Louis bisa jauh lebih tenang karena ternyata Anin baik-baik saja , gadis itu berhasil melawan rasa trauma nya .
Tapi apa kabar dengannya ? Ia masih saja di hantui trauma masa lalu nya , meskipun sekarang ia sudah tidak terlalu bergantung dengan obat-obatan dari dokter osta untuk bisa melupakannya,tapi tetap saja bayangan itu masih saja menghantui nya.
Hanya bersama Anin ia bisa melupakan semuanya,tapi gadis itu malah minta untuk di lepaskan.
"Argkh !!!"
Louis mengacak-acak rambutnya, ia terpaksa untuk menyetujui permintaan Anin,karena ia ingin membuat gadis itu terkesan kepada nya, dengan begitu peluangnya untuk membuat gadis itu jatuh cinta semakin besar ,dan lagi ia juga sudah terlanjur menerima tantangan dari gavin.
" Apa kau mengira aku gila ?" Seseorang memasuki kamarnya dengan wajah yang bersungut-sungut, bukannya terlihat menyeramkan gadis itu malah terlihat semakin cute saja.
Gadis itu bersedekap dengan bibir manyun,lucu sekali.
" Aku tidak pernah berpikir kalau kamu gila "
" Tapi kenapa kau mendatangkan seorang psikiater pada ku !" Teriak gadis itu kesal ,Louis terkekeh pelan.
" Anin sini " pinta Louis dengan isyarat jari telunjuk dan tengah nya.
" Jawab aku dulu !" Gadis itu masih dalam posisi yang sama.
" Makannya sini dulu " Anin terlihat ragu tapi kemudian ia tetap menuruti perintah Louis.
" Duduk sini" Louis menepuk sofa kosong di sebelah nya ,dan gadis itu menurutinya , mendadak terbesit keraguan di dalam hati gadis itu saat melihat Louis yang biasanya dingin sekarang bersikap lebih lembut.
Ada apa dengannya seharian ini ? Apa ia ketempelan setan ? Tapi kalau ketempelan setan ,setan mana yang lembut begitu.
Tiba-tiba Louis merengkuh nya membuat sesuatu di dalam sana ingin terjun bebas dari tempat nya.
" Anin aku mengkhawatirkan mu , Nadine bilang kamu ada trauma " Anin terdiam sesaat.
" Apa itu juga yang membuat tuan mempertanyakan kronologi kecelakaan yang menimpa ku dulu ?" Louis mengangguk kan kepalanya.
" Jadi bolehkah aku tau dari kamu langsung tanpa harus mencari tau sendiri?"
Anin menghela napas berat , pikiran nya menerawang ke masa lalu, mengingatkan nya kepada kejadian beberapa tahun silam.
" tolong lepaskan kami " pria paruh baya itu memohon pada beberapa pria yang bertubuh besar.
Seumur-umur Anin belum pernah melihat ayah nya memohon pada seseorang sampai seperti itu .
Matanya terus awas memperhatikan keadaan di dalam bangunan kosong itu dari balik celah-celah jendela dengan tangan mengepal.
Beberapa orang menodongkan senjata pada kedua orang tuanya dan seorang lagi tengah mengotak-atik ponselnya siap menghubungi seseorang.
" Bos saya sudah mengamankan mereka "
Bos ? Jadi mereka suruhan ? Tapi suruhan siapa ? Atau jangan-jangan...
" Maaf bos anak nya berhasil melarikan diri "
Wajah orang yang menelpon itu terlihat tegang ,mungkin bos nya memarahi dia karena ia berhasil kabur dari mereka.
Tak lama pimpinan preman itu mengambil sesuatu dari dalam sebuah tas ,lalu melemparkannya pada ayah Anin.
" Cepat tanda tangani itu atau kalian akan ku habisi "
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Posesif
Random⚠️⚠️⚠️21+ ,bijaklah dalam memilih cerita ,jangan di baca kalau belum cukup umur ya😂😂