Bab 23

2.4K 240 8
                                    

Wang Yi duduk dengan tegak berhadapan dengan Zhou Shiyu yang menatapnya dengan tatapan marah. Dia masih mabuk ketika mengamati perubahan hati Zhou Shiyu. Dalam keadaan linglung, ia masih merasa ketakutan ketika melihat tatapan istrinya.

"Sejak kapan kamu tahu kalau aku perempuan?" Tanya Wang Yi dengan cegukan sesekali.

Suara Wang Yi sedikit tak jelas, tapi Zhou Shiyu bisa mendengarnya. Minuman anggur yang Wang Yi minum malam ini berusaha mengikat kesadarannya.

Zhou Shiyu berdecak. "Apakah itu penting?"

Wang Yi berusaha duduk dengan tegak, tapi semakin dicoba, semakin tubuhnya berat. Jadi dia pasrah begitu saja. Tubuhnya jatuh telentang dengan cukup keras.

"Ini ... maafkan aku," kata Wang Yi.

"Jika aku tidak tahu, apakah kamu akan berbohong kepadaku seumur hidupmu?" Tanya Zhou Shiyu.

"Aku tidak bermaksud membohongimu. Ada alasan mengapa aku harus berpakaian seperti pria," Wang Yi mencicit.

"Apa alasannya? Masuk ke yamen? Mendapat gelar sebagai pejabat?" Cecar Zhou Shiyu.

"Tidak. Ini tidak ada kaitannya dengan status sosialku. Ah ... pokoknya ini bukan keinginanku!" Wang Yi memelas mencari pengampunan istrinya.

Zhou Shiyu melipat tangannya, menatap Wang Yi dengan tajam. Sejujurnya ketika marah, mukanya terlihat imut seperti kucing, tapi entah mengapa Wang Yi takut setengah mati.

Wang Yi mendekati Zhou Shiyu dengan perlahan, lebih tepatnya ia merangkak dengan menyedihkan. Lalu ia menarik tangan Zhou Shiyu dengan lembut. Kedua tangan mereka saling bertautan.

"Lalu apa alasanmu?" Tanya Zhou Shiyu. Kali ini dia melembutkan suaranya.

"Untuk balas ... uh—kepalaku sakit," kata Wang Yi.

Wang Yi melepaskan tangan Zhou Shiyu dan secara reflek memegang kepalanya. Ia meringis kesakitan, tetapi Zhou Shiyu masih menatapnya dengan pandangan acuh tak acuh.

Wang Yi sendiri menatap putri di depannya dengan ragu. Sakit kepalanya tiba-tiba hilang karena intuisinya berkata bahwa Zhou Shiyu yang marah lebih berbahaya dibanding sakit kepala.

Wang Yi sekali lagi memaksa tubuhnya untuk duduk berhadapan dengan istrinya. Ia menarik ujung pakaian Zhou Shiyu dengan ragu-ragu.

"Apakah kamu akan melaporkanku ke yamen?" Tanya Wang Yi.

"Tidak," jawab Zhou Shiyu singkat.

"Kenapa?"

"Apakah itu butuh alasan?"

"Tolong katakan alasannya?" Kesadaran Wang Yi yang tidak bagus ini membuatnya tak bisa berpikir panjang.

"Karena kamu sudah menjadi suamiku," jawab Zhou Shiyu.

Wang Yi mengerutkan dahi tidak mengerti. "Siapa yang jadi suamimu? Aku? Kapan— oh, apakah tadi kita sudah menikah?"

Zhou Shiyu tahu bahwa kesadaran Wang Yi sangat buruk saat ini, tapi dia tetap menjawab, "Kalau aku melaporkanmu, kepalamu akan dipenggal karena membohongi kaisar. Aku tidak mau melakukannya."

"Kenapa?" Tanya Wang Yi lagi. Ia mengerjapkan matanya, bertindak seperti anjing samoyed.

Zhou Shiyu tersenyum dan mengelus pipi suaminya karena gemas, "bukankah sudah jelas?"

Wang Yi berpikir lama dan masih tidak menemukan alasannya.

"Maaf aku tidak tahu apa maksudmu," kata Wang Yi. Ia kembali cegukan.

Zhou Shiyu menatap Wang Yi tepat di matanya.

"Aku tidak melaporkanmu ke yamen karena aku jatuh cinta padamu. Sebaiknya kamu segera bertanggung jawab!"

After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang