02. Manis Pahit

1.2K 81 21
                                        

"Bahkan sampai kapanpun lo gak akan pernah bisa jadi satu-satunya di kehidupan seseorang"

_______________

Semuanya tampak putih saat pertama kali Kevin membuka matanya, dia melihat ke sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semuanya tampak putih saat pertama kali Kevin membuka matanya, dia melihat ke sekitar. Melihat Raka yang memakan stroberi sambil bermain game

"Gue juga mau Rak" ucap Kevin dengan suara serak

"PIN!" Raka langsung menghampirinya

"Lo gak papa?" Kevin mengangguk

"Perasaan gue cuma tidur, kenapa gue disini?" Tangannya melepas masker oksigen itu

"Hipotensi, gue sempet bangunin lo tapi lo gak bangun-bangun" terdengar bahwa nada Raka sedikit berbeda

"Lo gak boleh hujan-hujanan lagi Vin, dokter Alex bilang kayak gitu sama gue" ucap Raka

"Iya, tapi kalau Mika yang minta. Gue gak bisa nolak" Kevin kembali mengingat kejadian indahnya

"Tai lo" maki Raka

"Ayo pulang Rak" Ajak Kevin

Raka menatapnya sesaat sebelum kembali berjalan ke arah sofa di ruangan itu. "Besok sore" jawab Raka

Raka memberikan kotak stroberi nya pada Kevin "Gue keluar bentar" ucapnya

"Anjir lah, gue ditinggal?" Kevin melihat Raka yang keluar dari ruangannya

Raka hanya ke luar untuk membeli makanan favorit Kevin. Sate, dia hanya butuh beberapa menit

"Jastin?" Raka melihat ke arah laki-laki itu, dia baru saja masuk ke dalam sebuah ruangan

"Kenapa si batu ada disini?" Bingungnya

Raka mendekati ruangan itu, dia tidak bisa mengintip karena tidak ada keca tembus pandang disana. Raka memegang gagang pintu

"Mau masuk Mas?" Raka langsung menjauhkan tangannya saat mendengar sapaan suster

"Enggak sus, saya salah ruangan" Raka berjalan menjauhinya

"Sejak kapan gue kepoan gini" Raka memukul kepalanya beberapa kali

"Anjir lo gak nyisain buat gue?!" Kevin tersentak saat mendengar suara keras Raka

"Lo ngasih buat gue, ya udah gue makan. Salah?" Tanya Kevin, dia duduk di atas brankarnya

"Serah lo" Raka memberikan sate itu pada Kevin, Kevin juga menerimanya dengan senang hati

"Rak" panggilan Kevin membuat Raka menoleh

"Mama sama Papa nyuruh gue pulang. Menurut lo gue harus pulang kemana?" Tanya nya

"Ke rumah gue" jawab Raka langsung, dia tidak bertele-tele

"Serius gue anjir! Menurut lo mending ke rumah Mama atau Papa?" Kevin bertanya lagi

Behind The Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang