bab 46

1.5K 26 3
                                    

Anin mengerjap-ngerjapkan matanya , ia mengedarkan pandangannya setelah penglihatan nya sudah kembali normal.

Ia mengernyitkan dahinya saat melihat selang infus yang menempel pada tangannya , tiba-tiba kejadian waktu itu kembali muncul di memori nya .

Dimana ia tiba-tiba di bekap oleh seseorang di pelataran rumah sakit.

Sayup-sayup anin mendengar seseorang tengah adu mulut ,namun matanya masih sulit terbuka , kepalanya terasa sangat sakit , kedua tangannya terasa pegal.

" Jangan hanya karena kamu kaki tangan nyonya ,membuat kamu mengira kalau aku takut sama kamu ! Tidak sama sekali Emilio !"

Siapa mereka , apa yang mereka perdebatkan ,kenapa mereka berdebat di dekat ku.

" Argkh menyesal aku mengajak mu dalam misi ini " terdengar suara benda yang sengaja di banting , membuatnya terkejut dan dengan terpaksa membuka kedua matanya.

Siapa mereka ? Dan kenapa aku..

" Argkh lepaskan " Anin memberontak ,berharap tali yang mengikat kedua tangan dan kakinya terlepas.

Tapi sial nya alih-alih tangan nya terbebas , teriakan nya malah membuat dua orang yang tengah adu mulut itu menyadari kalau dia sudah tersadar.

Anin menelan paksa Saliva nya saat melihat salah seorang di antara mereka menyeringai terhadap nya.

" Siapa kalian ? Lepaskan aku sialan!" Teriak Anin ,membuat pria yang menyeringai kepadanya tadi bergerak mendekatinya dengan sempoyongan.

" Sttt cantik kau jangan bergerak sayang , nanti tangan mu terluka" pria itu mengusap wajahnya dengan gerakan sensual.

Anin menjauhkan kepalanya dari pria itu karena mulut pria itu mengeluarkan aroma menjijikkan khas minuman keras.

" Mendekat Lah,jangan jauh-jauh" pria itu menarik kasar tengkuk nya ,membuat jarak wajah di antara mereka menjadi sangat dekat .

" Lepaskan tangan mu sialan !" Umpat Anin membuat pria itu terkekeh.

" Aku suka yang galak-galak seperti ini " pria itu menempelkan bibirnya pada bibir anin hingga membuat gadis itu terpaksa menahan napas , sebisa mungkin ia melepaskan dirinya dari pria itu tapi pria itu semakin menekan tengkuk nya.

" Sudah ku duga , bibir mu ini memang begitu lembut " pria itu mengusap bibirnya nya dengan ibu jarinya,membuat emosi Anin naik hingga ke ubun-ubun.

" Aku bersumpah akan membunuh mu setelah ini keparat " umpat anin membuat pria itu tersenyum miring.

" Aku akan menyembah mu jika kau bisa melakukannya dengan tangan terikat seperti itu " pria itu menarik kasar rambutnya hingga kepalanya mendongak ke atas ,membuat nya terpekik karena kulit kepala terasa sangat sakit.

" Andrew berhentilah , kita akan tamat jika nyonya tau " cegah Emilio , tatapannya menajam.

" Nyonya tidak akan tau jika kau menutup mulut mu sialan !"

" Andrew ! Berhenti ! Jangan karena kamu sepupu ku , jadi kamu mengira kalau aku tidak bisa membunuh mu !"

Pria yang bernama Andrew itu terkekeh , cekalan pada rambut Anin melemah lalu kemudian terlepas.

" Lakukan itu emil ! Dan kau akan melihat bibi membenci mu karena itu" Emilio bungkam ,membuat Andrew semakin terkekeh.

" Sudahlah,lebih baik kamu ikut saja bersenang-senang dengan gadis ini "

Wajah Anin memucat saat perhatian pria itu kembali tertuju kepadanya.

" Aku nggak berminat " sahut Emilio singkat.

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang