Hari sudah sore ketika Wang Yi tiba di kediamannya. Zhou Shiyu sepertinya lelah menangis dan tertidur sambil memeluk Wang Yi.
Bibi Liu dan Qiuqiu yang baru tersadar dari pingsannya hanya bisa diam melihat pemandangan di depannya. Tidak berani bersuara, takut membangunkan tuan putrinya. Mereka berdua berusaha untuk tidak memperhatikan pasangan muda di depannya.
"Zhou Shiyu, bangunlah ...," kata Wang Yi lembut.
Begitu pengawal yang diperintahkan tadi datang membawa gerbong dan baju wanita, Wang Yi membangunkan Zhou Shiyu. Ia menepuk lengannya pelan.
Zhou Shiyu mengerjapkan matanya. Ia terpana melihat wajah Wang Yi yang dekat dengan dirinya. Baru saat itulah dia sadar jika memeluk tunangannya.
"Ah ... aku sudah bangun."
Ia duduk tegak, tidak berani menatap wajah Wang Yi. Zhou Shiyu berusaha menutupi rasa malunya. Untungnya di dalam gerbong itu cukup gelap, sehingga bisa menutupi rona merah di kedua telinganya.
"Ini ... ambillah," kata Wang Yi.
Ketika melihat baju itu, Zhou Shiyu juga baru menyadari kalau bajunya sendiri dipenuhi dengan noda darah. Itu bukan darahnya ataupun darah perampok. Ia bahkan tidak mendekati perampok yang mati itu. Kecuali itu darah ....
"Apakah kamu terluka?" Tanya Zhou Shiyu dengan mata menyelidik. Ia sedikit panik.
Zhou Shiyu melihat Wang Yi dari atas sampai bawah. Ada banyak noda darah di mana-mana, tapi yang mencolok ada di kedua lengannya.
Kedua lengan baju Wang Yi terkoyak-koyak, itu adalah bukti pertengkaran sengit tadi. Mengabaikan etika di dinasti tersebut, Zhou Shiyu meraih jemari Wang Yi dan menggulung lengan baju Wang Yi.
"Ini ...." Zhou Shiyu menutup bibirnya dengan satu tangan.
"Hanya luka kecil," kata Wang Yi tenang.
Zhou Shiyu mendongak menatap Wang Yi. "Bagaimana itu bisa menjadi luka kecil? Ada banyak luka di tubuhmu!"
Mata Zhou Shiyu memerah, lalu air mata panas jatuh dari sudut matanya.
"Hei ... jangan menangis!" Wang Yi panik, mengambil sapu tangan di saku dan menyeka air mata itu.
"Harap tenang, oke? Luka ini jauh lebih ringan dari yang pernah kualami," kata Wang Yi berusaha menenangkan.
"Kamu ... kamu ...."
"Kedua pengawalmu lebih parah dari aku. Mengapa kita tidak menyuruh mereka untuk berobat?" Wang Yi mengalihkan pembicaraan.
"Kamu juga perlu berobat!"
"Uh ... ini hanya luka ringan, oke? Beberapa hari juga pasti sembuh."
Zhou Shiyu menyeka air matanya. Entah sejak kapan sapu tangan itu berpindah ke tangannya. Kemudian ia menyadari bahwa sapu tangan yang diberikan Wang Yi ini adalah sapu tangan milik Zhou Shiyu yang ia lempar saat jamuan istana beberapa bulan yang lalu.
Zhou Shiyu tiba-tiba tersenyum. Ia berpikir bahwa apa yang sudah menjadi miliknya akan kembali menjadi miliknya. Sama seperti Wang Yi.
Sekali menjadi miliknya akan tetap menjadi miliknya. Dan Wang Yi miliknya.
Wang Yi yang ada di sampingnya sedikit bingung melihat perubahan suasana hati Zhou Shiyu. Apakah putri kecil ini gila? Pikirnya.
"Kamu juga perlu dirawat. Kita akan menikah. Aku tidak mau melihat tubuh suamiku penuh dengan bekas luka di malam pernikahan."
Tak hanya Wang Yi, Bibi Liu dan Qiuqiu yang ada di gerbong itu juga ikut terkejut mendengar kalimat ambigu Zhou Shiyu. Bahkan Bibi Liu dan Qiuqiu lebih terlihat malu, mereka berdua buru-buru pamit dengan dalih ingin mencuci kaki dan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...