Asumsi Wang Yi akurat. Setelah Shen Mengyao menyampaikan pendapat Wang Yi kepada Jenderal Shen, jenderal tua itu tidak melaporkan semua yang ada di perbatasan utara pada istana. Setelah itu, barulah Bangsa Utara menyerang perbatasan secara membabi buta.
Tandanya memang benar ada pengkhianat di dalam istana. Hanya belum diketahui siapa pengkhianat itu.
Ini adalah ketiga kalinya dalam seminggu Bangsa Utara menyerang perbatasan dengan kekuatan nyata. Ketiga kalinya juga Wang Yi memenangkan perang itu.
Bangsa Utara telah kehilangan ratusan ribu tentara, sedangkan Dinasti Zhouyi kehilangan sekitar 10 ribu tentara. Bisa dibilang Dinasti Zhouyi menang telak.
Tapi itu tak membuat pihak Wang Yi bahagia sepenuhnya. Bangsa Utara sepertinya memiliki taktik pertempuran baru.
Meskipun dari jumlah keseluruhan tentara Dinasti Zhouyi hanya kehilangan 10 ribu dari tiga kali pertarungan, tapi rasio korban yang berjatuhan dari pihak Dinasti Zhouyi meningkat dari setiap perperangan. Wang Yi menduga mereka sudah menyadari bahwa mereka sudah ditipu.
Jika terus-terusan seperti ini, ada kemungkinan pasukan Dinasti Zhouyi kalah suatu hari. Apalagi pengkhianat dalam kerajaan belum ditemukan sampai saat ini. Wang Yi segera bergegas menemui Jenderal Shen dan petinggi lainnya.
"Jenderal Shen, kita butuh mata-mata untuk menyusup ke tempat itu. Kalau terus begini, kita akan kalah suatu hari nanti," usul Wang Yi.
"Kamu benar. Lalu siapa pasukanmu yang pantas untuk menjadi mata-mata?" Tanya Jenderal Shen.
"Sepertinya orang yang bisa melakukannya adalah aku sendiri," kata Wang Yi dengan tegas.
"Tidak!" Jenderal Shen menolaknya dengan cepat.
"Wang Yi, pikirkan sekali lagi. Kamu sudah memiliki istri dari pihak kaisar, statusmu juga berbeda. Nyawamu sama pentingnya dengan nyawa kaisar," kata Shen Mengyao.
"Maaf Jenderal Shen. Tapi yang bisa memenuhi kualifikasi untuk menjadi mata-mata adalah aku. Bahkan aku sudah melatih mata-mataku sendiri dan mereka masih terlalu ceroboh. Jadi izinkan aku pergi ke sana. Tidak perlu melapor ke istana, jika terjadi apa-apa aku akan bertanggung jawab. Aku akan menulis surat. Bawa surat itu ke kaisar jika terjadi sesuatu padaku. Kalian tidak akan dijatuhi hukuman," terang Wang Yi.
"Tapi ... baiklah ...." Jenderal Shen akhirnya menyetujui.
"Ayah ...?" Shen Mengyao ingin melarang, tapi jabatannya saat ini tidak cukup untuk membantah keputusan atasan.
Jauh dari lubuk hatinya terdalam, ia mengakui kemampuan Wang Yi. Hanya dia yang Shen Mengyao percayai dapat memasuki sarang musuh dengan selamat.
.
Hari yang ditentukan telah tiba. Wang Yi memakai pakaian ala Bangsa Utara. Ia juga telah mempelajari aksen bicara orang-orang sana. Untungnya, di kehidupan sebelumnya ia pernah mengikuti drama teater. Jadi masalah meniru aksen adalah hal yang mudah.
Saat ini dia berhasil menembus area tenda tentara Bangsa Utara dengan mudah. Sudah beberapa hari Wang Yi menjalani kehidupan ala tentara Bangsa Utara.
Wajah orang-orang di sini cukup kasar, sehingga Wang Yi harus 'berdandan' sedemikian rupa supaya tak begitu mencolok. Bisa dibilang tampilan saat ini sangat lusuh.
"Hei ... sudah makan?"
Wang Yi terkejut dan menoleh ke arah Chen Yan, 'teman'-nya di sini. "Ah ... sudah."
"Seminggu lagi pasukan kita akan menjangkau wilayah Dinasti Zhouyi secara besar-besaran. Orang-orang kita sudah lama tak bisa masuk ke area Dinasti Zhouyi!"
Wang Yi terdiam menyerap informasi baru yang diberikan Chen Yan dengan cuma-cuma.
Karena Wang Yi diam, Chen Yan berkata lagi, "berapa kali kau bertarung di perbatasan?"
"Ini pertama kalinya," kata Wang Yi.
Chen Yan tertawa. "Jangan takut jika bertemu dengan orang-orang Zhouyi. Kali ini kita pasti menang."
"Berapa kali kamu bertempur melawan mereka?" Tanya Wang Yi.
"Aku sudah tiga kali melawan mereka, untungnya aku selalu selamat. Kudengar mereka memiliki penasihat yang sangat cerdas, jika kita bisa menangkap orang itu, Jenderal Yang akan memberikan kita hadiah 1000 tael emas!" Kata Chen Yan dengan tawanya.
"Siapa penasihat yang dimaksud Jenderal Yang?" Tanya Wang Yi.
"Orang itu adalah suami dari putri Kaisar Zhou. Aku belum pernah berhadapan dengan dia, tapi kudengar kemampuan perangnya bagus dan strateginya sangat jitu."
Wang Yi menelan ludahnya dan mencoba untuk santai.
"Apakah ada tentara yang tahu bagaimana wajah orang itu?" Selidik Wang Yi.
"Orang yang berhadapan dengan dia semuanya telah mati. Kita akan mengetahuinya saat kita berperang dengan dia seminggu lagi," kata Chen Yan.
"Bagaimana dengan Jenderal Yang? Apakah dia sudah mengetahui wajah penasihat perang Dinasti Zhouyi?"
"Kamu memang tentara baru, ya? Pantas saja kamu bertanya-tanya." Chen Yan tidak curiga dan melanjutkan kalimatnya, "Jenderal Yang adalah jenderal baru kita, jenderal lama kita telah tewas dibunuh suami Putri Jinzi itu. Dia sangat tahu kondisi wilayah Dinasti Zhouyi, kemungkinan besar dia juga kenal dengan suami Putri Jinzi itu."
"Jadi Jenderal Yang itu sangat hebat, ya?" Tanya Wang Yi.
"Ya, bisa dibilang begitu. Dia pernah masuk ke Dinasti Zhouyi berkali-kali. Ngomong-ngomong kudengar wanita Dinasti Zhouyi cantik-cantik. Aku tak sabar untuk menculik salah satu wanita yang cantik untuk jadi istriku," kata Chen Yan sambil tertawa.
Wang Yi pura-pura tertawa, dia sedikit memikirkan wajah cantik Zhou Shiyu. "Yah ... orang Dinasti Zhouyi sangat cantik."
Setelah berbicara begitu lama, Chen Yan pergi ke tenda. Wang Yi lebih suka tidur menyendiri di bawah pohon dibanding tidur di tenda bersama dengan tentara yang lain.
Ia memilah segala informasi yang diberikan Chen Yan. Jenderal Yang itu ... sepertinya mengenalnya dengan baik. Dia harus menghindarinya. Jangan sampai identitasnya sebagai mata-mata terbongkar.
————————
"Bibi Liu siapkan selimut yang paling hangat. Pilih warna yang tidak mencolok," perintah Zhou Shiyu.
Zhou Shiyu sedang mengatur segala kebutuhan yang akan dibawa. Ia telah membujuk ayahnya untuk mengizinkan dia untuk melihat Wang Yi. Kaisar hanya memberi syarat untuk tidak tinggal di tenda perbatasan, tetapi tinggal di kota tak jauh dari wilayah perbatasan. Kota itu dirasa cukup aman dari perperangan.
Beberapa hari lagi, Wang Yi berulang tahun. Ia juga ingin memberikan hadiah kejutan untuk suaminya itu. Selain itu, dia juga sangat merindukannya.
Beberapa bulan mereka sudah terpisah. Bagaimana dengan keadaan Wang Yi? Apakah kulitnya kecoklatan? Atau penuh dengan luka?
Apapun itu, yang penting Wang Yi selamat. Ia tak sabar ingin memeluknya.
——————
"Ayah, ini bahaya. Putri Jinzi akan datang ke sini untuk melihat Wang Yi, sementara Wang Yi masih berada di sarang musuh. Dan tidak ada tanda-tanda dia kembali," kata Shen Mengyao sambil berlari panik ke tenda Jenderal Shen.
"Aku juga sudah melihat surat dari kaisar. Kita akan membujuknya saat dia sudah tiba di sini. Yang terpenting adalah jangan biarkan berita Wang Yi ke utara tersebar. Itu sangat berbahaya bagi keselamatannya."
"Aku tahu itu, Ayah. Dia sudah pergi lebih dari seminggu, aku sedikit mengkhawatirkannya."
"Tunggu seminggu lagi. Jika tidak ada tanda-tanda dia kembali, pilih beberapa tentara yang kemampuannya teruji untuk masuk ke sarang musuh dan membawa Wang Yi kembali. Kali ini percayakan semua pada kemampuan Wang Yi."
Shen Mengyao mengangguk mengerti.
———————-
Makasih dah baca🩶🩶
KAMU SEDANG MEMBACA
After Transmigration, I Met The Ancient Princess [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu]
FanfictionKisah antara Wang Yi dari dunia modern X putri kuno Zhou Shiyu dari Dinasti Zhouyi. - Wang Yi yang baru terbangun setelah jatuh ke sungai menemukan bahwa ia telah menjelajah waktu ke dinasti yang tidak diketahui. Tampaknya ini bukanlah bumi yang ia...