Assalamualaikum
Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kamu ngapain kesini?" Tanyanya pada gadis yang hampir menjadi istrinya itu.
" Lho emang gak boleh ya,aku cuma pengen ngasih ini buat kamu." Ujarnya seraya memberikan makanan kesukaan Akram.
Akram terdiam,bingung harus bagaimana mengatakannya.disatu sisi mungkin ia masih mencintai Isyana,tapi disisi yang lain ia tidak ingin kehilangan zara yang sudah hidup bersamanya itu.tapi ia pun sadar jika ia tidak mungkin memiliki keduanya.
" Kamu gak suka ya sama makanannya? padahal ini kesukaan kamu." Katanya lagi karena sejak tadi lelaki di hadapannya ini hanya diam.
"Mulai sekarang jangan temuin aku lagi ya." Setelah beberapa menit ia terdiam akhirnya ia mengatakan hal ini.
Mau seperti apapun dulu nya mereka tetap saja jika masih sering bertemu ataupun berkomunikasi,itu tetaplah hal yang salah mengingat dirinya sendiri yang sudah menjadi suami orang lain.
"Istri kamu marah ya?" Tanyanya.karena menurut nya tidak mungkin Akram mengatakan ini jika bukan karena istrinya itu.
"Dari semua yang terjadi harusnya kan aku yang marah, karena dia udah rebut posisi aku.harusnya yang jadi istri kamu itukan aku bukan dia.""Bentar, gimana?apa aku gak salah dengar?" Tanya Akram.
"Dia itu udah rebut posisi yang harusnya aku yang miliki,dia_"
"Dia tidak merebut karena kamu sendiri yang pergi waktu itu, justru Zara itu menjadi penyelamat buat keluarga ku, karena dengan adanya dia,keluarga ku tidak malu dengan batalnya pernikahan."
"Iya aku akui aku salah karena telah pergi waktu itu,tapi aku kan terpaksa karena mama aku sakit dan harus dibawa ke luar negeri Untuk berobat." Ujarnya.sebenernya ia ingin datang ke acara pernikahannya sendiri namun waktu itu posisinya memang sangat darurat membuatnya mau tidak mau harus merelakan pernikahan impiannya.
Isyana menggenggam tangan Akram. "Sampai sekarang hati aku masih buat kamu Akram,dan aku juga tau hati kamu pasti masih buat aku kan?jadi untuk apa kamu masih mempertahankan pernikahan sama perempuan itu. Lagipula perempuan itu beda jauh umurnya sama kamu lho,lebih pantas jadi adik kamu ketimbang istri kamu."
Akram melepaskan tangan Isyana itu.
" Dulu aku memang mencintai kamu dan mungkin sampai saat ini perasaan itu masih ada walaupun hanya sedikit." Katanya membuat gadis itu tersenyum mendengarnya."Tapi maaf, sampai kapanpun aku gak akan melepaskan Zara ataupun menceraikan nya hanya untuk kamu.karena aku mencintainya lebih besar dibanding saat mencintai kamu dulu." Lanjutnya membuat senyum gadis itu luntur seketika.
"Kamu gak boleh mencintai orang lain,kamu itu punya aku dan harusnya hanya cinta sama aku."
"Dia istri aku bukan orang lain." Kata Akram memperjelas status Zara dihidupnya.
"Akram aku gak mau kayak gini hiks.. aku gak rela kamu sama orang lain,aku yang kenal sama kamu lebih dulu bukan dia hiks.. "
"Dengar aku,kamu berhak bahagia dengan orang lain bahkan yang jauh lebih baik dari aku.jadi stop membuang buang waktu kamu hanya untuk mencintai aku yang sudah menjadi suami orang."
"Terus kenapa kemarin kemarin kamu mau ketemu bahkan jalan sama aku kalo akhirnya kamu malah buang aku kayak gini,kamu ko jahat banget sama aku." Ia pikir Akram masih mencintainya seperti dulu,makanya mau berkomunikasi lagi dengan nya.
"Oke aku minta maaf soal itu,tapi justru dari situ aku makin tau kalo perasaan aku sudah tidak sama lagi seperti dulu, perlahan hati aku udah di menangkan oleh Zara."
Isyana menatap Akram yang juga menatapnya.dari matanya ia bisa melihat jika lelaki dihadapan ini memang mengatakan hal itu dengan jujur.
Sebenarnya ia tidak rela jika Akram, orang yang sangat ia cintai bersanding dengan perempuan lain tapi ia juga tidak mau memaksakan keadaan yang memang tidak bisa ia ubah sekarang.karena orang yang ia cintai nyatanya memang sudah mencintai istrinya dan melupakan dirinya.
"Oke, walaupun aku belum ikhlas kamu sama dia tapi aku akan berusaha untuk itu.aku janji gak akan ganggu kamu lagi.mungkin ini yang dinamakan takdir yang gak bisa di ubah.semoga kamu selalu bahagia ya."
"Aku tau kamu perempuan baik, terimakasih sudah mau mengerti dan aku harap kamu segera menemukan pengganti aku."
Isyana mengangguk. "Aku pamit ya,dan tolong sampaikan maaf ku pada istri kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKRAM ZARA
General Fictionpernikahan yang seharusnya menjadi kebahagiaan nyatanya malah berujung penderitaan bagi seorang AKRAM ziyad Azzami.karena diwaktu yang sama kekasihnya membatalkan rencananya secara sepihak membuatnya mau tidak mau menikahi perempuan yang sangat tida...