Bagian #32

665 20 0
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.



















   Sesuai obrolannya semalam, pagi pagi sekitar jam enam pagi keduanya sudah bersiap untuk bersepeda.

"Sayang."

"Apa?"

"Kamu gak mau aku bonceng aja,biar romantis gitu." Usul Akram.

"Kalo gitu bukan sepedahan namanya tapi nemenin kamu sepedahan." Balas Zara. Walaupun sama sama naik sepeda juga tapi jika dirinya dibonceng Akram sama aja bukan sepedahan.

"Yaudah, balapan aja gimana, siapapun yang menang nanti tetep aku jajanin kamu."

" Ko gitu, mana ada." Herannya.dimana mana yang menang itu yang  mendapatkan hadiah dari yang kalah,bukan malah sebaliknya.

" Taruhan itu dosa tau yank, lagipula emang udah kewajiban aku kan nafkahin kamu." Ujarnya.ia mengajak balapan hanya untuk seru seruan aja kalo untuk masalah jajan atau apapun yang diinginkan Zara nanti ya itu memang sudah seharusnya ia yang membayar.

Wanita itu dengan semangat nya menjabat tangan suaminya itu "Oke aku setuju." Balas Zara.kapan lagi kan balapan tapi tetap saja ia yang enak walaupun nantinya kalah sekalipun.

Dalam hitungan ketiga, keduanya langsung menjalankan sepedanya masing masing. Akram tersenyum tipis karena berada di depan Zara yang sudah ketinggalan itu.

Dan bukan Zara namanya jika tidak berusaha untuk bisa berada didepan Akram. Dan benar saja dengan usahanya, akhirnya Zara bisa melewati Akram dan berada didepannya itu.

Dan seterusnya begitu, mereka sama sama berusaha agar bisa menang dalam balapan ini.

"Yes,aku yang menang." Kata Akram yang berhasil mengalahkan istrinya itu.

"Iya deh iya aku kalah,kamu si gak mau ngalah buat aku."

Akram terkekeh pelan. "Mana ada ngalah dalam balapan,kalo gitu ya gausah balapan aja haha."

"Gapapa aku kalah,yang penting tetep bisa dapat hadiah dari kamu wle."

"Istirahat dulu aja.kamu duduk disini,aku beli minum dulu." Kata Akram yang langsung diangguki oleh Zara.

Sambil menunggu Akram kembali,Zara bermain ponsel lebih dulu.diwaktu yang sama pandangan teralih pada handphone Akram yang ada padanya itu.

Lelaki itu memang menitipkan handphonenya padanya sebelum pergi tadi.

Ia meraih handphone itu dan memasukkan beberapa angka untuk membuka kuncinya itu.setelah berhasil terbuka yang pertama ia lihat adalah Galery nya.

Setelah melihat semuanya,Zara kembali menyimpan handphone itu sebelum Akram kembali.dan benar satu tiga detik setelah ia tidak memainkan handphone itu,sang pemilik handphone telah kembali.

Akram menyodorkan satu botol minum pada istrinya itu.

"Kamu masih mau istirahat atau lanjut sepedaan?" Tanyanya.

"Istirahat lima menit dulu ya,mas." Balas Zara yang langsung diangguki oleh Akram.

Lelaki itu meraba celana miliknya mencari sesuatu. " Handphone aku sama kamu bukan si?" Tanyanya memastikan.

Zara mengangguk dan memberikan handphone milik Akram itu. " Tadi ada pesan dari sekretaris kamu,tapi gak aku buka." Kata Zara.

Lelaki itu langsung mengeceknya dan memang benar ada pesan masuk.ia menyempatkan untuk membalas pesannya lebih dulu sebelum melanjutkan sepedahannya.

"Mau lanjut sekarang?" Tanyanya lagi setelah lima menit lamanya beristirahat.

"Iya,eh tapi nanti sebelum pulang cari makan dulu ya,biar nanti gak makan waktu lama lagi,aku belum masak soalnya."

"Iya istriku."

__

            Selesai sepedahan,Akram langsung bersiap untuk berangkat bekerja.seperti hari hari biasanya selalu wanita itu yang membantunya bersiap dalam semua hal.

" Kamu gak mau ikut aku aja?" Tanya Akram.

"Nggak ah, mending dirumah aja." Balasnya.

karena ikut atau enggak juga sama sama bikin bete juga karena hanya menunggu,hanya saja jika dirumah ia bebas rebahan atau melakukan hal lainnya tanpa takut dilihat orang.sedangkan jika ikut ia akan menunggu sampai suaminya itu selesai meeting dan hanya bisa duduk saja mungkin.

"Beneran gak mau ikut?" Tanyanya lagi.siapa tau istrinya itu akan berubah pikiran.

Zara menggelengkan kepalanya "Enggak,mas.aku dirumah aja."

Akram menghela nafasnya pelan. "Yaudah nanti kalo aku pulang mau aku beliin apa?" Tanyanya.

Zara berpikir sejenak "Hm,apa ya? beliin kebab deh.tapi kalo gak ada Jangan maksain nyari ya." Walaupun ia sangat ingin kebab,namun jika lelaki itu tidak menemukan nya pun ia tidak apa-apa.karena yang paling penting itu ia bisa melihat Akram pulang dengan selamat sampai rumah nanti.

"Siap."












AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang