Wang Yi bertemu Shen Mengyao lagi di ujian kekaisaran tingkat provinsi. Hari ini adalah hari terakhir atau ketujuh ujian kekaisaran. Dengan senyum cerah, pria itu menyapanya.
Setelah basa-basi sebentar, mereka memasuki bilik masing-masing untuk mengerjakan soal ujian.
Kali ini pesertanya tidak sebanyak ujian tingkat kabupaten. Selain yang lolos ujian kekaisaran tingkat kabupaten tempo lalu, kebanyakan adalah kandidat yang gagal bertahun-tahun yang lalu. Ada yang sudah mencoba 2x, 3x, dan masih banyak lagi. Jadi tidak aneh ketika melihat mayoritas peserta ujian kali ini sudah menumbuhkan jenggot yang panjang.
Ujian kali ini menguji bakat sastra dan pengetahuan serta pandangan dalam pemerintahan. Nilai yang paling berbobot pada ujian ini adalah pandangan dalam pemerintahan yang ada di hari ketujuh. Hanya ada satu pertanyaan pada hari terakhir ujian, yakni tentang masalah pemerintah. Peserta hanya perlu menyampaikan pendapatnya untuk memecahkan masalah tersebut.
Seratus orang yang berhasil dalam ujian tingkat kekaisaran ini akan mendapat jabatan. Semakin bagus rank-nya semakin bagus juga jabatan yang dimiliki.
Wang Yi tidak mengejar status sosial itu. Namun ia perlu berusaha mempertahankan rank yang tinggi supaya lebih dekat dengan Kaisar Zhou—memudahkan untuk membunuh kaisar kejam yang telah memerintahkan tentaranya merampok harta dan membunuh orang tua 'Wang Yi'.
Suasana bilik itu tenang. Seperti ujian empat bulan lalu, bilik itu hanya memiliki furnitur meja lantai dan bantal duduk. Wang Yi menyesap teh lalu berbaring di lantai. Dia tidak meremehkan soal itu, tapi sejujurnya ia merasa soal itu cukup sederhana.
Sebagai orang yang pernah hidup di zaman modern, ia menjawab dengan pendekatan modern yang disederhanakan. Soal itu mempertanyakan tentang pemungutan pajak desa yang semakin hari jumlahnya sedikit.
Dalam masyarakat modern, hal itu sering ia jumpai lewat berita-berita masa lalu. Masalah itu berkaitan tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme. Bagaimana cara menyelesaikannya, Wang Yi memaparkannya lewat pikiran modern yang telah disederhanakan supaya gurunya mengerti akan maksudnya.
"Kenapa kamu berbaring? Apakah kamu sakit?"
Wang Yi dikejutkan oleh orang yang tiba-tiba memasuki biliknya. Ada tiga orang; satu orang pria tua dan dua lainnya adalah petugas ujian yang sering berkeliling.
"Ah ... tidak, Tuan-"
Pria tua itu tersenyum. "Guru Gu. Panggil saja aku Guru Gu."
Wang Yi segera tahu kalau orang di hadapannya adalah salah satu dari empat guru yang menilai ujian ini. Shen Mengyao pernah menyebutkan nama guru ini.
Wang Yi bangkit. Ia memberikan salam yang sopan.
Guru Gu mengangguk dan melambaikan tangan.
"Aku hanya mampir. Bagaimana dengan soalnya, Tuan Wang?"
"Ini ... lumayan?" Kata Wang Yi ragu-ragu.
Guru Gu menaikkan satu alisnya. Kemudian ia melirik ke arah kertas yang sudah terisi penuh. Dia tersenyum; luar biasa! Masih ada satu jam lagi untuk menyelesaikan soal tetapi pria muda di depannya dengan percaya diri sudah menyelesaikannya. Padahal menurut kandidat lainnya soal ini cukup sulit.
"Bolehkah aku melihat kertas ujianmu?" Tanya Guru Gu.
Wang Yi mengangguk dan memberikan kertas ujiannya tanpa ragu-ragu.
Guru Gu terpana ketika melihat jawaban di kertas itu. Pria muda di depannya menjawab dengan rinci dari akar permasalahan sampai dengan solusi dengan pendekatan yang bisa dimengerti oleh siapa pun.
Sebenarnya Wang Yi gugup. sehingga ia tidak terlalu memperhatikan raut muka Guru Gu yang gembira. Bagaimanapun juga, di depannya adalah seorang guru yang akan menilai jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...