bab 26

2.3K 29 0
                                    

Anin terpaksa mengikuti Louis, sedikit susah payah ia mengimbangi nya karena langkah pria itu begitu lebar .

" Huh kenapa nggak biarin aku jalan sendiri aja sih?!" Dengus Anin kesal ,tapi Louis bersikap tuli untuk beberapa saat.

" Lalu membiarkan mu kabur lagi ?"

" Aku tidak akan kabur tuan ,itu yang di depan adalah rumah ku ,mau kabur kemana aku ?"

Louis melepaskan tangannya lalu berhenti mendadak, membuat Anin yang berada di belakang nya menubruk punggung nya.

Jelas saja ia menubruk pria itu ,dari tadi ia sudah seperti lari maraton karena Louis terus mencengkram tangannya dan membawanya berjalan dengan langkah lebar-lebar.

Tanpa pria itu melebar kan langkahnya saja ia udah ketinggalan,jadi sudah tau kan seberapa Anin berjuang untuk mengimbangi langkahnya namun selalu gagal ,ia seperti seorang anak kecil yang di seret pulang oleh emaknya karena bermain sampai lupa waktu .

Dan secara tiba-tiba pria itu melepas kan cengkraman nya lalu berhenti tiba-tiba ,pantas saja Anin menabrak pria itu lumayan keras.

Keningnya yang mendarat terlebih dahulu terasa sedikit sakit karena terkena tulang punggung pria itu .

" Iiihhh tuan kenapa berhenti.. "

Belum selesai ia mengumpat,Louis sudah lebih dulu berbalik badan lalu mengecup bibir nya sekilas.

" Dasar mesum ! Dikit-dikit main nyosor aja ,emang aku cewek apaan "

Louis mengangkat sebelah alisnya.

" Tadi kamu di dalam mobil berlagak seperti orang yang hampir mati karena putus asa ,tapi kenapa sekarang memiliki tenaga untuk mengumpat?"

" Memangnya aku terlihat semenyedihkan itu ? " Gumamnya pelan ,tapi Louis masih bisa mendengar nya.

Louis benar-benar di buat heran oleh tingkah gadis itu , ia pikir setelah ini akan ada acara drama sedih berkepanjangan,lalu mogok makan atau bahkan rencana bunuh diri.

Tapi semua pikiran nya tadi lenyap seketika saat melihat sisi lemot gadis di depannya itu.

" Ya karena aku pikir ngapain sedih-sedih lagi , aku sudah memberi bibi dan anak nya pelajaran yang setimpal, pasti ayah dan bunda sudah senang dan bisa pergi dengan tenang"

Ucap Anin kemudian , memperlihatkan wajah penuh kemenangan.

" Oh iya ? Tadi ada yang bilang sebenarnya ingin sekali membunuh , sampai aku pikir kau adalah seorang psikopat juga"

" Arkhgg tuan tidak akan pernah mengerti posisi ku ,jadi minggir biarkan aku masuk kedalam "

Louis menggeser tubuh nya ,sehingga Anin kesulitan untuk melangkah.

" Aku belum menghukum mu karena sudah mencampurkan obat tidur pada minuman ku ,lalu kabur tanpa persetujuan ku "

Anin menghela nafas panjang.

" Yang Pertama aku minta maaf untuk itu dan yang kedua,aku tidak pernah berniat kabur dari tuan ,aku hanya ingin pergi sebentar saja "

" Tetap saja ,pergi tanpa ijin dari ku adalah sebuah kesalahan,dan untuk itu kau harus di hukum"

Anin memejamkan matanya menahan geram ingin menonjok pria di depannya itu ,melihat itu sebisa mungkin Louis menahan tawanya,namun tetap saja bibirnya menyunggingkan seulas senyum samar.

" Terserah tuan saja ,tapi aku mohon jangan malam ini , ini sudah tengah malam dan aku ngantuk sekali "

Ia sudah siap dengan resiko itu ,entah hukuman seperti apa versi Louis ,ia sudah siap untuk menerima nya ,menggosok WC ? Nyapu satu mansion yang besarnya bak istana itu ,atau yang lainnya,Anin sudah siap tapi tidak untuk malam ini.

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang