bab 43

1.5K 23 1
                                    

" minumlah " Gavin menyodorkan air putih pada gadis yang tengah duduk di tepian tempat tidur.

Gadis itu termenung , airmata tak berhenti mengalir dari kelopak mata indahnya, ia khawatir kalau stok airmata gadis itu akan habis ,karena Anin tak berhenti menangis dari tadi.

Tapi di balik itu semua ada sedikit rasa senang di hatinya karena ia bisa berdekatan lagi dengan Anin , ia akan kembali melihat wajah gadis itu di pagi hari seperti dulu.

Tuhan , memikirkan nya saja sudah membuat hatinya berbunga-bunga.

Gadis itu menerima gelas yang di sodorkan nya lalu mulai menenggak isi gelas itu.

" Anin berhentilah menangis ,aku tidak sanggup melihat mu seperti ini " Gavin membungkukkan badannya lalu mengusap air mata gadis itu dengan lembut.

" Gavin bagaimana keadaan tuan Louis ?"

Gavin terdiam sesaat.

" Tadi kau sudah mendengar nya dari dokter Rocky Anin "

" Apakah tidak ada perkembangan sama sekali ?"

Gavin menghela napas pelan , ia kembali teringat kejadian serupa yang menimpa Louis waktu mereka kecil.

" Sembuh dari alergi membutuhkan waktu 2 sampai 3 Minggu Anin itu untuk kasus yang ringan , sedang Louis kasus nya sangat berat , jika ia beruntung dan imun nya kuat ia akan sembuh dalam waktu 1 bulan bahkan kurang dari itu ,tapi jika tidak ... "
Gavin menggantungkan ucapannya,ia seperti tak sanggup untuk mengatakan kemungkinan terburuk itu.

" Tidak ,kumohon jangan katakan lagi " Anin kembali terisak ,ia semakin membenci dirinya sendiri, bagaimana bisa ia melakukan hal fatal seperti ini , walau niatnya hanya untuk membuktikan kalau Louis beneran kakak tampan nya.

" Gavin aku menyesal " air mata gadis itu kembali jatuh , Gavin kembali kalang kabut , reflek ia memeluk tubuh gadis itu ,mencoba menenangkan nya dengan sentuhan lembut pada Surai nya.

" Sudah jangan menangis , Louis pasti bisa melewati masa kritisnya,dia singa jantan yang kuat Anin ,dan kamu tidak sengaja Anin , tidak ada yang salah di sini "

" Bagaimana kalau ternyata aku sengaja ? " Gavin mematung ,mencoba mencerna ucapan Anin.

" Itu tidak mungkin " tandas Gavin ,dan gadis itu semakin keras menangis , ia semakin kebingungan .

" Anin kamu yang sabar ya , semuanya akan baik-baik saja " iya Gavin berharap semuanya baik-baik saja , termasuk dirinya , karena sejujurnya melihat Anin seperti ini karena pria lain , benar-benar menyiksa batinnya.

" Tidurlah ,ini sudah tengah malam " Anin menganggukkan kepalanya lalu melepaskan dirinya dari rengkuhan Gavin.

Sepertinya apa yang Gavin ucapkan benar ,ia harus tidur untuk mempersingkat waktu sampai matahari terbit ,dan semoga saat itu ada kabar baik dari perkembangan Louis.

" Selamat malam Anin " Gavin mengecup dahi Anin lalu bergegas keluar dari kamar itu , meninggalkan Anin yang speechless karena tindakan nya yang tiba-tiba.

Sedangkan di rumah sakit ,semua orang tegang menunggu kabar selanjutnya dari dokter ,karena Louis kembali tersengal-sengal.

Semua dokter dan perawat yang menangani Louis bergerak cepat memberikan pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa pria itu.

" Astaga bagaimana ini " Nadine mondar-mandir di depan pintu ruangan tempat Louis di rawat ,sedang Ellya sibuk dengan pikirannya sendiri ,selang beberapa menit kemudian dokter Rocky dan beberapa perawat keluar dengan tubuh yang bermandikan keringat.

" Bagaimana dengan Louis dok?" Tanya Ellya dan Nadine serentak.

" Syukurlah tuan Louis akhirnya bisa melewati masa kritisnya, ini sebuah keajaiban nyonya "

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang