Assalamualaikum
Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe
H
A
P
P
YR
E
A
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
."Pulang sekolah tadi kemana?" Tanyanya saat tidak sengaja papasan di dapur.
"Bukan urusan kakak." Balasnya.
" Lo itu tanggung jawab gue,udah seharusnya gue tau kemana pun lo pergi." Katanya.
Zara melihat kearah Akram. "Coba deh baca ulang surat perjanjian yang udah dibuat itu,tuan Akram ziyad Azzami yang terhormat." Balas Zara.
Lelaki itu terdiam.memang benar di dalam surat perjanjian yang ia buat itu tertulis jika pihak kedua ataupun pihak pertama tidak di perbolehkan mengurusi kehidupan masing masing.
"Lo marah sama gue ya,makanya lo sekarang kayak gini?" Tanyanya.
"Zara gak marah,hanya saja Zara udah sadar kalo Zara sebenernya bukan siapa siapa disini,dan emang ini kan yang kakak mau dari awal?" Katanya.di rasa sudah tidak ada yang perlu di obrolkan lagi Zara memilih berjalan kearah kamarnya itu.
"Nanti malem acara pertunangan sepupu gue,gue harap lo juga bisa dateng bareng gue." Kata Akram namun hal itu tidak membuat langkah gadis itu terhenti.
"Jam tujuh nanti lo harus udah siap." Lanjutnya.namun lagi lagi gadis itu tidak menghentikan langkahnya ataupun sekedar menoleh saja pun tidak.
Didalam kamar Zara menggerutu sebal dengan sikap labil lelaki yang masih menjadi suaminya itu.kemarin kemarin selalu mengingatkan jika dirinya itu bukanlah siapa siapa dan selalu merasa risih setiap kali jika ia ada di dekatnya.
Namun disaat hatinya sudah hancur begini, kenapa lelaki itu seolah olah peduli padanya.
____
Setelah shalat isya,Akram langsung bersiap siap untuk pergi ke acara sepupunya itu.ia berharap jika Zara mau ikut dengannya biar mamanya itu tidak memarahinya nanti.
Saat keluar kamar ia tidak melihat keberadaan Zara di ruang tamu membuatnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar gadis itu.
Selang beberapa lama akhirnya gadis itu membuka pintu kamarnya itu.
Akram dibuat pangling melihat penampilan Zara yang terlihat cantik malam ini.
Zara berdehem. " Jadi pergi gak?" Tanyanya.
"Jadi." Balasnya.
Zara berjalan duluan keluar meninggalkan lelaki itu yang masih terdiam itu.
Selama perjalanan menuju acara,hanya ada keheningan saja.karena Zara yang biasanya berisik hanya berdiam saja sambil melihat jalanan.
Jika saja ini bukan acara keluarga,Zara tidak akan mau ikut pergi dengan Akram seperti ini.
Sesampainya disana Akram dengan santainya menggenggam tangan seraya berjalan kedalam.
"Gue cuma gak mau mama mikir aneh aneh kalo lo jalan duluan." Bisiknya.
Zara tersenyum tipis.lagi lagi ia tau jika sebenernya lelaki itu bersikap baik padanya hanya karena takut dimarahi oleh mamanya itu.
Saat bertemu dengan orang tua dari suaminya itu,Zara langsung mencium punggung tangan mereka secara bergantian.
"Masya'allah,cantik banget mantu mama." Kata Dewi.
"Mama lebih cantik tau." Balasnya.
"Akram gak di sapa nih?" Tanyanya karena mamanya hanya menyapa Zara saja tapi tidak dengan dirinya.padahal ia ada di samping gadis itu.
Dewi langsung menoleh kearah putranya itu. "Kamu udah move on belum dari mantan?" Tanyanya.
"Bisa nanya yang lain aja gak si." Protesnya.
"Heleh tinggal jawab aja apa susah nya si.awas aja ya kalo kamu masih ngarepin cewek gak tau diri itu,abis kamu sama mama." Ancamnya.
Akram hanya diam saja tidak menanggapinya.
Acara pertunangan itu pun berlangsung saat dirasa sudah banyak tamu yang hadir.semuanya berjalan dengan lancar.dan setelah acara pertukaran cincin itu selesai.para tamu di persilahkan untuk menikmati hidangan yang sudah tersedia.
"Boleh kenalan?" Tanya seorang lelaki pada Zara seraya mengulurkan tangannya.
Belum sempat ia menjawab, Akram sudah lebih datang. "Gak boleh ada yang kenalan sama istri gue." Katanya dengan penuh penekanan di setiap katanya.
"Oh oke." Katanya yang langsung pergi dari sana.
" Seneng lo di deketin sama cowok itu hah?".
"Paan si,gak jelas banget." Ketusnya sambil berlalu.
"Zar gue lagi ngomong sama lo,ya."
"Gausah cari masalah di acara orang." Balasnya.
"Tapi lo_"
"Apa?kalo mau ngajak ribut,dirumah aja.malu tau gak." Katanya.
Akram mendengus kesal,namun tidak pergi karena tidak ingin ada lelaki yang ingin menggoda istrinya lagi.
Ia tidak tau kenapa ia sangat tidak suka jika ada yang mendekati zara dalam bentuk apapun itu.
"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKRAM ZARA
General Fictionpernikahan yang seharusnya menjadi kebahagiaan nyatanya malah berujung penderitaan bagi seorang AKRAM ziyad Azzami.karena diwaktu yang sama kekasihnya membatalkan rencananya secara sepihak membuatnya mau tidak mau menikahi perempuan yang sangat tida...