Satu kata; menakutkan. Itulah yang terjadi.
"Kalian berdua cepat bersembunyi di penyimpanan bawah tanah," kata seorang pria tua itu ke arahnya.
Pria tua ini adalah ayah 'Wang Yi'.
Ayah dan ibu 'Wang Yi' baru memiliki Wang Ling ketika mereka sudah mulai pasrah. Tabib berkata bahwa mereka tidak akan punya anak.
Jadi ketika pria itu mendengar kabar baik dari tabib jika istrinya sedang hamil, pasangan tua itu sangat senang. Tidak peduli apa gendernya, mereka mencintai anaknya. Lalu sepuluh tahun kemudian lahirlah putri kedua mereka yang dinamai Wang Yi.
"Kalian harus saling menjaga. Cepatlah masuk ke dalam gudang penyimpanan bawah tanah," kata ibunya.
Ibu memeluk Wang Ling kemudian berjongkok memeluk putri bungsunya dengan ekspresi sedih.
"Wang Yi apapun yang terjadi, berbahagialah."
Wang Yi yang saat itu berumur tujuh tahun hanya bisa menatapnya dengan diam dan sedikit kebingungan.
"Ibu, ada apa? Kenapa ibu sedih?" Tanyanya.
"Tidak apa-apa. Kamu harus rukun dengan kakakmu," pesan ibunya.
Ibunya melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan suaminya.
"Wang Ling, jaga adikmu dan pergilah ke gudang bawah tanah. Masuk ke lubang kelinci jika ada kejadian yang mendesak," kata Ayah Wang.
"Baiklah ayah. Ayo Wang Yi, kita harus menuruti perintah orang tua."
Wang Yi mengangguk dan membiarkan Wang Ling menuntunnya ke arah penyimpanan bawah tanah. Ia menoleh ke arah orang tuanya untuk terakhir kali.
Dua putri Wang turun ke ruang bawah tanah. Ayah dan ibunya dengan hati-hati menutupi pintu masuk dengan tumpukan kayu.
"Apakah kita akan keluar?" Tanya ibu.
Ayah Wang menggeleng.
Sementara itu, suara di depan rumah semakin menggema. Suara teriakan, jeritan, tangis, dan dentingan pedang seolah menciptakan lagu yang memilukan.
"Kita tunggu saja di sini. Mereka mungkin hanya menjarah gandum kita yang ada di gudang samping. Biarkan saja mereka mengambil pasokan gandum yang kita tanam."
Istrinya mengangguk.
Mereka kemudian duduk diam di kursi menunggu suara-suara memilukan itu mereda. Tapi baru sekitar beberapa menit pintunya didobrak.
Para pria yang tampaknya adalah tentara kaisar memaksa masuk.
"Hei, kalian serahkan benda berharga kalian!"
Teriakan itu menggema sampai ke ruang bawah tanah. Kedua orang tua, Wang Ling, dan Wang Yi gugup.
"Kami sudah membiarkan kalian untuk mengambil gandum kami. Apalagi yang kalian inginkan?" Tanya Ayah Wang.
Meskipun Ayah Wang takut dengan pedang-pedang tajam yang dibawa prajurit itu, ia memberanikan diri untuk bertanya.
"Sialan! Kami diperintahkan untuk mengambil semua barang-barang yang bisa kami ambil. Kalian segera geledah rumah jelek ini!" Perintah orang itu kepada prajurit lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...