Perjalanan mereka cukup lancar. Setelah berdoa di kuil, mereka menghampiri seorang peramal tua yang ada di dekat sini.
Wang Yi dan Zhou Shiyu berjalan berdampingan tetapi masih ada jarak, sesuai dengan etika kekaisaran. Seharian ini, Wang Yi hanya mengekor kemana pun Zhou Shiyu pergi.
"Terima kasih, Tuan Putri," kata peramal itu setelah menerima beberapa tael perak.
"Silakan mengambil salah satu kayu ini," kata peramal tua itu lagi.
Zhou Shiyu menurut mengambil salah satu potongan kayu dan menaruhnya di meja. Orang tua itu mengangkat potongan kayu itu dan mulai membaca ramalan.
"Tuan Putri mendapatkan sebuah keberuntungan yang besar, tapi juga akan mengalami banyak masalah ketika bersamanya. Harap Tuan Putri berhati-hati."
"Jadi apakah sumber keberuntunganku adalah seseorang yang kukenal?"
Zhou Shiyu melirik Wang Yi dengan cepat, tetapi yang dilirik tidak mengetahuinya.
"Iya."
Zhou Shiyu mengeluarkan beberapa tael perak lagi.
"Sekarang giliranmu," kata Zhou Shiyu kepada Wang Yi.
"Aku?" Wang Yi terkejut, tetapi ia menurut.
Orang tua itu mengocok potongan kayu dan menyuruh Wang Yi memilih. Setelah itu, dia membaca hasil ramalannya.
"Dari suatu ketiadaan menjadi ada dan nyata."
Wang Yi terkejut. Dia memang bukan dari dunia ini. Sementara itu, Zhou Shiyu tidak memahami apa maksud dari peramal itu.
"Anak ini diberkahi oleh Dewi Keberuntungan, tapi kamu tidak boleh lengah. Akan ada hal yang disesali jika kamu bertindak ceroboh. Kamu anak yang baik, lakukanlah hal terbaik, jangan sampai menyesalinya," lanjut peramal tua itu.
Wang Yi hanya diam.
Setelah ramalan itu selesai, kini saatnya mereka pulang. Rombongan Putri Jinzi berangkat kembali.
Wang Yi masih linglung setelah mendengar ucapan peramal tadi. Sementara Zhou Shiyu duduk dengan tenang di kereta ditemani oleh Bibi Liu dan Qiuqiu.
Saat rombongan melewati hutan, saat itulah bencana kembali hadir. Sekelompok orang menghadang jalan mereka. Jika dihitung secara kasar ada sekitar 30 lebih orang yang menghadang mereka. Tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah pengawal yang mereka miliki.
"Serahkan semua harta benda kalian!"
Wang Yi menenangkan kudanya yang meringkik karena merasakan aura pembunuh.
"Apakah kamu tidak tahu siapa kami? Orang-orang kami adalah keturunan langsung Kaisar Zhou! Kamu akan diadili oleh yamen jika kamu berani melawan kami," kata salah satu pengawal Zhou Shiyu yang ada di depan.
"Cih, kami tidak peduli bangsawan mana yang kau bawa!" Seru salah satu perampok.
Zhou Shiyu yang berada di dalam gerbong merasakan ada yang tidak beres di luar sana. Ia membuka sedikit tirainya dan melihat raut muka Wang Yi yang terlihat waspada.
"Wang Yi .... apa yang terjadi?" Tanya Zhou Shiyu dengan nada manja.
Wang Yi memberikan isyarat dengan jari telunjuknya agar Zhou Shiyu tidak berbicara.
"Tutup tirainya dengan rapat. Semua akan baik-baik saja," bisik Wang Yi sambil menepuk kepala Zhou Shiyu dengan pelan untuk menenangkannya.
Konfrontasi antara pengawal dan sekelompok perampok semakin panas. Hingga akhirnya kekerasan pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...