Hari kedua puluh pasca perang pecah antara Dinasti Zhouyi dan Bangsa Utara.
Dinasti Zhouyi masih memakai strategi bertahan, belum saatnya untuk menyerang. Bangsa Utara juga tidak secara 24 jam menyerang, mereka menyerang sewaktu-waktu.
Semua istana sudah dijaga dengan baik, para warga sipil telah diungsikan ke beberapa tempat dengan keamanan tinggi. Kaisar juga menjamin kebutuhan pangan mereka tercukupi.
Zhou Shiyu beraktivitas seperti biasa, makan, membaca buku, dan memperhatikan Wang Yi. Meskipun suaminya itu sering berada di area istana, tapi waktu mereka bersama tidak banyak.
Wang Yi menjaga gerbang Istana Jinzi ketika ada pasukan Bangsa Utara yang ingin merangsek masuk. Dia bergiliran dengan Xin1 dan Xin2 dalam menjaga keamanan seluruh Istana Jinzi. Xin3 masih dalam tahap pemulihan.
"Wang Yi ...."
Zhou Shiyu memeluk Wang Yi yang dipenuhi dengan keringat. Wang Yi baru saja berhasil mengusir tentara Bangsa Utara yang mencoba masuk ke dalam istana.
Baju Wang Yi dinodai banyak darah. Untungnya kali ini dia berhati-hati. Dia tidak ingin menimbulkan bekas luka lagi di tubuhnya. Bekas luka di perut yang ditinggalkan Xu Chaoyan masih terlihat jelas dan dia tidak menyukainya.
"Apakah kamu terluka?" Tanya Zhou Shiyu prihatin. Dia membenamkan kepalanya di leher Wang Yi, memeluknya dengan erat.
"Tidak ada yang terluka. Darah ini berasal dari tentara Bangsa Utara."
Wang Yi menepuk punggung Zhou Shiyu dengan pelan, berusaha menghibur. Kemudian dia teringat sesuatu.
"Kamu masih ingat ketika aku berada di wilayah Bangsa Utara?" Tanya Wang Yi.
Zhou Shiyu melepaskan pelukannya dan mendongak untuk menatap Wang Yi dengan heran.
"Tentu saja aku ingat. Memangnya kenapa? Jangan bilang kamu akan pergi ke sana lagi, aku tidak akan mengizinkannya!" Kata Zhou Shiyu.
Wang Yi menggeleng.
"Tidak-tidak. Emh ... lupakan saja. Aku ingin mandi. Kotor sekali bajuku. Oiyoou ... bajumu juga jadi kotor setelah memelukku." Wang Yi mengganti topik dengan cepat.
"Ada apa? Kenapa kamu menghentikan ceritamu?Jangan buatku penasaran!" Zhou Shiyu tidak mau berganti topik.
"Baiklah ... aku ingin menceritakannya setelah aku mandi, bagaimana?" Wang Yi berusaha berkompromi.
"Tidak, aku semakin penasaran! Ceritakan padaku secepatnya!" Zhou Shiyu menolak.
Wang Yi tiba-tiba tersenyum dan kedua matanya menelisik seluruh tubuh Zhou Shiyu. Senyumnya semakin lebar.
Zhou Shiyu yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah dan pipinya merona.
"Karena bajumu ikut kotor, bagaimana kalau kita mandi bersama?" Kata Wang Yi.
"Kamu—"
"Oh jangan salahkan aku ... kamu yang memelukku terlebih dulu hingga membuat bajumu ikut kotor. Bukankah kamu juga penasaran dengan apa yang ingin kuceritakan tadi?"
"Tidak. Aku tidak mau mandi bersama," tolak Zhou Shiyu dengan cepat. Rona merah sudah menyebar di seluruh wajahnya.
"Baiklah ... aku tidak akan menceritakannya sampai kapan pun. Lupakan saja," kata Wang Yi dengan nada pura-pura galak.
Zhou Shiyu melotot marah, tapi rasa penasarannya cukup tinggi. Jadi dia menyerah. Menyetujui semua syarat Wang Yi dengan muka cemberut.
Setelah Bibi Liu dan Qiuqiu menyiapkan air panas, kedua budaknya pergi ke ruangannya sendiri. Baik Wang Yi dan Zhou Shiyu sudah berendam di bak sempit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...