bab 58

1.7K 33 3
                                    

Hari yang cerah secerah hatinya , bagaimana tidak ,untuk pertama kalinya Louis mengajaknya makan bersama di meja makan.

Bahkan pria itu tak berhenti menggenggam tangannya yang berada di atas meja , tatapannya penuh cinta sangat berbeda dengan tatapannya dulu.

" Kau ingin memakan makanan mu atau memakan gadis yang ada di depan mu ? Mata mu seperti mau keluar saat melihat nya"

Wajah anin memerah mendengar teguran Nadine yang berjalan melewati meja makan ,reflek Anin menarik tangannya dengan paksa.

" Pergilah,jangan menganggu kami " kata pria itu tanpa mengalihkan pandangan nya dari Anin .

" Bisa kah kau fokus pada makanan mu kakak ? " Tiba-tiba wajah Louis berubah masam .

" Aku tidak suka kau memanggilku seperti itu "

" Bukannya waktu itu kau bilang kau menyukai nya ?"

" Iya waktu itu ,sebelum aku mendengar kamu memanggil Gavin dengan sebutan yang sama dengan ku "

Anin mengerutkan keningnya,mencoba mengingat-ingat sesuatu dan tersenyum tipis pada akhirnya.

" Oh itu ? Jadi kamu mau di panggil apa ? Cinta ? Sayang ? Honey atau apa ?"

" Daddy "

lirihnya sensual,membuat wajah gadis itu kembali memerah , suara deheman yang berasal dari Nadine ,semakin membuatnya tak berani mengangkat wajah ,pria ini benar-benar tak mengerti tempat untuk menggombal.

Tapi Louis seperti nya tidak memperdulikan wanita paruh baya itu ,ia terus saja menatap Anin dengan tatapan memuja .

" Aku lebih baik makan di kamar kalau seperti ini "

" Kenapa ? Kamu bilang kamu ingin makan bersama dengan ku " pria itu menaikkan sebelah alis nya.

" Tidak jadi kalau sikap mu seperti itu " Louis tergelak , ia pun bisa makan dengan tenang setelah Louis mengikuti keinginan nya dan tidak memperhatikan nya lagi ,

" Anin ,kamu jadi mengunjungi rumah dan toko mu ?" Tanya louis saat ia tengah bersantai di sofa.

di lantai dua memang ada ruangan tersendiri yang mirip dengan ruang utama ,tapi bedanya itu ruangan pribadi Louis ,hanya dirinya lah satu-satunya orang lain yang di perbolehkan menggunakan ruangan itu dengan bebas .

Bahkan Nadine tidak pernah menginjakkan kakinya ke ruang itu ,entah apa istimewanya ruang itu , menurut nya ruangan itu sama saja dengan ruangan lain yang ada di mansion ini ,tak ada yang istimewa.

Tapi Louis begitu posesif pada ruangan itu.

" Jadi ,memangnya kenapa ?"

" Nggak apa-apa,tapi aku minta maaf ,aku tidak bisa menemani mu "

Ia kecewa sekali mendengar nya .

" Aku ada kerjaan yang tidak bisa ku tinggal , kemungkinan aku akan pulang larut malam "

" Apa ada masalah di kantor ?" Anin mengerjapkan matanya.

" Iya , jadi kamu nggak apa-apa kan kalau nggak aku temani "

Ia menghela napas panjang.

" Sebenarnya aku ingin mengenalkan mu pada sahabat ku , tapi lain kali aja deh "

" Maafin aku ya " Louis memasang wajah menyesal dan ia menganggukkan kepalanya pelan ,ia tidak boleh egois ,kerjaan Louis jauh lebih penting.

" Eum kak .."

" Kok kak ?" Potong Louis cepat , ekspresi nya berubah masam ,pria itu benar-benar kesal dengan panggilan itu.

" Terus apa ? Tuan ? No kamu nggak suka kan ? Nggak mungkin aku memanggilmu Daddy di sembarang tempat "

Mafia Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang