bab 57

1.5K 30 2
                                    

" kau menyukai nya ?" Anin menganggukkan kepalanya,senyum di bibirnya tak pernah pudar setiap melihat bunga tulip itu.

Louis ikut membungkukkan badannya,ia penasaran kenapa gadis itu begitu tergila-gila pada bunga itu ,memang cantik tapi cara Anin menyukainya benar-benar berlebihan.

" Apa kamu akan berlaku demikian jika berada di toko mu ?"

" Iya kalau tidak ada pelanggan dan aku lagi senggang ,bahkan aku selalu menyempatkan nya ketika baru buka atau akan menutup nya "

Gadis itu tergelak melihat wajah cengo yang reflek tercetak di wajah Louis , siapapun akan heran saat mendengar ucapan gadis itu .

" Bunga tulip adalah bunga kesukaan bunda , bunda akan selalu bernyanyi dengan gembira jika sedang menyirami bunga tulip nya "

Louis menjatuhkan pantatnya di atas kursi kayu ,tepat di sebelah gadis itu yang tengah menghirup napas dalam-dalam.

Anin tersenyum tipis seraya menengadahkan wajahnya, ada genangan air mata di pelupuk matanya .

perasaan bersalah kembali memenuhi rongga dada nya.

" Kata bunda agar bunga tulip nya tumbuh sehat " suara gadis itu bergetar,ia langsung merengkuh nya .

" Sttt ,sudah ya nggak usah di terusin kalau kamu nggak kuat ,kamu pasti sangat merindukan bunda ya ?"

Anin mengangguk dalam dekapannya.

" Kalau bunga itu bikin kamu sedih ,aku akan suruh orang untuk mengganti nya dengan bunga yang lain "

" Jangan aku mohon , bunga itu bisa mengobati rinduku pada bunda " gadis itu menatapnya dengan tatapan memohon.

" Tapi aku nggak bisa melihat kamu menangis Anin " ia mengusap air mata gadis itu dengan ibu jarinya.

" Aku tidak apa-apa kak , aku hanya merindukan bunda ,itu hal yang wajar kan ?"

" Sangat wajar sayang ,tapi aku nggak bisa melihat mu menangis "

" Ini yang terakhir kali " gadis itu mengusap airmata nya cepat ,lalu tersenyum semanis mungkin.

Ia menarik lembut dagu gadis itu sedikit mendongakkan nya hingga pandangan mereka bertemu " Jangan sedih lagi ya "

Anin menganggukkan kepalanya, matanya mengerjap pelan .

Astaga bagaimana dia bisa se-menggemaskan ini .

Louis berusaha menahan diri ,momennya belum pas tapi ia hampir tak dapat menahan hasratnya.

Gadis itu mengerutkan keningnya saat ia memutus adu tatap mereka secara sepihak.

" Kak eum aku boleh manggil kakak lagi kan ?"

" Aku malah lebih suka seperti itu , kalau kamu memanggil ku tuan aku merasa seperti seorang pedofil "

Gadis itu mengerucutkan bibirnya .

" Memang nya aku anak di bawa umur ?"

" Iya "

Ia terlonjak karena gadis itu tiba-tiba mencubit pinggang nya.

" Aku sudah umur 22 yes ! "

" Serius ?"

" Emang kamu kira aku umur berapa ?" Gadis itu terlihat kesal.

" 17 tahun "

" Tuan !!! aku tidak sekecil itu ! Mana ada gadis usia 17 tahun sudah lulus kuliah "

" Kenapa kamu marah ? Harus nya seneng dong ,itu artinya kamu awet muda "

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang