" tuan mau apa ?"
Louis menaikkan sebelah alisnya,entah apa yang gadis itu pikirkan,apa Anin pikir ia tidak punya tempat dan situasi lain jika ingin mesum pada nya.
Ia berjongkok , menaikkan celana panjang yang membalut kakinya , benar dugaannya, kaki putih gadis itu memerah karena cekalan jiro tadi .
Tanpa kata ia menggendong gadis itu lalu membawanya menuju lantai atas , tepatnya kamar pribadinya.
" Tuan ,terus ini gimana ?" Tanya gadis itu , matanya menyapu ruang utama yang penuh dengan tumpukan mayat yang sudah tak utuh lagi .
" Biarkan Nadine yang mengurus nya "
" Kasian Nadine , dia akan sangat kecapean" ia menaikkan sebelah alisnya.
" Lalu kau akan membantu nya ?"
Anin menggelengkan kepalanya.
" Bisa-bisa aku pingsan , lautan darah dengan mayat itu aku tidak suka "
Louis tersenyum tipis , kakinya menendang mayat jiro dengan kepala yang sudah tak utuh itu saat melewati nya.
Ia meletakkan gadis itu di sofa yang ada di kamarnya dengan hati-hati , mengambil air hangat lalu mengompres kaki nya.
" Kau perlu belajar untuk mendengarkan apa yang orang lain katakan pada mu Anin "
Gadis itu terdiam.
" Tapi aku..."
" Khawatir padaku ?" Potong nya cepat , ia menengadahkan kepalanya dan sekali lagi ia melihat rona merah itu pada wajah Anin.
" Aku rasa anda perlu menurunkan tingkat kepercayaan diri anda sedikit saja tuan "
Louis tersenyum tipis.
" Kau tidak berterima kasih pada ku ?" Anin terlihat mengerutkan keningnya.
" Aku sudah mengobati luka mu " ucapnya menjawab pertanyaan yang timbul dari ekspresi gadis itu ,Anin terkekeh pelan ,manis sekali.
" Terimakasih tuan , tapi anda juga harus berterima kasih pada ku "
" Untuk apa ? Bahkan kau menyulitkan ku tadi "
Ia meletakkan baskom berisi air hangat itu lalu bergerak menuju cupboard nya.
" Anda lupa , jika tak ada aku , anda mungkin sudah terluka karena pisau orang tadi " Louis tersenyum tipis , kali ini Anin tak dapat melihatnya karena ia membelakangi gadis itu.
" Kalau begitu terimakasih"
" Tuan anda mau apa ?" Teriak Anin histeris saat ia membuka baju nya satu persatu.
" Aku akan membersihkan tubuhku dari darah tumpukan mayat yang ada di bawah itu ,kau mau ikut ?"
Ia berbalik ,tubuh polosnya sudah berbalut bathrobe ,dan ia menemukan gadis itu tengah menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
" Tidak terimakasih " jawab gadis itu dari balik tangannya ,Louis terkekeh , gadis itu semakin menggemaskan di matanya.
" Aku ke kamar dulu tuan " gadis itu berlari keluar dengan tergopoh-gopoh, lucu sekali.
" Kau juga bersihkan dirimu"
" Aku bukan anak kecil lagi ,jadi tuan tidak usah repot-repot mengingat kan ku " gadis itu setengah berteriak karena ia sudah berada di luar kamarnya.
Anin mengkhawatirkan nya ,apa itu artinya gadis itu sudah mau menerima nya ? Semoga saja iya.
🌺🌺🌺🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Posesif
Random⚠️⚠️⚠️21+ ,bijaklah dalam memilih cerita ,jangan di baca kalau belum cukup umur ya😂😂