Bagian #31

693 23 0
                                    


Assalamualaikum


Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.

















" Assalamualaikum." Kata Akram yang baru saja tiba dirumahnya itu.

" Wa'alaikumsalam. Kamu nih ngagetin tau." Katanya.biasanya Akram akan mengetuk pintu lebih dulu dan akan masuk setelah ia yang bukain pintunya.

"Maaf,oh iya tebak aku bawa apa?" Tanyanya yang mencoba membuat teka teki untuk istrinya itu.

"Gak tau,gak mau nebak juga " Balasnya yang memang sedang malas untuk tebak tebakan.

Akram menghela nafasnya lalu memperlihatkan apa yang ia bawa itu. "Ini sebagai permintaan maaf dari aku karena udah buat kamu badmood kemarin." Katanya.ia membelikan makanan kesukaan istrinya itu.

"Jadi maksudnya kamu nyogok aku dengan makanan ini?" Tanyanya.

"Nggak gitu si,mau kamu marah atau enggak aku akan tetep beliin juga karena aku tau kamu lagi kepengen ini.dan karena kejadian kemaren yang mungkin buat kamu kesel jadi aku sekalian minta maaf."

Akram tau jika sebenarnya Zara itu kesal padanya karena melihatnya berpelukan dengan Isyana yang juga menjadi tamu undangan disana.

Zara mengambil makanan itu karena ia memang sangat ingin makan itu sekarang.

"Kamu mau juga?" Tanyanya.

"Enggak,buat kamu aja.aku cuma mau nemenin kamu doang." Balasnya yang sudah duduk disamping istrinya itu.

____

     Zara meletakkan botol minum yang biasa ia taruh di nakas dekat tempat tidur, karena ia kadang suka pengen tiba tiba minum dimalam hari,jadi agar tidak cape lagi makanya ia inisiatif menaruh botol minum itu.

Disaat ia baru saja duduk di atas kasurnya,di waktu yang sama pun Akram memasuki kamar dan ikut bergabung dengannya.

" Kamu udah selesai?" Tanyanya.tadi ia lihat Akram masih sibuk berkutat dengan laptopnya itu.

"Belum,tapi itu bisa dikerjakan besok lagi ko." Balasnya.  " Sayang." Lanjutnya.

" Hm."

"Besok sepedahan yu,gausah jauh jauh disekitaran kompleks aja atau di taman depan mungkin." Ajaknya.ia berharap Zara menyetujui ajakannya.

" Kamu kan kerja, gimana si."

Akram tersenyum " aku berangkat jam sepuluh, kebetulan besok aku ada meeting di luar jadi nanti langsung ketempatnya .jadi masih bisa sepedahan pagi kan?" Ia tau mood istrinya belum sepenuhnya pulih dan yang ia tau juga Zara itu sangat suka bersepeda apalagi di pagi hari.

"Yaudah,aku ikut aja." Balasnya.kebetulan ia juga memang ingin bersepeda dipagi hari apalagi ada temannya pasti lebih seru.

Akram mengacak ngacak rambut istrinya itu pelan. " Yaudah tidur yu."

"Eh bentar." Zara menghentikan Akram yang hendak berbaring itu.sedangkan lelaki itu malah merasa heran saat zara menghentikannya.

"Ini tangan kamu kenapa?" Tanyanya saat melihat goresan kecil di tangan suaminya itu.

"Oh itu eum tadi gak sengaja kena pisau pas ngupas buah,aku kira gak berdarah." Ujarnya.

Tanpa mengatakan apapun,Zara langsung mengambil kotak p3k yang disimpan di laci samping tempat tidur.

"Ini cuma luka kecil doang ko." Kata Akram.menurutnya luka kecil ini tak perlu di obatin juga tidak papa sebenernya.

"Luka kecil gini juga kalo dibiarin malah akan jadi besar resikonya tau." Balasnya yang masih sibuk mengobati luka di tangan Akram itu

Akram tersenyum tipis nyaris tak terlihat.melihat Zara yang sekwatir ini membuatnya cukup bersyukur memiliki wanita itu dihidupnya.padahal sebenarnya ini memang hanya luka kecil.

Selesai mengobatinya,Zara langsung membereskannya kembali dan menaruh kotak itu kedalam laci lagi.

"Makasih."

"Sama sama.tapi lain kali kalo pun hanya luka kecil itu harus di obatin biar gan infeksi." Peringatnya.

"Siap,ibu negara." Balasnya membuat Zara terkekeh pelan melihat tangan Akram seperti sedang hormat pada bendera merah putih.

"Senyumnya indah banget, jangan diliatin ke orang ya, cukup aku aja yang boleh liat." Katanya.

"Ih lebay deh."

"Ih malah dikatain lebay,aku serius tau.jangan senyum kayak gitu kalo ke cowok lain, Karena aku cemburu." Jujurnya

AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang