bab 33

2.2K 26 0
                                    

Anin memegangi rahang nya yang masih terasa kebas , sementara seseorang memeluk pinggang nya dengan posesif.

Ia kembali teringat adegan panas yang di laluinya tadi , bagaimana dengan seksi nya Louis memaju mundur kan pinggul nya di depan wajah nya , keringat yang membasahi seluruh tubuhnya menambah keseksian pria itu.

Anin tidak bisa tidur,sampai sejauh ini ia bisa melindungi mahkota nya dari pria cabul yang tertidur di sampingnya nya itu ,tapi ia tak tau sampai kapan ia akan sanggup menahannya.

Membayangkan nya saja ia sudah bergidik ngeri , itu tidak akan muat ,sangat besar bahkan mulut nya saja terasa sangat kebas sejak permainan baru saja di mulai.

Dan lagi , bagaimana dengan kakak tampannya ? Ia tidak mau penantian panjang nya berakhir sia-sia, bagaimana jika pria itu datang ketika semuanya sudah hancur ?

Kakak tampan, sebenarnya kamu di mana ? Tolong aku ,aku takut .

Dengan hati-hati ia menarik tangannya agar tidak membangunkan Louis ,lalu menyeka sudut matanya yang siap menjatuhkan sesuatu yang bening di sana.

" Kamu tidak tidur " suara berat itu berhasil membuatnya terkejut,ia pikir pria itu sudah tertidur,karena sejak tadi tak ada pergerakan dari nya.

Anin memalingkan wajahnya ke sisi yang lain.

" Aku tidak ngantuk "

" Apa mulut mu terasa sakit ?" Anin menggelengkan kepalanya cepat.

" Maaf kan aku jika aku melukai mu ,tapi kalau boleh jujur ,aku tidak bisa mengendalikan hasrat ku jika berdekatan dengan mu "

Anin tersenyum kecut.

" Kenapa harus aku ? Kenapa tidak mencari wanita lain yang mau mengimbangi mu dengan suka rela "

Terdengar helaan nafas dari pria itu , semoga saja kata-kata nya tadi tak membuat pria itu marah,kalau tidak ia akan kembali menerima hukuman seksual dari nya.

Entah kenapa hal menjijikkan seperti itu Louis anggap sebagai hukuman.

" Aku tidak suka wanita lain "

" Kenapa ?"

Pria itu menarik tangannya,membuat Anin bisa dengan bebas menarik nafas.

" Bisakah kita tidak membahas itu sekarang ? "

Ia diam , begitu juga dengan Louis yang mengamati plafon kamar nya dalam diam.

" Adik kamu mirip Tante ya ? "

Anin mengalihkan pandanganya pada pria itu , it's oke jika pria itu bisa mengetahui semua tentangnya ,tapi akan aneh jika Louis juga tau wajah bundanya , kecuali jika dia beneran...

" Kamu tau wajah bunda ku dari foto keluarga di rumah ku kan ?"

Louis menggelengkan kepalanya pelan .

" Aku bahkan tidak tau kalau ada foto keluarga di rumah mu "

Anin meneguk Saliva nya dengan kasar.

" Tuan jangan bercanda , kamu pasti bukan .."

" Kamu tidak ingat siapa nama pria yang kamu panggil kakak tampan itu "

Pertanyaan macam apa itu ? Bagaimana ia bisa melupakan nama pria yang di cintai nya dari dulu ,tapi..

"Hah ?" Reflek ia membungkam mulut nya dengan kedua tangannya, bagaimana ia tidak menyadari nya selama ini ,kalau nama pria psikopat itu sama dengan nama kakak tampannya.

" Di dunia ini banyak orang dengan nama Louis ,jadi jangan pernah memprovokasi ku lagi "

" Ya sudah " senyap ,tak ada suara yang keluar di antara mereka berdua.

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang