32. GUGUR

653 69 121
                                        

APA YANG PALING MENAKUTKAN DARI KEMATIAN?

***Jastin menghentikan langkahnya saat melihat Kevin di tengah tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Jastin menghentikan langkahnya saat melihat Kevin di tengah tangga. "Lo ngapain?" Tanya nya

Jastin mencari Mika, karena Mika harus mengikuti rapat untuk membicarakan class meeting yang akan dilakukan minggu depan

"Vin" Jastin menunduk, memegang bahu Kevin

"Dada gue sakit" Kevin semakin menyembunyikan kepalanya di balik lipatan tangan

Jastin mengambil hp nya, yang dia punya hanya nomor-nomor ketua kelas. Gunawan, Jastin menghubungi Gunawan untuk datang kesana

"Ayo ke UKS" Jastin juga takut, takut di salahkan. Takut niat membantunya akan menyulitkan seseorang

Kevin mengangkat kepalanya, dia melihaat Jastin seperti kebingungan. "Lo bisa tunggu disini sampai Gunawan dateng kan? Gue... mau pulang" Jastin agak memberikan jarak. Tidak berani membantu

Bagaimana jika ada yang menyalahkannya?

"Kenapa?!" Gunawan datang dengan cepat

"Bawa ke UKS" suruh Jastin sambil mendorong Gunawan ke arah Kevin

"Ayo bantuin lah anjir!" Gunawan membantu Kevin untuk berdiri

Keduanya memapah Kevin untuk di bawa ke UKS. "Mana dokternya?!" Gunawan membuka kancing baju Kevin, melepas ikat pinggang dan sepatu Kevin

"Kenapa bajunya lo buka?" Jastin bingung

"Eh! Lo mau kemana?!" Gunawan menahan tangan Jastin yang akan berlari

"Gu-gue? Pulang. Gue mau pulang" ucap Jastin dengan gugup

"Hah?" Kaget Gunawan

Raka mengaduk mie ayam milik Liana agar cepat dingin, terlalu panas akan membuat Liana kesusahan memakannya

Liana menatap Raka, rasanya seperti ada yang aneh. "Raka" panggilnya

"Hem?"

"Tadi di kelas Kevin mimisan" ucapnya, sekedar memberitahu

Tangan Raka berhenti, dia mendorong mangkuk itu pada Liana. "Udah dingin" katanya

Liana menggeleng, dia mendorong mangkuk itu pada Raka. "Aku gak mau makan sendiri" tuturnya

Raka mengangguk, dia hendak menyuapi Liana. Liana menahan tangan Raka, "Kamu berantem sama Kevin?" Tanya nya

Dia sadar Kevin dan Raka tampak begitu jauh sejak beberapa hari yang lalu

"Jangan berharap selalu ada dia di sekitar gue Li" balas Raka, memegang garpu nya erat-erat

"Kenapa kamu bilang kayak gitu? Memangnya Kevin kenapa?" Liana tampak tak terima

"Bukan Kevin, tapi lo" Tangan Raka melepas garpu ditangannya, "Lo gak pernah bisa jujur sama perasaan lo sendiri" imbuh Raka

"Aku... gak ngerti" keluh Liana

Behind The Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang