Wang Yi dan Zhou Shiyu tertawa terbahak-bahak ketika melihat pertunjukan lucu di panggung itu. Mereka berada di Kota G, sebuah kota yang lumayan jauh dari pusat kota Dinasti Zhouyi. Sudah dua tahun mereka berkelana. Saat ini Wang Yi sudah berumur 23 tahun, sedangkan Zhou Shiyu sudah menginjak usia 26 tahun.
Setelah perang berakhir, Dinasti Zhouyi semakin makmur. Wang Yi menyarankan sebuah ide tentang panggung pertunjukkan. Hal ini memungkinkan adanya pekerjaan baru untuk rakyat biasa dan kesan pertunjukan tidak selalu berkaitan dengan rumah bordil. Awalnya banyak yang menentang, tetapi idenya disetujui oleh Kaisar Zhou baru, Zhou Shisi. Jadi yang lain tak bisa berkata apa-apa.
Sejak saat itu muncul panggung pertunjukkan bakat, mulai dari membaca puisi, menari, panggung komedi, hingga drama.
Saat ini Wang Yi dan Zhou Shiyu melihat adegan lucu pada panggung drama yang ditampilkan di Kota G. Tidak sebaik di dunia modern, tapi Wang Yi merasa cukup puas. Setidaknya mengobati kerinduannya pada drama yang sering ditonton di televisi.
Mereka duduk di bangku kayu bertingkat layaknya sebuah bioskop. Akhir-akhir ini banyak pasangan muda yang memilih berkencan dengan melihat pertunjukkan, mirip di dunia modern.
"Yah, dia lucu sekali," kata Zhou Shiyu. "Sayang sekali dia bodoh karena meninggalkan kekasihnya," komentarnya setelah panggung drama itu selesai.
"Ya," kata Wang Yi. Ia berdiri dan menggenggam tangan Zhou Shiyu.
Mereka kembali berjalan-jalan. Ada banyak tempat yang bisa mereka kunjungi di tempat ini. Kadang-kadang rakyat mengadakan kompetisi untuk bersenang-senang.
Wang Yi dan Zhou Shiyu berhenti di sebuah stand lomba melukis. Wang Yi mengamati dengan serius ketika banyak peserta mulai menyelesaikan lukisannya.
"Ada apa?" Tanya Zhou Shiyu ketika melihat mata suaminya terlihat fokus ke panggung lomba melukis.
"Aku ingin mencobanya," jawab Wang Yi.
Zhou Shiyu terkejut.
Apakah Wang Yi bisa melukis? Pikir Zhou Shiyu.
"Bukankah pendaftaran lomba ini sangat mahal?" Tanya Zhou Shiyu. Ia menunjuk papan tulisan 100 tael perak di panggung tersebut.
Zhou Shiyu tahu, seberapa pun banyak uang yang dipunyai Wang Yi, dia tidak pernah membuang-buang uang. Wang Yi selalu hemat terhadap dirinya sendiri, tetapi rela mengeluarkan uang banyak jika menyangkut Zhou Shiyu.
"Tenang saja, aku hanya ingin menghadiahkan lukisanku ini kepadamu. Tunggu di sini," perintah Wang Yi.
Zhou Shiyu mengangguk dan berdiri di sana dengan patuh.
Wang Yi berlari menuju stand pendaftaran lomba melukis. Dia membayar 100 tael perak dengan perasaan bahagia.
Sudah lama dia tidak melukis. Di dunia modern dia adalah salah satu mahasiswa seni yang berbakat. Dihitung dari waktunya, seharusnya Wang Yi sudah lulus beberapa tahun yang lalu.
Namun Wang Yi tidak merasa menyesal sama sekali. Di era ini ia dapat bertemu Zhou Shiyu, wanita yang sekarang menjadi istrinya.
Ia kembali ke arah Zhou Shiyu dan menariknya ke tempat kerumunan orang yang menonton lomba melukis. Mencari tempat yang aman bagi Zhou Shiyu untuk mengamati jalannya lomba.
Setiap kloter ada 10 pelukis yang mengikuti lomba. Juara pertama mendapat 400 tael perak, juara kedua mendapat 200 tael perak, dan terakhir 100 tael perak. Semua lukisan yang dihasilkan bisa dibawa pulang.
"Sangat menarik," gumam Wang Yi.
Wang Yi melihat sepuluh peserta yang telah berhasil menyelesaikan lukisannya masing-masing. Tema lomba itu adalah bunga. Macam-macam bunga yang indah muncul di kanvas para peserta.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...