Bagian #25

820 21 0
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





"Lho mama mau kemana?" Tanya Zara saat melihat mama mertuanya yang sudah bersiap siap itu.

"Mau pulang,memang Akram gak bilang ya." Tanya Dewi.

"Eum enggak ma, mungkin dia lupa" balasnya.sepertinya ia telah di bohongi suaminya itu.

Dewi tersenyum tipis " iya mungkin lupa kali ya.yaudah mama pulang dulu ya udah di jemput supir di depan.kamu hati hati dirumah." Pesannya.

"Iya ma.mama juga hati hati di jalan.kalo sudah sampai rumah kabarin ya." Ujarnya seraya mengantarkan mamanya itu ke depan.

"Iya sayang,mama pergi ya, assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam." Balasnya setelah mencium punggung tangan mamanya itu.

Setelah mobil yang di tumpangi Dewi sudah tidak terlihat lagi, niatnya ia mau langsung masuk kedalam cuma langkahnya terhenti saat melihat Akram yang baru pulang.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam." Balasnya seraya mencium punggung tangan suaminya itu.

"Tumben nungguin? kangen ya?" Tanyanya.lebih tepatnya menggoda istrinya itu.

"Apaan si,orang abis nganterin mama yang pulang." Balasnya. "Oh iya, maksudnya apa ya pake acara bohong segala?" Membuat lelaki itu langsung terdiam.

Zara masih mengingat ucapan Akram kemarin yang mengatakan jika mamanya itu akan menginap satu Minggu,tapi tau nya apa?itu hanyalah kebohongan.

"Ya yang penting kan mama beneran nginep kan?" Jawabnya tanpa dosanya.

Tanpa mengatakan apapun lagi,Zara langsung masuk kedalam rumah yang segera di susul Akram.

" Eh mau ngapain?" Tanya Akram saat melihat istrinya yang hendak memasukan bajunya kedalam koper.

"Mama udah gada kan?jadi gada alasan lagi untuk aku tidur di kamar ini." Ujarnya mengingatkan.

"Jangan gitulah,gak baik tau kalo suami istri pisah kamar." Katanya yang sok bijak.

Zara terkekeh pelan. " Baru sekarang kamu bilang gini? kemarin kemarin kemana aja?hm."tanyanya.

"Maaf.gue_"

"Udahlah, yang udah ya udah aja.toh gak lama lagi kita juga bakal pisah kan?"

" Lo beneran gak percaya ya soal perasaan gue ini?emang beneran udah gak bisa di pertahanin ya pernikahan kita ini?"

"Ya karena emang dari awal bukan aku yang kamu mau."balasnya.harus berapa kali si ia menjelaskannya.

"Gue pahan kenapa lo masih gak percaya sama gue,tapi setidaknya izinin gue buat buktiin semuanya dan kalo emang sampai hari kelulusan dan lo masih tetep gak bisa sama gue,gue janji bakal lepasin lo." Ujarnya.

Zara terdiam namun matanya melihat kearah lelaki itu yang juga menatapnya.

"Oke."

OoO

 
    Seminggu sudah berlalu dan selama itu hubungan antara Akram dan Zara mulai membaik.namun walaupun begitu sampai detik ini Zara masih belum percaya jika Akram sudah menyukainya.

Entah kenapa,namun rasanya sulit mempercayai hal yang menurutnya mustahil itu.karena yang ia tau dulu Akram secinta itu sama mantannya.

"Ini apa?" Tanyanya saat melihat kotak kecil di depannya ini.

" Buka dong." Balasnya. dengan ragu Zara membuka kotak tersebut.

"Kenapa?gak suka ya?" Tanyanya karena melihat gadis itu yang hanya diam melihat barang yang ia kasih itu.

"Bukan itu,tapi ini terlalu berlebihan." Balasnya seraya memberikan kembali kotak kecil itu.

Akram membuka kotak itu lalu mengambil kalungnya dan memasangkanya pada gadis itu.

"Gue gak nerima penolakan,dan gue rasa ini gak berlebihan jadi terima ya." Pintanya.

Zara menghela nafasnya pelan,lalu mengangguk sebagai jawabannya. "Makasih kak." Balasnya.

"Sama sama." Akram masih memaklumi jika sampai detik ini Zara masih menyebutnya dengan sebutan kak jika tidak di depan keluarga.

"Zar."

"Hm."

"Boleh peluk gak?" Tanyanya.Zara mengangguk membolehkannya.

Tanpa menunggu waktu lama lagi, Akram memeluk gadisnya itu.hari ini ia sangat cape karena ada sedikit masalah di kantornya.entah kenapa rasa capenya akan hilang begitu saja setelah ia memeluk gadisnya itu.








AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang