bab 56

1.5K 21 0
                                    

Sebuah kecupan mendarat pada kening nya ,lumayan lama dan penuh kasih ,mengusik nya yang belum sepenuhnya tertidur , ia ingin sekali mengumpat pada pria yang mengganggu tidurnya , bagaimana bisa Louis tak mengijinkan nya istirahat dengan damai setelah pria itu menghajar nya hingga hampir pagi.

Namun kantuknya tak mengijinkan nya melakukan itu , meski sedikit terganggu ia tetap melanjutkan dirinya untuk menyambut mimpi.

" Aku akan segera kembali setelah aku mengurus tikus itu ,dan memastikan nya tak berkeliaran di sini lagi"

Hah ? Tikus ? Orang waras mana yang mengurus tikus tengah malam gini ,kenapa nggak besok saja ? Astaga sepertinya ia harus mengadaptasikan dirinya dengan kebiasaan aneh pria itu.

Louis kembali mencium keningnya lembut , turun ke hidungnya dan berakhir di bibirnya, membuat Anin terpaksa menggeliat untuk memberi tau Louis jika ia benar-benar TERGANGGU!

pria itu terkekeh pelan ,dasar !

"Tidurlah"

Ia bisa mendengar pria itu beranjak dari samping nya dan berakhir dengan bunyi pintu terbuka lalu tertutup ,ia tau jika ia sudah sendirian di kamar itu , memposisikan kepalanya senyaman mungkin dan bersiap untuk terlelap dalam mimpi tanpa gangguan lagi.

.
.
.
Anin menggeliat, tangannya sibuk meraba-raba samping nya ,kosong ! Ia mencoba membuka matanya walau berat ,masih jam 4 dini hari , berarti ia terlelap baru sekitaran 2 jam .

Astaga ,pantas saja matanya terasa sangat berat ,namun ketiadaan Louis menganggu keinginan nya untuk kembali tidur.

" Mengurus tikus apa hingga 2 jam lamanya" ia bangkit dari tidurnya ,sakit kepala langsung menyerang nya hingga ia terhuyung hampir ambruk ke lantai jika ia tak segera bertumpu pada meja kecil di samping tempat tidurnya.

" Sial ! Pasti karena aku kurang tidur " setelah bisa menguasai dirinya, ia pun keluar dari kamar berniat mencari pria itu ,ia penasaran berapa banyak tikus yang berhasil di tangkap nya.

Sehingga Louis rela meninggalkan jam tidurnya demi seekor tikus ,astaga kenapa kakak tampannya memiliki kebiasaan aneh seperti ini.

Hembusan angin membelai kulit nya , ia menyesal kenapa tidak mengcover tubuhnya dengan baju tebal sebelum memutuskan untuk keluar mencari louis, sebenarnya pria itu kemana ? Satu penjuru rumah sudah ia jelajahi namun ia tak melihat tanda-tanda keberadaan prianya .

Sedikit ragu ,namun ia tetap melangkah kan kakinya menuju taman belakang,lebih tepatnya bangunan yang ada di sana.

Entah kenapa ia merasa kalau pria itu ada di sana , dan ia semakin yakin jika pria itu ada di sana ketika mengetahui pintu masuk bangunan kecil itu tidak terkunci.

Ia menarik tangannya cepat , memantapkan diri untuk masuk kedalam sembari menerka-nerka apa yang terjadi di dalam sana.

Namun tiba-tiba pintu terbuka tepat saat ia mengulurkan tangan hendak memutar handle pintu .

Seseorang yang muncul dari dalam sana mematung saat mata mereka saling bersirobok.

" Nona .."

" Tuan didalam ?" Sela Anin tak sabar , ia benar-benar khawatir ada sesuatu yang tidak beres di dalam sana .

" Nona kenapa anda ada di sini ?"

" Aku mau masuk " bukannya menjawab , Anin malah membuka pintu dengan paksa lalu melewati Jhon yang sedang mematung.

Ia berlari melewati banyak anak tangga untuk sampai ke ruang bawah tanah , ia benar-benar takut jika Louis melakukan sesuatu di dalam sana ,lebih tepatnya ia takut jika pria itu berhasil menangkap altezza lagi .

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang