39. Tetap Sama

411 55 56
                                    

Terkadang manusia terlalu memikirkan rasa sakitnya sendiri, sampai lupa bahwa dia juga sedang menyakiti orang lain

Terkadang manusia terlalu memikirkan rasa sakitnya sendiri, sampai lupa bahwa dia juga sedang menyakiti orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
"Soal apa?" Tanya Kevin

"Kevin!" Keduanya menoleh

Raka mendekati kedunya, "Minta tolong panggilin Pak Asep ya, Mama yang nyuruh" dia melepas tangan William dari bahu Kevin

Kevin mengangguk, dia berjalan keluar

"Apa yang mau lo omongin sama Kevin?" Tanya Raka

"Bukannya dia harus tau? Kalau lo cuma main-main sama Liana?" William mengeluarkan suaranya

"Gue bukan lo" ketus Raka

William menarik lengan Raka kala laki-laki itu akan pergi, "Lo yakin? Lo yang minta Liana sebagai jaminan terakhir" ucap William

Raka mengepalkan tangannya, dia menoleh ke arah William. "Lo gak masuk? Hari ini bukan bicarain tanggal pertunangan gue sama Liana. Tapi hari ini gue langsung tunangan sama dia" jelas Raka

William maju, memegang kerah baju Raka. "Gue gak akan diem aja! asal lo tau" ucap William dengan jelas

Raka menyentak tangan William dari kerah bajunya. "Lakuin aja semau lo, lo akan tetap di bawah gue" balasan Raka semakin membuat William memerah

"Termasuk nyakitin Kevin? Gue bebas ngelakuin itu kan?" William mengangkat sebelah alisnya

"Terserah lo" Raka tidak ingin tersulut emosi, dia tidak ingin ada keributan di rumahnya. Raka meninggalkan William disana

William mengangguk dua kali. Dia melihat ke luar rumah, melihat Kevin yang berjalan bersama satpam

"Apa lo liat-liat?" Tanya Kevin saat sampai di hadapan William

"Pak Asep masuk aja" suruh Kevin

Kevin menunduk saat William menjulurkan tangannya. "Apa?" Tanya Kevin

"Ayo temenan sama gue" ajak William sambil melihat Kevin

"Ogah" Kevin memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana

"Gue punya nomor tante Sasa, gue bisa bilang sama dia kalau lo nolak ajakan pertemanan gue" William mengambil hp nya

"Apa yang lo mau dari gue?" Pertanyaan Kevin membuat pergerakan William berhenti

"Apa yang lo rencanain? Ngancurin hubungan Liana sama Raka?" Tanya Kevin

'Ternyata dia lebih pinter dari perkiraan gue'

William kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku. "Gak ada. Gue murni mau temenan sama lo" katanya pada Kevin

Kevin menggeleng, tidak percaya. Dia maju ke arah William, "Gue bisa ngelakuin apa aja, apalagi itu menyangkut sahabat gue" tegas Kevin

Behind The Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang