Bab 41

2.4K 236 20
                                    


Matahari belum berada di puncaknya ketika Wang Yi berdandan rapi ala militer lengkap dengan senjatanya. Penampilannya sangat heroik. Alis dan rahang tegasnya semakin membuatnya terlihat tampan. Pakaian merahnya menyala seperti semangat kobar api.

Zhou Shiyu menatap suaminya dengan tatapan khawatir. Ia merapikan anak rambut Wang Yi yang jatuh di pelipisnya.

Wang Yi tidak berdiri diam. Hari demi hari yang ia habiskan bersama Zhou Shiyu semakin memperjelas apa yang ada di dalam hatinya.

Ya .... Ia juga mencintai istrinya.

Ia sangat merasa bersalah dengan perasaan Zhou Shiyu jika suatu saat nanti Zhou Shiyu tahu bahwa alasan Wang Yi terlibat terlalu jauh dengannya adalah untuk sebuah balas dendam. Yaitu membunuh ayah mertuanya.

Anggap saja dia egois. Hatinya berteriak; bisakah dia mendapatkan cinta Zhou Shiyu meskipun telah membunuh ayah mertuanya?

Dia tidak mau memikirkannya terlalu dalam. Yang pasti sekarang dia menatap wajah Zhou Shiyu dengan tatapan penuh kasih, layaknya seorang kekasih.

Wang Yi juga tidak diam. Dia membelai pipi mulus Zhou Shiyu.

Tatapan mata Zhou Shiyu yang selalu menatapnya dengan kagum dan penuh cinta terasa memikat hati Wang Yi. Wajah istrinya sangat imut dan cerah. Dikombinasikan dengan bibir merah alami itu terasa semakin menggoda. Jadi Wang Yi tak kuasa menahan godaan itu. Ia mencium bibir Zhou Shiyu secara singkat.

"Jangan khawatir. Aku akan pulang dengan keadaan baik-baik saja. Istana sedang tidak aman. Banyak penjaga yang menjaga di luar gerbang, tapi pastikan Xin2 dan Xin3 harus selalu siaga menjagamu," kata Wang Yi.

Zhou Shiyu mengerucutkan bibirnya. Ia tak rela dipisahkan lagi walau hanya sesaat. Resikonya terlalu besar. Jika tidak berjalan lancar, Wang Yi bisa terbunuh.

"Kamu harus janji pulang dengan selamat. Tidak ada luka. Jangan lupa aku belum pernah melihat tubuhmu, kamu memakai pakaian saat itu," kata Zhou Shiyu dengan nada manja.

Wang Yi terkekeh. "Aku tidak bisa berjanji padamu tentang luka itu. Tapi aku bisa berjanji padamu kalau aku akan pulang. Yah kalau bekas luka, bukankah itu bisa membuatku semakin tambah seksi?" Godanya.

Zhou Shiyu melotot. "Mana ada! Pokoknya jangan sampai terluka parah. Aku tidak peduli dengan bekas luka itu. Segera tenangkan rakyat dan kembali ke istana. Setelah masalah ini selesai, aku ingin mengabulkan segala keinginanmu. Itu adalah hadiah ulang tahunmu yang tertunda."

Wang Yi tersenyum miring. "Benarkah!"

"Ya."

Wang Yi semakin tersenyum dengan aneh. Untuk pertama kalinya, bulu kuduk Zhou Shiyu berdiri.

Apa yang diinginkan Wang Yi?

———————

"Bunuh Kaisar Zhou!"

"Kaisar Zhou tidak peduli dengan kita!"

Itulah kata-kata yang dilontarkan oleh rakyat. Zhou Shisi dengan sabar mencoba menenangkan.

Putra mahkota itu berada di atas kuda jantan yang tinggi. Batas antara putra mahkota dengan rakyat hanya dibatasi oleh beberapa tentara yang ada di depannya.

After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang