bab 67

1.2K 15 5
                                    

" jangan lama-lama !" Louis memperhatikan kepergian Anin dan V dengan ekspresi tidak rela , bagaimana pun juga ia bisa melihat kalau V memiliki perasaan tersendiri kepada gadis nya.

" Kak Louis kangen nggak sama Brian ?" Louis mengalihkan pandangan nya pada Brian , dan seketika perasaan nya menjadi sedikit lebih damai saat melihat mata besarnya mengerjap , menatapnya penuh harap.

" Iya dong, makanya kakak nyusulin Brian kesini " ia menyentil hidung anak itu dengan sayang , membuat nya mendadak berkerut karena tersenyum lebar .

" Tapi kenapa baru sekarang ? Brian kangen tau " Louis terkekeh, cara Brian merajuk sama persis seperti kakaknya.

" Maafkan kakak ya Brian , kakak lagi sibuk banget soalnya,tapi Brian jangan sedih karena sebentar lagi Brian dan kak Anin bakal tinggal bareng lagi sama kakak " anak itu membulatkan matanya.

" Serius ?" Tanya nya antusias , anak itu mengangkat kedua tangannya ke atas dan berteriak kegirangan.

" Ekhem ! Jadi kamu calon suami nya Anin?" Louis mengalihkan pandangan nya pada Edward , ia melirik ayunan yang ada di di pojok galeri dan meminta Brian untuk menunggu nya di sana sebentar.

" Seperti yang kamu lihat "

Louis menajamkan matanya saat mendengar helaan napas Edward, pria itu seperti menyesal mendengar jawaban nya.

" Aku tau Anin memiliki daya tarik tersendiri, tapi aku juga tidak menyangka jika seorang pengusaha muda yang menjadi panutan bagi anak muda di seluruh penjuru dunia juga menyukainya "

Louis mengeluarkan smirk nya , ia tau kalau dirinya sangat terkenal , tapi ia juga tak menyangka kalau Edward mengenalinya , entah kenapa ia merasa semakin unggul sekarang.

" Apa ada yang salah ?"

" Kurasa tidak " jawab Edward singkat lalu masuk kedalam dan kembali dengan membawa dua botol Soju.

" Aku lagi tidak mau minum , terimakasih" tolaknya saat Edward mengulurkan botol Soju itu pada nya .

" Oh oke , barang kali kamu mau meminum nya sambil menunggu mereka selesai bicara " Edward meletakkan botol Soju milik Louis di atas meja yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Louis mengalihkan pandangan nya pada Anin dan V yang berdiri cukup jauh dari nya , lalu mengeraskan rahangnya saat melihat pria itu menyentuh tangan Anin , meskipun langsung di lepaskan oleh gadisnya.

" Kamu tenang saja , adikku tidak akan macam-macam dengan kekasih mu "

Edward seperti mengerti apa yang sedang mengganggu Louis .

" Adik ku jatuh cinta pada Anin sejak pertama mereka bertemu" kini Louis mengalihkan pandangan pada Edward.

" Aku tidak mengerti apa maksud mu mengatakan itu pada ku " sengitnya, ia tidak buta sehingga tak bisa melihat bentuk lope lope yang keluar dari mata V setiap melihat Anin , dan ia merasa semakin kesal saat Edward malah mengkonfirmasinya.

Edward terkekeh" tapi aku yakin adik ku cukup tau diri , ia hanya ingin mengutarakan perasaan nya pada Anin , jika Anin memilih mu aku rasa V juga tak ingin memaksanya, tapi jika Anin emm..."

Edward menggantungkan ucapannya sengaja menggoda Louis , entah kenapa ia seperti mendapatkan hiburan tersendiri melihat wajah putih Louis yang memerah dengan rahang nya yang mengeras dan matanya menatap nyalang setiap melihat ke arah V dan Anin berada .

" Mengutarakan perasaan pada gadis yang sudah memiliki kekasih ? Tahu dirinya di sebelah mana ?"  Sarkas nya penuh emosi , tak habis pikir dengan maksud ucapan Edward, sedangkan Edward malah tertawa lepas.

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang