bab 35

1.9K 28 0
                                    

Anin memperhatikan mobil yang membawa Dokter al bergerak semakin menjauh , semoga saja mereka selamat sampai tujuan dan dokter al bisa pulih seperti sedia kala .

Setelah mobil itu menghilang dari pandangan nya ,ia pun bergegas pergi dari tempat itu sebelum ada yang melihat nya di sana.

" Nona Anin " jantung Anin seperti terjun bebas sampai ke betis saat seseorang memanggil nya ketika ia sudah berada di lorong mansion .

Seseorang itu bergerak mendekati nya , sebisa mungkin Anin bersikap biasa' aja agar orang itu tak mencurigai nya.

" Nona anda sudah selesai keliling mansion ini ?"

Anin tersenyum seramah mungkin.

" Em iya Nadine , sekarang aku lapar , aku ingin makan dulu "

" Baiklah aku akan menyiapkan makanan yang baru untuk nona , maafkan aku nona , gara-gara aku nona jadi harus keliling sendiri , entah kenapa aku terus buang air besar saja "

Anin memasang wajah khawatir padahal ia tau kalau itu adalah kerjaan tala.

" Kau sakit Nadine ? Wajah mu terlihat pucat , biarkan aku yang memasak makanan ku sendiri,kau istirahat saja "

" Tidak nona , ada banyak koki andalan di sini ,jadi nona tidak perlu memasak sendiri "

Anin menganggukkan kepalanya, terukir sebuah senyum di bibirnya,sangat tipis sekali hingga Nadine tidak menyadarinya .

" Kalau begitu aku akan menunggu di kamar saja "

Anin pun melenggang pergi.

" Nona ,anda mau menu apa?" Terpaksa Anin menghentikan langkahnya , ia menghela nafas pelan ,lalu membalikkan tubuh nya dengan senyum di bibirnya.

" Apa aja asal jangan hidangan seafood mentah "

Lagi , jantung Anin seperti loncat dari tempatnya, percayalah itu bukan Anin yang menjawab.

Nadine sedikit membungkukkan badannya.

" Baik tuan "

Pria itu menyeringai kepada nya , membuat gadis itu mematung , rasanya seluruh tulangnya seperti di lepas dengan paksa ,apakah kali ini ia ketahuan lagi ?

" Astaga sejak kapan pria itu kembali ? Apa dia tau apa yang ku lakukan tadi bersama tala atau .."

Ia bergerak mundur saat Louis perlahan mendekati nya dan berhenti ketika punggungnya membentur dinding.

" Kenapa kau gugup ? Apa kau melakukan kesalahan ?"

Seperti di tembak tepat di kepalanya , ia kelabakan,bingung harus menjawab apa , namun ia berusaha menetralkan perasaan nya .

" Rileks Anin , rileks!"

Anin menyunggingkan senyum setelah berhasil menguasai dirinya,semoga Louis tidak mencurigai apapun, setidaknya sampai dokter al berhasil pergi jauh dari sini.

" Tuan ,kamu mengejutkan ku , bukannya kamu lagi keluar "

Louis mengerutkan keningnya.

" Aku memang habis keluar tapi aku tidak pernah mengatakan kalau aku tak akan pernah kembali , seharusnya kamu tidak perlu se-terkejut itu "

Anin Kalimat macam apa itu !

Anin menggigit bibir bawahnya seraya tersenyum keki.

" Aku terkejut karena kau memergoki ku keluar dari kamar tanpa ijin ,apa tuan akan menghukum ku ?"

" Apa aku terlihat sekejam itu ?"

Sial ! Apa kau tidak menyadari jika selama ini kau seperti monster yang menakutkan?

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang