Zhou Shiyu terbangun alami di sore hari. Tubuhnya masih lemas. Sekujur tubuhnya terasa sakit, terutama pinggangnya. Ia menyadari jika sudah memakai pakaian lagi.
Ketika dia sepenuhnya sadar, wajahnya memerah. Memori malam itu kembali berputar di otaknya bagaikan film erotis. Ia menyentuh pipinya yang panas, bibirnya tersenyum. Ia ingin sekali berteriak histeris, tapi ditahan.
Hanya gembira sesaat sebelum dia merasa kesal karena Wang Yi meninggalkannya tanpa pamit. Dia tahu jika suaminya telah pergi menuju ke perbatasan utara.
Tapi kalau dipikir-pikir, Zhou Shiyu semakin kesal karena Wang Yi tak mau membiarkan Zhou Shiyu membuka baju Wang Yi. Sungguh curang! Meskipun dia sudah tahu alasan Wang Yi sebenarnya untuk menutupi identitasnya, tetap saja ia merasa kesal.
Wang Yi bisa melihat semuanya, tapi dia belum mau terbuka pada Zhou Shiyu. Curang! Curang! Curang!
Tubuh Zhou Shiyu sangat lemas saat ini dan untuk pertama kalinya ia merasa malas beranjak dari tempat tidur. Ia berteriak meminta Bibi Liu dan Qiuqiu menyiapkan air panas untuk mandi.
"Kenapa kalian memerah?" Tanya Zhou Shiyu dengan bingung.
Sebagai seorang putri kaisar, Zhou Shiyu sudah terbiasa dilayani, misalnya saat mandi seperti ini. Zhou Shiyu sedang berendam dan kedua budaknya mengikuti untuk menyiapkan kebutuhannya.
"Kenapa kalian memerah?" Tanya Zhou Shiyu kembali.
Bibi Liu berdeham. "Ehmm ... tuan putri akan tahu jika melihat ke cermin."
"Hah? Ada apa sebenarnya?" Tanya Zhou Shiyu heran.
Kedua budaknya bungkam dan sepertinya tidak berani melihatnya lagi. Mereka mencari-cari alasan untuk tak melihatnya.
Zhou Shiyu tak peduli dan mandi dengan tenang. Tapi kemudian dia tahu apa alasan kedua budaknya memerah.
"Wang Yi!" Zhou Shiyu bergumam kesal.
Ia menatap tubuhnya yang penuh dengan tanda merah yang mulai berubah menjadi keunguan. Pelakunya tidak ada di istana, jadi Zhou Shiyu merencanakan balas dendam jika Wang Yi kembali.
Pada akhirnya ia menghela napas panjang. Ia tak bisa melakukan balas dendam pada suaminya. Salahkan hatinya karena terlalu sayang pada Wang Yi!
Ia memerah lagi ketika mengingat malam kemarin. Tunggu ... kenapa Wang Yi sangat lihai dalam melakukan itu? Kapan dia belajar? Dengan siapa dia belajar?
Tiba-tiba Zhou Shiyu merasa cemburu ketika memikirkannya. Wang Yi itu ... terlalu bagus. Dia bertekad untuk tidak akan melepaskan Wang Yi begitu saja!
—————
"Hati-hati!" Kata Jenderal Shen.
Wang Yi tiba-tiba tersedak saat minum air. Dia sedang berada di sebuah tenda bersama dengan Jenderal Shen dan beberapa komandan penting lainnya.
Rombongan Jenderal Shen memutuskan untuk menginap di dalam hutan terlebih dulu sebelum melanjutkan perjalanan kembali. Diperkirakan perjalanan ini akan membutuhkan waktu selama tiga hari untuk sampai ke perbatasan.
"Shen Mengyao telah mengirim surat jika bahan makanan di perbatasan sangat mencukupi untuk satu bulan ke depan. Kita juga membawa bahan makanan kita sendiri untuk satu bulan ke depan yang akan datang secara bertahap untuk menghindari perampokan dari para bandit," kata Jenderal Shen.
"Itu rencana bagus. Tapi kita bisa memanfaatkan sungai di dekat perbatasan untuk menambah bahan makanan kita," usul Wang Yi, dia berperan sebagai letnan jenderal sementara sesuai dengan dekrit kaisar.
"Maksudnya, Letnan?" Tanya salah satu tentara yang memiliki jabatan di bawah Wang Yi.
"Kita tak bisa selalu mengandalkan bahan makanan dari kota. Ada kalanya kita berhemat. Sungai itu kaya dengan ikan dan bisa dimakan sesekali. Kita juga butuh makanan hewani untuk tubuh kita. Selain itu, kita bisa berburu hewan-hewan di hutan untuk konsumsi sesekali," terang Wang Yi.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...