Tangan itu mengepal sempurna,wajah nya mengeras di iringi tatapan matanya yang sangat tajam , di susul gebrakan meja beberapa detik kemudian.
Suaranya menggema memenuhi ruang kerjanya , beruntung ruang kerja itu kedap suara dan juga jauh dari kamar pujaan hatinya.
Garry yang melihat aura gelap Gavin seketika merasa tersedak batu besar di dalam kerongkongan nya , ia terdiam menatap amarah yang berkobar-kobar di depan matanya.
" Aku tidak tau akan separah ini , pria keparat itu benar-benar sudah keterlaluan"
Argkhhh !!!
Gavin mengacak-acak rambutnya frustasi ,ia tak bisa berbuat banyak karena si bajingan itu adalah adik nya , andai tak ada mommy Ellya ,mungkin ia lebih memilih memusuhi nya ,bahkan memberikan pria itu pelajaran.
Pantas saja Anin begitu trauma , entah kebejatan seperti apa saja yang sudah di terimanya.
Selama ini ia selalu membiarkan Louis bertindak sesuka hati nya ,bahkan sangat kejam .
Tapi ia tidak menyangka , gadis pujaan hatinya juga menjadi bulan-bulanan pria psikopat itu ,terlambat sedikit saja ,ia tidak tau apa yang akan terjadi pada gadis itu.
Ia menatap berkas-berkas berisi kasus-kasus yang harus di tangani nya bahkan sudah di cap darah oleh nya dengan tatapan tak berselera .
Bagaimana bisa ia bekerja sedangkan pikiran nya begitu kacau ,ia tak rela mengingat kebersamaan Anin dengan Louis yang begitu menyakitkan ,dan lagi rasa was-was selalu menghantuinya,takut jika Louis berhasil menemukan Anin dan berusaha menyakiti gadis itu lagi.
Argkhhh!!!
Lagi , ia melemparkan berkas-berkas itu lalu bergegas pergi dari ruang kerjanya , satu-satunya yang bisa meredam amarah nya adalah Anin .
Hanya dengan menatap gadis itu ,ia bisa melupakan sejenak kerisauannya.
Di tempat lain seseorang tengah memperhatikan sebuah bungkus rokok ,mungkin terlihat biasa ,tapi bungkus rokok yang di pegang nya itu bukan bungkus rokok biasa .
Ia mengeluarkan sebuah benda kecil berukuran kurang lebih 35 mm dari dalam bungkus rokok itu ,ada ukiran sebuah inisial nama dalam bentuk logo Di salah satu sisi nya ,kecil sekali ,butuh alat bantu untuk melihat nya , itu sebuah kamera tessina dan ia tau siapa pemiliknya.
Louis menarik salah satu ujung bibirnya ,ternyata seseorang sedang bermain-main dengan nya ,sudah cukup waktu seminggu ia berikan untuk nya.
" Tuan mobil nya sudah siap "
Louis menoleh sekilas pada asal suara itu ,ia menyimpan kamera mungil beserta bungkus rokok itu pada saku coat nya ,lalu beranjak keluar dari ruang kerjanya.
🌺🌺🌺🌺
" Anin mana ?" Lama tak menemukan Anin , akhirnya Gavin memilih bertanya pada kepala pelayan yang tak sengaja' berpapasan dengannya.
Wanita paruh baya yang sudah lama ikut dengannya itu memucat , ia terlihat gusar mendengar pertanyaan sederhana itu.
Melihat gelagat yang tidak biasa dari Hera membuat perasaan pria itu menjadi was was.
" Hera katakan dimana Anin sekarang?"
" Nona Anin.. dia keluar tuan "
" Keluar kemana ?"
Sergah nya cepat dengan wajah yang mengeras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Posesif
Random⚠️⚠️⚠️21+ ,bijaklah dalam memilih cerita ,jangan di baca kalau belum cukup umur ya😂😂