Bagian #37

666 21 0
                                    


Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.







   Hari ini Akram mengambil libur sampai hari esok.sesuai omongannya itu,hari ini ia akan melakukan foto ulang pernikahannya  bersama Zara.

"Mas Akram." Panggilnya membuat Akram menoleh kearah suara.saat ia berbalik ia lihat adalah istrinya yang sudah memakai baju pengantin persis seperti waktu itu menikah.

Wanita itu tersenyum kearahnya. "Aku jelek ya?" Tanyanya.

Akram menggelengkan kepalanya lalu menggenggam tangan istrinya itu. " Mana ada,ini justru kamu cantik banget."jujurnya.

"Maaf,mas mbak apa udah siap?" Tanya sang fotografer itu.kedua orang itu langsung mengangguk dan memulai pemotretannya.

Selama proses itu berlangsung, perasaan Zara sangatlah bahagia karena pada akhirnya satu persatu impiannya itu terwujud.

Ia memang selalu berharap bisa di cintai oleh orang yang ia cintai dan baru sekarang ia merasakannya yaitu di cintai balik oleh Akram yang statusnya sudah menjadi suaminya itu.

Sebelum sebelumnya Zara tidak pernah menyangka jika akan merasakan ini mengingat sebelum sebelumnya sikap Akram yang selalu menolak kehadirannya itu.

  Hanya dua kali ganti saja sampai akhirnya pemotretan itu selesai.Zara memang tidak mau banyak berganti karena menurutnya sangat ribet jika banyak berganti.

"Nanti kalo udah waktunya kita bikin jadwal lagi buat bikin kayak gini lagi." Usul Akram dengan antusias.

"Maksudnya?"

Akram tersenyum lalu tangannya terulur menyentuh perut istrinya itu " iya nanti kalo disini udah ada baby nya dan mulai membesar kita foto lagi,dan setelah lahir pun nanti kita foto lagi." Katanya seraya tersenyum kearah Zara.

Zara tersenyum tipis,bisa bisanya Akram sudah merencanakan itu semua padahal tanda tanda hamil saja belum ada.

"Harus banget emang ya ngejadwalin hal hal kayak gitu?" Tanya yang ingin tau jawabannya dari versi Akram.

"Ya harus banget lah sayang,biar kita punya momen,punya kenangan yang nantinya akan kita perlihatkan pada anak anak kita kelak." Jawabnya.

"Kamu mau langsung pulang atau kemana dulu nih, mumpung belum sore lho." Tawarnya.karena sangat jarang ia bisa menghabiskan waktu di jam jam segini, karena biasanya jam segini ia masih bekerja.

"Aku lagi pengen ke danau,kamu mau nggak?" Tanyanya. Sudah lama rasanya ia tudak pergi kesana.

Danau memang tempat yang sering kali didatangi Zara dulu sebelum menikah dengan Akram.dan selama menikah ia belum datang lagi kesana.

"Ayo kalo emang kamu mau." Balasnya.

          Hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk sampai ke tempat yang dimaksud Zara itu.

Akram tersenyum melihat kebahagiaan yang terlihat diwajah cantik istrinya itu, padahal hanya datang ketempat yang terbilang sederhana ini.

Jika bagi Akram sendiri,jujur tempat ini sangatlah asing karena memang baru pertama kali kesini.tapi jika istrinya menyukai tempat ini, mungkin ia juga akan menyukai tempat ini mulai sekarang.

"Mas."

"Hm."

"Sini duduk." Kata Zara seraya menepuk tempat di sampingnya itu.

Akram mengangguk dan duduk tepat disamping istrinya itu.Zara melingkarkan tangannya pada tangan suaminya itu lalu menyandarkan kepalanya dibahu lelaki itu.

"Kamu tau,dulu aku kesini selalu sendiri.seringkali aku juga membayangkan suatu hari nanti aku akan membawa pasangan aku kesini.dan baru sekarang aku bisa mengwujudkan itu." Katanya. "Makasih udah bantu aku mengwujudkannya." Lanjutnya.

"Sama sama. dan kalo kamu mau, kita bisa seminggu sekali kesini." Usulnya.

"Serius?"

"Ngapain aku bercanda,hm?"

"Hmm iya si, tapi gausah seminggu sekali juga si mas,sesekali aja." Ujarnya.

"Mas, boleh aku tanya?" Tanyanya.

"Silahkan bertanya tuan putri." Katanya mempersilahkan.

"Serius kamu udah gak ada hubungan apapun lagi dengan dia?" Tanyanya yang masih ingin tau.

Akram menghela nafasnya pelan. " Iya,aku bener bener udah gak ada hubungan apapun lagi sama dia, fokus hidup aku sekarang cuma kamu bukan dia ataupun siapapun."

Zara melihat Akram dengan seksama mencari kebohongan disana,namun sepertinya laki laki itu berkata jujur.

"Kamu masih gak percaya sama aku ya?" Tanyanya.ia merasa Zara masih meragukan dirinya sampai detik ini.

"Enggak,tapi aku cuma takut kamu terpaksa mempertahankan pernikahan ini,dan aku takut kamu hanya kasian sama gadis kecil seperti aku yang gak ada apa apanya jika dibandingkan sama dia."

"Aku mengerti ketakutan kamu,ini salah aku juga yang kemarin malah bohong sama kamu tapi aku serius Zar,hati aku sepenuhnya untuk kamu sekarang."

"Mas."

"Gapapa sayang,aku ngerti aku juga gak akan maksa kamu buat percaya sama aku kalo hati kamu masih ragu tapi aku akan buktikan semua kata kata aku sama kamu."

~OOO~












AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang