bab 19

2.4K 31 0
                                    

Di sisi lain Anin memperhatikan hasil kerja pelayan yang tengah merias serta Merapikan rambutnya dengan seksama.

Anin berdecak kagum ,Louis memang tidak main-main dalam memilih pelayan , seluruh pelayannya benar-benar bertalenta,berbeda dengan nya yang hanya pandai merakit bunga.

" Nona apa anda menyukai nya ?"

Tanya pelayan yang tengah merapikan rambut nya dengan telaten.

" Iya aku menyukai nya ,kau sangat pandai nona ,aku memiliki mimpi untuk bisa merias wajah serta rambut,namun apalah daya aku sangat lah bebal "

Pelayan itu tertawa renyah mendengar ucapan Anin.

" Saya senang kalau nona menyukai hasil kerja saya "

" Iya aku sangat menyukai nya ,lain waktu kamu bisa kan mengajari ku merias wajah ?"

" Dengan senang hati nona ,sebuah kehormatan bagi saya bisa mengajari nona  merias wajah "

Anin tertawa renyah.

" Tidak usah berlebihan,aku sama seperti kamu ,malah kamu jauh lebih terhormat di banding aku sekarang "

Bagaimana tidak , pria psikopat itu menjadi kan nya sebagai pemuas nafsu nya saja ,itu sangat menjijikkan bukan?.

" Nona jangan seperti itu ,banyak wanita yang menginginkan posisi nona saat ini , harusnya nona bangga ,bisa bersanding dan di ratukan oleh pria seperti tuan Louis"

Anin membulat kan matanya,apa katanya? Di ratukan ? Pandai sekali pria psikopat itu menjaga image nya di depan orang lain ,dasar brengsek!.

" Saya akan merasa sangat senang jika banyak nya wanita yang menginginkan posisi ku saat ini mau mengganti kan ku "

Pelayan itu menggelengkan kepalanya seraya tersenyum tipis.

" Sudah nona ,nona tampak semakin cantik , andaikan saya pria saya juga pasti akan tergila-gila pada kecantikan nona "

Anin tersenyum tipis ,ia benar-benar mengagumi hasil kerja pelayan itu.

"Kau memang pandai memuji nona ,siapa nama mu ?"

Tapi kalau aku boleh memilih,aku tidak ingin memiliki wajah ini , aku lebih senang jika wajah ku biasa aja atau jelek sekalian, asalkan hidup ku tenang.

" Aku alia nona , bisakah nona memanggil ku dengan nama saja ,itu jauh lebih baik untuk di dengarkan "

"Kenapa ? Bukannya lebih sopan dengan memanggil nona "

" Ampun nona ,saya tidak mau melewati batas ,kalau tuan Louis tau pasti saya akan di hukum "

Anin menghela nafas berat , lagi-lagi karena Louis ,pria itu sepertinya memang ingin menjadi dalang untuk hidup semua orang yang ada di sekeliling nya.

" Baiklah ,jika itu mau mu "

" Terima kasih nona Anin atas pengertian nona "

Wanita itu tersenyum manis seraya merapikan alat makeup yang ia gunakan untuk merias Anin tadi.

" Nona kenapa kau memilih bekerja pada tuan Louis , sedangkan banyak pekerjaan di luar sana yang lebih baik "

Alia menghentikan aktivitas nya ,ia menatap Anin dari pantulan cermin dengan senyuman tipis yang menghiasi wajah cantik nya.

" saya sudah berjanji pada diri saya sendiri untuk menyerahkan hidup saya pada tuan Louis nona "

Anin mengerutkan keningnya ,ia bingung kenapa masih ada orang yang setia pada orang se brengsek Louis .

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang