bab 7

3.4K 43 0
                                    

" tapi tuan , tempat ,waktu serta mobil si penyebab mobil yang di naiki nona Anin terguling sama persis dengan mobil tuan waktu itu , dan mobil nona Anin juga sama persis dengan mobil tua yang terguling waktu itu tuan ,apa jangan-jangan..."

Louis meliriknya dengan tatapan dingin

" Kau seperti baru kemarin dekat dengan ku Jhon " ucap nya datar.

Jhon menegak Saliva dengan susah payah.

" Maaf tuan saya akan kembali menyelidiki nya "

" Selidiki semuanya, termasuk masa kecilnya dan Atur waktu untuk kita pergi ke toko bunga nya "

" Siap tuan "

Setelah itu ia pun benar-benar berlalu dari hadapan Louis.

Flashback end.

Beberapa hari kemudian.

Anin tersenyum puas saat melihat bunga ratusan juta itu , bunga itu tampak semakin mewah saat mendapat terpaan cahaya Surya.

" Akhirnya aku bisa mendapatkan nya ,bahkan sebelum waktu perjanjian tiba"

Ia mengeluarkan ponselnya dari saku nya lalu menekan nomor yang di tinggalkan oleh Jhon beberapa hari yang lalu.

Ia mematikan sambungan telepon setelah mengabarkan kabar bagus itu dan juga mendapat kan alamat kemana ia harus mengirimkan bunga itu .

" Hhhh ku dengar kamu mengirim adik mu yang penyakitan itu untuk operasi keluar negeri ya nin ?"

Anin menatap seseorang yang tak di undang itu dengan tatapan jengah , gadis cantik dengan penampilan yang sangat sexi dan high class itu memandang remeh ke arah nya.

" Lalu ?" Tanya nya datar pada Alice , sepupunya yang sifat serta watak nya sangat mewarisi bibinya.

" Dapat uang dari mana ? Jual diri ya ? UPS sorry keceplosan"

Alice menutup mulut nya dengan jari-jari lentiknya yang berhiaskan nail art mewah.

" Lagi ngomongin diri sendiri ya dek ?"

Sindir anin lantang , Alice memang bukan pelacur karena pelacur masih memiliki harga , sedang dia dengan suka rela menyerahkan tubuh nya kepada setiap lelaki yang hanya berstatus sebagai pacarnya.

" Lancang banget ya mulut kamu !"

Alice melayangkan tangannya namun Tere tiba-tiba datang dan menahan tangan Alice, menghempaskan nya ke sembarang arah lalu menampar pipi gadis itu hingga menimbulkan suara yang menyakitkan.

" Berani tangan kotor anda menyentuh kulit sahabat saya,jangan salahkan tangan saya jika tangan anda patah karenanya !"

" Kamu..."

" Apa ?"

Potong Tere cepat , sedang Alice masih memegangi pipinya yang terasa kebas karena ulah Tere.

Semua pengunjung menatap Alice dengan tatapan yang menyudutkan ,karena mereka juga melihat dari awal bagaimana Alice mengusik Anin duluan beberapa saat lalu.

" Kalian harus membayar ini semua , pacar ku adalah pengusaha kaya ! Dengan gampang aku bisa melenyapkan kalian ,terutama kamu Anin! Ingat urusan kita belum selesai!"

Alice keluar dari toko Anin di iringi sorakan para pengunjung yang ikut geram melihat tingkah Alice .

Dia yang memulai duluan tapi Anin yang harus membayar harga ,dasar aneh.

" Kamu nggak apa-apa nin ?"

Tanya Tere memastikan kalau ia tidak terlambat melindungi sahabat nya dari wanita jadi-jadian tadi.

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang