Bagian #9

638 19 0
                                    

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.















"Zar." Panggil Ghea untuk yang kesekian kalinya.

"Eh iya, kenapa?" Balasnya.

"Kenapa, kenapa, harusnya gue yang tanya lo kenapa?daritadi senyum senyum mulu.liatin apaan si lo." Keponya.pasalnya temannya itu senyum senyum sendiri sambil melihat ke handphonenya.

"Hmmmm ghea kepo deh, ciee kepo." Ledeknya.

"Gajelas lo." Cibirnya balik. "Btw nanti jadi kan?" Lanjutnya.

"Jadi apa?" Bingung nya.seingatnya ia tidak punya janji apa apa deh sama temannya ini.

"Gausah pura pura deh Zar,yakali lo lupa."

"Ih serius gue lupa,emang gue pernah janjiin sesuatu ya?" Tanyanya.

"Bukan janjiin sesuatu juga,tapi kita kan ada kerja kelompok yang harus dikumpulin lusa." Beritahunya.

"Oh iya,ko gue bisa lupa ya." Kata Zara seraya menepuk jidatnya itu.ia lupa jika mempunyai tugas kelompok itu.

"Jadi gimana?lo bisa kan pulang sekolah nanti ikut ngerjain,awas aja kalo banyak alesan,siap siap gue keluarin lo dari kelompok." Ancamnya.

" Ih jahat banget ghe."

"Bodo, daripada lo ngelunjak kayak sebelum sebelumnya wlee."

" Iyaiya gue ikut,dimana si mau ngerjainnya?" Tanyanya.

"Dirumahnya Zio." Katanya.

"Lho ko malah dirumah Zio si? kenapa gak dirumah lo aja,atau di cafe gitu kan bisa." Protesnya.

Ghea berdecak "lo kan tau dirumah gue jarang ada orang,ntar kalo gue bawa cowok kerumah takutnya malah digerebek kan berabe." Katanya.karena kedua orangtuanya kan pada kerja dan akan ada saat sore.

"Ya tapi kenapa harus dirumah Zio si,gue bilang kan diluar juga bisa."

"Ya emang kenapa si emang kalo dirumahnya dia, lagian ya rumah Zio itu adalah tempat dimana jarak rumah kita kita yang deket jadi gak akan memakan waktu banyak kalo pun pada pulang dulu." Katanya.

"Ck.. serah ah."

             Pulang sekolah Zara memilih pulang dulu sebelum pergi kerumah Zio nanti, karena ia tidak mungkin terus memakai baju sekolahnya itu.

Ia yang teringat belum meminta izin pada suaminya itu akhirnya mencoba menelpon nya.

Namun sayang,lelaki itu malah menolak panggilan nya itu.ia menghela nafasnya pelan dan mengiriminya pesan saja.

     Sesudah berganti pakaiannya ia segera bergegas pergi karena Ghea sudah menelepon nya berulang kali membuatnya risih sendiri.

Tak butuh waktu lama akhirnya ia sampai dirumah Zio,dan disana lebih tepatnya di depan rumah itu sudah ada Ghea yang menunggunya disana.

"Lama banget si lo Zar,ini udah jam berapa."

"Ish yaudah si yang penting gue udah dateng kan." Balasnya.

Ghea langsung menariknya masuk kedalam rumah.disana sudah ada teman teman sekelompoknya karena memang hanya Zara yang baru sampai.

"Hai semuanya,maaf ya telat hhe." Kata Zara yang pada akhirnya ikut bergabung.

___

  Jam tujuh malam,Akram baru sampai dirumahnya.ia merasa aneh karena rumah tampak sepi sepertinya tak berpenghuni.biasanya gadis menyebalkan itu selalu muncul menyambut kepulangannya itu namun tidak untuk hari ini.

Diwaktu yang sama ia mendengar suara motor berhenti didepan rumahnya itu.

Akram melihat dari jendela,dan disana ia melihat gadis itu yang baru saja pulang dengan diantar oleh laki laki yang asing baginya.

  "Darimana lo,jam segini baru pulang?" Tanya Akram begitu Zara masuk rumah.

" Aku kan udah izin,ko masih nanya." Herannya.

"Kapan lo izin sama gue, gausah ngeles deh.jalang mah jalang aja." Katanya tanpa memikirkan perasaan Zara.

"Aku udah coba telpon kamu tapi gak kamu angkat,tapi aku kirim pesan ko, Kamunya aja yang gak baca kali.dan aku gak seperti yang mas Akram pikirin."

Lelaki itu mengecek handphonenya dan benar saja gadis itu mengiriminya pesan singkat yang tidak ia baca.

"Ya tetep aja,gue gak suka ya lo pulang malem kayak gini, apalagi di antar sama pacar lo itu."

"Mas AKRAM cemburu ya?" Tanyanya seraya menaik turunkan alisnya itu.

Akram menyentil dahi istrinya itu. " Gausah mimpi lo,gue cuma gak mau orang mikir aneh aneh dan bilang gue gak becus jaga istri." Balasnya.

"Jadi mas Akram udah nganggep Zara istri nih?aaaa seneng banget." Katanya dengan memeluk suaminya itu kegirangan.

"Lepas."

"Gak mau." Balasnya seraya menampilkan senyumnya itu.

" Gue mau mandi." Katanya yang mencoba melepaskan tangan istrinya itu .

"Ih mau dong mandi bareng." Bercandanya.

Akram mendorong paksa Istrinya itu hingga pelukannya terlepas. "Gila lo." Makinya.setelah itu ia langsung pergi ke kamarnya.

Sedangkan Zara hanya terkekeh melihat ekspresi wajah kesal suaminya itu.

AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang