Bab 16

2.7K 44 0
                                    

⚠️⚠️⚠️ 21+ 📢📢

Vote dan komennya dong ,biar author tambah semangat 🥰🥰🥰

astaga siapa kalian ?" Anin terkejut saat terbangun dari pingsannya,dengan cepat ia beringsut memegangi baju nya yang hendak di lucuti oleh beberapa wanita dengan seragam yang sama.

" Ampun nona , kami di perintahkan tuan Louis untuk melayani nona "

Anin seperti ingin mengumpat kesal saat mendapati baju yang ia kenakan hampir terlepas dari tubuhnya,namun mendengar nama Louis di sebut , membuat memori nya mengingat kembali kejadian tadi sebelum ia terjatuh pingsan.

Sekuat tenaga ia menahan emosinya ,karena ia tak mungkin memaki pelayan yang sedang menjalankan tugas konyol dari Louis itu.

" Sudahlah kalian nggak usah bantuin saya,saya bisa sendiri"

" Tapi nona ,tuan Louis akan sangat marah jika kami tak melayani nona "

Anin terdiam , mendadak ia merasa kasihan kepada orang-orang yang bekerja kepada Louis ,pria psikopat yang sangat mesum itu seperti nya menggunakan kekuasaan nya untuk semena-mena pada orang yang bekerja pada nya.

Anin tau semua tak akan baik jika Louis mengetahui ia menolak di layani oleh para pelayan itu,tapi ia sangat tidak suka jika tubuh nya di pegang-pegang oleh orang lain selain dirinya sendiri, terlebih mereka baru pertama kali bertemu dengannya.

" Emm gimana kalau begini saja ,kalian di sini aja dulu sampai aku selesai mandi , aku janji nggak akan lama kok "

" Tapi nona .." salah seorang di antara mereka tampak ragu.

" Sudahlah, semuanya akan baik-baik saja selagi kalian menurut sama ideku tadi "

Setelah berkata seperti itu ,Anin pun membenahi letak bajunya lalu bergegas menuju kamar mandi.

Namun saat ia tiba di ambang pintu kamar mandi ,tiba-tiba seseorang memasuki kamar itu hingga membuat para pelayan tadi ketakutan setengah mati.

" Tuan louis ampuni kami , mohon jangan hukum kami "

Nafas Anin tercekat di tenggorokan ,dengan perlahan ia memutar tubuh nya ,untuk memastikan pendengaran nya masih berfungsi dengan baik .

Astaga monster itu datang lagi ...

Louis menatap Anin dengan ekspresi yang tak bisa di artikan ,tatapan pria itu tersita pada benda kenyal yang ada di balik baju anin .

Seingatnya ia membuang pelindung benda keramat itu tadi di dalam pesawat.

Benda yang menonjol itu terbentuk indah oleh baju kaos yang di pakai Anin karena tak memakai bh,seakan menantang untuk di lahap oleh nya.

Melihat Louis memperhatikan dadanya dengan mesum ,secepat kilat ia menutup dada nya dengan kedua tangannya.

Louis melangkahkan kakinya lebar-lebar mendekati Anin seraya membuka jas yang di pakainya, lalu menutupi tubuh Anin dengan jas itu ,seakan tak rela jika tubuh itu di lihat oleh pria lain ,karena ia datang ke kamar itu dengan Jhon di belakang nya.

"Jhon .." Jhon mengangguk saat melihat kode yang Louis berikan .

kemudian ia mendekati para pelayan yang berjumlah 6 orang itu ,lalu betapa terkejutnya Anin saat melihat mereka di tampar satu persatu oleh Jhon.

Anin terbelalak , melihat orang-orang yang tidak bersalah itu di tampar karena ulah nya .

" Tuan Louis tolong ampuni mereka , aku yang meminta mereka untuk tidak melayani ku ,mereka sudah bekerja dengan baik ,aku mohon jangan sakiti mereka "

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang