" kau menyukai nya ?" Anin menganggukkan kepalanya,senyum di bibirnya tak pernah pudar setiap melihat bunga tulip itu.
Louis ikut membungkukkan badannya,ia penasaran kenapa gadis itu begitu tergila-gila pada bunga itu ,memang cantik tapi cara Anin menyukainya benar-benar berlebihan.
" Apa kamu akan berlaku demikian jika berada di toko mu ?"
" Iya kalau tidak ada pelanggan dan aku lagi senggang ,bahkan aku selalu menyempatkan nya ketika baru buka atau akan menutup nya "
Gadis itu tergelak melihat wajah cengo yang reflek tercetak di wajah Louis , siapapun akan heran saat mendengar ucapan gadis itu .
" Bunga tulip adalah bunga kesukaan bunda , bunda akan selalu bernyanyi dengan gembira jika sedang menyirami bunga tulip nya "
Louis menjatuhkan pantatnya di atas kursi kayu ,tepat di sebelah gadis itu yang tengah menghirup napas dalam-dalam.
Anin tersenyum tipis seraya menengadahkan wajahnya, ada genangan air mata di pelupuk matanya .
perasaan bersalah kembali memenuhi rongga dada nya.
" Kata bunda agar bunga tulip nya tumbuh sehat " suara gadis itu bergetar,ia langsung merengkuh nya .
" Sttt ,sudah ya nggak usah di terusin kalau kamu nggak kuat ,kamu pasti sangat merindukan bunda ya ?"
Anin mengangguk dalam dekapannya.
" Kalau bunga itu bikin kamu sedih ,aku akan suruh orang untuk mengganti nya dengan bunga yang lain "
" Jangan aku mohon , bunga itu bisa mengobati rinduku pada bunda " gadis itu menatapnya dengan tatapan memohon.
" Tapi aku nggak bisa melihat kamu menangis Anin " ia mengusap air mata gadis itu dengan ibu jarinya.
" Aku tidak apa-apa kak , aku hanya merindukan bunda ,itu hal yang wajar kan ?"
" Sangat wajar sayang ,tapi aku nggak bisa melihat mu menangis "
" Ini yang terakhir kali " gadis itu mengusap airmata nya cepat ,lalu tersenyum semanis mungkin.
Ia menarik lembut dagu gadis itu sedikit mendongakkan nya hingga pandangan mereka bertemu " Jangan sedih lagi ya "
Anin menganggukkan kepalanya, matanya mengerjap pelan .
Astaga bagaimana dia bisa se-menggemaskan ini .
Louis berusaha menahan diri ,momennya belum pas tapi ia hampir tak dapat menahan hasratnya.
Gadis itu mengerutkan keningnya saat ia memutus adu tatap mereka secara sepihak.
" Kak eum aku boleh manggil kakak lagi kan ?"
" Aku malah lebih suka seperti itu , kalau kamu memanggil ku tuan aku merasa seperti seorang pedofil "
Gadis itu mengerucutkan bibirnya .
" Memang nya aku anak di bawa umur ?"
" Iya "
Ia terlonjak karena gadis itu tiba-tiba mencubit pinggang nya.
" Aku sudah umur 22 yes ! "
" Serius ?"
" Emang kamu kira aku umur berapa ?" Gadis itu terlihat kesal.
" 17 tahun "
" Tuan !!! aku tidak sekecil itu ! Mana ada gadis usia 17 tahun sudah lulus kuliah "
" Kenapa kamu marah ? Harus nya seneng dong ,itu artinya kamu awet muda "
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Posesif
Random⚠️⚠️⚠️21+ ,bijaklah dalam memilih cerita ,jangan di baca kalau belum cukup umur ya😂😂