Ayam belum bernyanyi di pagi hari ketika Zhou Shiyu mendapatkan kabar buruk. Xin1 telah meneruskan kabar jika Wang Yi dipenjara atas tuduhan bekerja sama dengan Bangsa Utara dalam membunuh putra mahkota. Yang terburuk adalah putra mahkota sedang dalam keadaan tak sadarkan diri.
Zhou Shiyu panik begitu mendengar berita itu. Di pagi buta, dia mengajak Bibi Liu dan Qiuqiu untuk menemaninya ke Istana Zhou. Xin1 diperintahkan untuk tetap bersiaga karena situasi perang belum mereda. Zhou Shiyu hanya dijaga oleh Xin2 dan beberapa pengawal agar selamat sampai ke Istana Zhou.
Putri Jinzi itu mengambil langkah panjang untuk segera menuju kamar ayahnya. Ia butuh kejelasan mengapa suaminya ditahan. Xin1 sudah memberitahunya bahwa orang yang meracuni putra mahkota kemungkinan adalah Wang Ling. Tapi mengapa yang dipenjara itu Wang Yi?
Begitu berada di dekat kamar kaisar, Zhou Shiyu disambut oleh seorang kasim yang sedang berjaga di depan.
"Hormat, Tuan Putri," sapa kasim itu.
"Di mana ayah?" Tanya Zhou Shiyu.
"Yang Mulia sedang beristirahat," jawab kasim itu.
"Aku tahu ini masih sangat pagi, lalu di mana suamiku ditempatkan?"
"Untuk hal itu, budak ini tidak berani menjawab. Yang Mulia telah memerintahkan untuk mengisolasi pangeran permaisuri, jadi tidak ada yang boleh menjenguknya," ujar kasim tersebut.
"Kapan ayah akan bangun?" Tanya Zhou Shiyu.
Kasim itu tak berani melihat langsung ke arah Zhou Shiyu. Dia tahu putri itu sedang marah. Jadi dia menjawab dengan ragu-ragu. "Seperti biasa, jam enam pagi."
"Baiklah aku akan menunggu di sini sampai ayah bangun," ucap Zhou Shiyu.
Kasim itu diam. Dia tidak berani melarang Zhou Shiyu. Setelah bertahun-tahun tinggal di lingkungan istana, kasim itu mengenal karakter satu-satunya putri kaisar. Putri Jinzi tersebut sejak dulu sudah terkenal keras kepala. Apa pun keinginannya akan dia kejar sampai dapat.
Namun bukan berarti manja. Zhou Shiyu hanya meminta hal-hal yang masuk akal.
Setelah tiga jam lamanya berdiri di depan pintu kamar Kaisar Zhou. Akhirnya ayahnya terbangun dari tidurnya dan menyuruh putrinya masuk ke ruang belajar. Setelah melakukan sapaan sopan, Zhou Shiyu langsung ke intinya.
"Ayah, ini pasti salah paham. Suamiku tidak pernah berkhianat dan bersekongkol dengan Bangsa Utara," kata Zhou Shiyu begitu dia duduk di depan ayahnya.
"Kamu jangan mudah tertipu karena cinta. Jelas-jelas dia tahu siapa pelakunya, tapi dia tidak mau mengungkapkannya!"
Zhou Shiyu sepertinya mengerti kenapa ayahnya bersikeras untuk menahan suaminya. Ya, Wang Yi sedang melindungi kakaknya. Untuk itulah suaminya tidak mengatakan siapa pelaku sebenarnya.
Karena Wang Yi bungkam, maka Zhou Shiyu juga tidak berhak memberitahu ayahnya tentang fakta sebenarnya.
"Pasti ada alasannya, Ayah! Ayah tolong—"
Kaisar Zhou menyela. "Kakakmu sampai sekarang belum sadarkan diri! Kamu tahu betapa berbahayanya racun yang diberikan kepada kakakmu? Racun itu berasal dari Bangsa Utara!"
"Ayah ...."
Kaisar Zhou tidak peduli dan menyela lagi. "Racun itu sebenarnya untuk membunuhku! Hanya saja aku beruntung karena pelayan salah mengirim cangkir teh itu. Jika racun itu mengenai tubuh tuaku, aku belum tentu selamat!"
"Ayah ...."
Zhou Shiyu mulai menitikkan air mata. Dia menatap ayahnya dengan tatapan memohon.
"Pikirkan ini sekali lagi. Aku tidak akan memaafkan suamimu itu. Jika dia bersalah, kamu harus menceraikannya. Aku akan menghukumnya sampai mati!" Kaisar Zhou berkata dengan nada marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...