bab 52

1.3K 25 0
                                    

Anin mencoba membuka matanya yang terasa sangat berat ,mungkin karena sakit kepala yang di rasa nya saat ini , tengkuknya pegal sekali,namun ia tidak bisa menyentuh nya.

Anin reflek membuka matanya karena merasa ada yang tidak beres dengan dirinya, namun sinar lampu dengan congkaknya menusuk penglihatan nya yang masih belum sempurna.

" Argkh ! " Gadis itu mengerang,ingin sekali mengucek matanya namun tidak bisa , ia hanya bisa mengerjapkan matanya berkali-kali hingga penglihatan nya kembali normal .

Dan shitt!!! Ia terkejut saat dirinya tengah terikat pada sebuah kursi ,kembali ia mengerang menahan sakit kepalanya.

" Sial !" Ia menggosokkan tali yang mengikat tangannya ke salah satu sisi punggung kursi.

Tapi usahanya sia-sia, bukannya tali yang terbuka justru tangannya yang merasakan sakit dan panas secara bersamaan.

" Siapa orang gila yang menculik ku kali ini ? Apakah orang yang sama ?" Gumamnya penuh kekesalan , bagaimana bisa ia yang tak pernah memiliki musuh malah berkali-kali jadi sasaran ke isengan orang.

Anin mengedarkan pandangannya ,mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk melarikan diri .

Dan pandangannya terhenti pada sebuah kaca pecah yang tergeletak di atas meja , namun ia kembali mendengus kesal saat melihat kakinya juga terikat.

Astaga !

Sayup-sayup ia mendengar suara langkah kaki yang semakin lama semakin terdengar jelas,terdengar berisik dan tak beraturan , ia yakin yang datang tidak hanya seorang saja.

mendadak jantung nya berdegup kencang , bagaimana jika mereka berniat melecehkan nya lagi seperti waktu itu , sedangkan ia tak bisa melawan karena tangan dan kakinya terikat.

" Siapapun tolong aku " lirihnya , berharap ada yang mendengar nya selain orang-orang yang ada di luar itu.

Kenop pintu berputar dan benar saja seseorang memasuki ruang itu dengan seringai yang menyeramkan saat pandangan mereka bertemu, dibelakangnya menyusul beberapa orang dengan baju serba hitam dan banyak tatto di tangan nya.

" Sudah bangun rupanya" pria yang menyeringai tadi bergerak mendekati nya .

" Siapa kau ?" Sergah Anin garang,ia menarik kepalanya ke belakang saat orang itu hendak menyentuh wajah nya.

Pria itu tergelak ,dengan kasar pria itu mencengkram wajah nya , menariknya ke atas hingga Anin mendongak paksa.

" Sayang sekali , harusnya nasib mu secantik wajah mu , tapi karena kau kekasih keparat itu ,maka maafkan aku jika aku membuat nasib mu suram ,se suram masa lalu keparat sialan itu "

Sekuat tenaga Anin menarik kepalanya tapi pria itu semakin kuat pula mencengkram wajah nya , ia yakin setelah itu akan ada bekas yang pria itu tinggalkan di wajahnya.

Anin menyeringai membuat pria itu mengerutkan keningnya.

" Ku pikir kau salah menculik orang tuan ? Siapa yang kau sebut keparat ? Sedang aku tidak memiliki kekasih bahkan belum pernah memiliki kekasih "

Pria itu melepaskan cengkraman nya , menyisakan rasa kebas dan ngilu di sekitar
Pipinya .

"  Kau melupakan kekasih mu nona ? Baiklah ,aku akan membantu mu mengingat nya "

Pria itu mengeluarkan ponselnya , membuat jantung Anin semakin berpacu cepat .

Siapa dia ? Apakah yang dia maksud adalah kakak tampan ? .

" Halo.."

_____

Plakkk !

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang