Ada disituasi mengasihani diri sendiri adalah part paling menyedihkan
-Jastin-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#*#*#*
Jastin menatap penuh harap pada hp nya, "Masih bisa di benerin kan Pak?" Tanya nya pada sang penjaga konter
"Hancur banget ni Mas, jatoh ya?" Jastin mengangguk
"Saya bayar berapa aja deh Pak. Asal hp nya bisa hidup" ucap Jastin, dia mengeluarkan dompetnya
"Iya Mas masih mau saya benerin. Besok pagi kesini lagi ya" Jastin mendesah kecewa, "Gak bisa sekarang ya Pak?" Tanya nya
"Ya kan saya harus bongkar dulu" Jastin mengangguk, dia memberikan DP sebesar penjaga konter itu mau
Jastin masuk ke dalam mobilnya. "Di dalemnya banyak foto Hazel dan Mama" dia tampak ingin mengeluh
Jastin mengambil figura kecil yang ada di dashboard. Menatap gadis cantik di dalamnya, "Setiap foto kamu, itu berharga buat aku" ucapnya
Jastin memgemudikan mobilnya ke arah rumah sakit. Jastin masuk ke dalam rumah sakit yang terkenal di daerah itu, dia masuk ke dalam ruangan intensif
2 tahun lebih dia tetap menunggu dengan sabar tanpa banyak mengeluh. Setidaknya dia masih melihat Hazel
Jastin mengambil tangan kanan Hazel yang begitu pucat. Gadis berkulit putih tampak masih tetap begitu cantik meskipun dalam keadaan tidak sadar
Jastin mengambil gelang yang sudah dia rakit di malam valentine, dia memakaikannya di tangan Hazel
"Selamat malam El" sapanya
Semuanya hanya tersisa Hazel dan abang nya. Keduanya bagai hal yang paling penting bagi Jastin
Tidak ada yang lain lagi
"Kalau kamu bangun, aku janji untuk ngasih semua yang kamu mau. Aku mau banyak bicara sama kamu" ucap Jastin
"Aku udah kehilangan banyak hal, jadi kamu jangan ikut hilang ya" pintanya
Hampir seumur hidupnya selalu ada Hazel, mereka lahir di tanggal dan bulan yang sama
Ceklek
"Abang kesini?" Joshua tidak menjawab, dia meletakkan kresek berisi bubur ayam instan di meja
"Abang" Jastin berdiri saat kakak laki-laki nya akan pergi lagi
"Abang gak pulang?" Tanya nya
"Buat apa? Buat ngurusin lo?" Joshua menatap adiknya
"Enggak. Gue bisa ngurus diri gue sendiri, itu kan jawaban yang abang mau?" Jastin balas menatapnya begitu lekat
"Bagus kalau lo tau" balas Joshua. Jarak keduanya tampak semakin terlihat nyata
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Story [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia" Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya Sempurna? Bahkan jik...
![Behind The Story [END]](https://img.wattpad.com/cover/352710141-64-k360752.jpg)