Zhou Shisi yang telah naik tahta menjadi Kaisar Zhou baru menetapkan masa berkabung selama satu tahun. Masa berkabung ini terkait peristiwa meninggalnya Kaisar Zhou tua. Saat masa berkabung, tidak ada perayaan apa pun, baik perayaan ulang tahun maupun pernikahan. Rakyat dan bangsawan juga dilarang memakai pakaian berwarna merah. Jika dilanggar, akan ada hukuman cambuk 100x.
Untungnya, hari demi hari berlalu dengan sangat cepat. Satu tahun masa berkabung atas meningalnya Kaisar Zhou telah usai.
Kaisar Zhou baru juga telah mengganti beberapa menteri yang terbukti berkomplot dengan Bangsa Utara. Dengan bantuan saudara-saudaranya, Istana Zhou mulai membaik. Semua yang ada di istana dipastikan bersih dari Bangsa Utara.
Untuk Bangsa Utara sendiri, Dinasti Zhouyi berhasil menduduki wilayah mereka. Selama setahun ini orang-orang di sana mulai dicuci otak agar memiliki adab dan meninggalkan kebiasaan lama. Para kriminal yang masih melakukan hal-hal jahat dihukum mati. Ini adalah salah satu bukti ketegasan Zhou Shisi yang tidak dimiliki oleh Kaisar Zhou tua.
Sementara itu, semua penjaga pribadi Zhou Shiyu selamat atas peristiwa malam itu. Di seluruh Istana, hanya satu pelayan yang mati terbunuh, seorang pelayan wanita dibunuh oleh Wang Ling. Tapi secara keseluruhan, kondisi bangunan istana mulai dibenahi total untuk menghindari penyusup.
Beberapa pengkhianat seperti Selir Xin; jasadnya tidak dimakamkan dengan baik. Xin Muye, anak selir itu dijual menjadi budak sebagai bentuk hukuman. Zhou Shisi tidak selembut ayahnya, dia ingin menghukum siapa pun yang terlibat dan berapa pun usianya. Dia akan menghancurkan pengkhianat dari akarnya.
Pengkhianat lainnya; Wang Ling sebenarnya akan dibuang ke pemakaman tentara Bangsa Utara, dimakamkan dengan cara ditumpuk menjadi satu lubang. Namun akhirnya jasad Wang Ling dimakamkan di tempat terpencil, itu pun karena Wang Yi memohon selama berhari-hari. Karena kontribusi Wang Yi dan ketulusannya, akhirnya Zhou Shisi membiarkan Wang Yi memakamkan jasad kakaknya secara lebih layak.
Karena masa berkabung usai, baru kali ini Zhou Shisi mengadakan jamuan resmi atas kenaikan tahta. Zhou Shiyu dan Wang Yi baru saja menghadiri makan malam resmi pertama di Istana Zhou setelah kematian Kaisar Zhou.
Zhou Shiyu sudah mengikhlaskan kepergian ayahnya untuk selamanya. Namun dia masih khawatir dengan keadaan suaminya.
Setiap hari Wang Yi pergi ke pemakaman Wang Ling. Wang Yi melarangnya untuk mengikutinya saat berada di kuburan Wang Ling. Sikapnya menjadi dingin kembali setelah peristiwa itu.
Zhou Shiyu tahu jika Wang Yi masih terlihat sangat sedih. Meskipun di bibir Wang Yi, dia berkata ikhlas, tetapi hatinya tidak.
Tanpa diketahui Zhou Shiyu, dibanding merasa sedih, Wang Yi lebih merasa bersalah. Jadi dia selalu pergi ke kuburan Wang Ling untuk meminta maaf. Dia bukan 'Wang Yi', tapi orang lain yang ditakdirkan memasuki tubuh adiknya. Janjinya tak bisa ia penuhi. Dia bahkan tak bisa menjaga Wang Ling untuk menggantikan peran 'Wang Yi'.
"Kamu sepertinya demam," kata Zhou Shiyu.
Ia melihat wajah pucat Wang Yi setelah mandi pada malam hari itu. Jadi dia mengecek ulang suhu tubuh Wang Yi dengan tangannya.
Wang Yi baru saja pulang dari pemakaman Wang Ling.
"Ya." Wang Yi tak berniat untuk memulai percakapan.
"Berbaringlah, aku akan menyuruh Bibi Liu untuk merebus ramuan obat," kata Zhou Shiyu.
Wang Yi menurut. Zhou Shiyu dengan telaten memberi makan dan minum suaminya. Setelah meminum obatnya, Wang Yi tak kuasa menahan rasa kantuk. Akhirnya ia tertidur dengan cepat.
———————
"Kakak?"
Wang Yi kaget ketika melihat Wang Ling duduk di sebuah kursi di Istana Jinzi.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...