bab 22

2.2K 35 0
                                    

Alice melemparkan tasnya ke atas tempat tidurnya dengan murka ,mulut nya tak berhenti mengumpat kan sumpah serapah pada Anin.

Dengan murka ia menyapu seluruh alat make up nya dengan kedua tangannya,sehingga sebagian makeup mahal hadiah dari para lelaki hidung belang yang di kencaninya  hancur berserakan di lantai.

" Sialan kau Anin ! Aku membenci mu ,argkhhh!!"

Teriak alice penuh kemarahan seraya menggebrak meja riasnya yang telah kosong dengan kuat,  ia menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan wajah memerah ,serta nafas yang memburu.

Beruntung ia tinggal di sebuah apartemen mewah ,hadiah dari salah satu sugar Daddy nya yang bernama brox dirgantara , yaitu seorang manajer keuangan di perusahaan properti terbesar di negara "X" .

Jadi tidak ada yang akan terusik oleh kegaduhan yang di ciptakan nya.

Ia membodohi diri nya sendiri yang tidak bisa berbuat apa-apa saat Anin menghinanya .

Bahkan ia sama sekali tidak menyangka kalau Anin bisa mengeluarkan kata-kata sepedas itu .

biasa nya Anin hanya menanggapi keusilannya dengan sekedar nya saja atau bahkan tak menggubris nya sama sekali.

Entah salah makan apa gadis yang selalu di anggap nya sebagai saingan itu ,hingga ia sudah mulai mau meladeni nya.

Alice menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan mata yang menyala-nyala, ia mengepalkan tangannya dengan kuat, pertemuan nya tadi dengan Anin di restauran jepang berputar-putar dalam ingatannya.

Rasa bencinya kepada sepupunya itu kian memuncak , ia ingat bagaimana Anin mempermalukan nya tadi.

" Aku tidak akan pernah kalah dari gadis pembawa sial itu , awas saja kau Anin ,sakit hati ku hari ini tidak gratis,kau harus membayar lunas semuanya! Tunggu pembalasanku besok ,ku pastikan kamu tidak akan betah untuk hidup lebih lama lagi di dunia ini "

Alice tersenyum sinis , ia berjanji akan mempermalukan Anin dengan lebih hebat dari apa yang di lakukan gadis itu pada nya tadi.

Ia akan memastikan Anin memohon kematian kepadanya karena tidak sanggup untuk hidup lebih lama lagi

🌺🌺🌺🌺

Anin memasuki rumah nya dengan dada yang bergemuruh , ia begitu bahagia bisa berada dalam rumah itu lagi ,ya meskipun tak lama ,tapi sudah cukup untuk mengobati rasa rindunya pada ayah ,bunda ,Brian serta kenangan ketika mereka bersama.

Anin menyentuh satu persatu perabotan yang di temui nya dengan lembut , memang bukan barang mahal ,tapi memiliki kenangan tersendiri bagi Anin.

Tangannya terhenti pada sebuah foto keluarga,tanpa terasa air matanya mengalir begitu saja membasahi pipinya .

Di sana ada dirinya yang tengah tersenyum lebar di dalam gendongan ayah nya ,serta Brian yang masih bayi dalam gendongan ibu nya.

" Ayah ,bunda Anin pulang " Anin memeluk erat foto itu dengan air mata yang mengalir semakin deras, isakan tangis nya semakin lama semakin terdengar memilukan.

Entah kenapa sakit sekali mengingat kenangan kebersamaan nya dengan keluarga nya yang tak akan pernah terulang lagi.

" Nona baik-baik saja "

Anin menghapus airmata lalu melihat ke arah datang nya suara ,ada Jhon yang menatap nya dengan panik saat melihat wajah sembabnya.

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang