Bagian #16

789 25 0
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Akram yang mendengar bel rumahnya berbunyi itupun langsung melangkahkan kakinya untuk membuka pintu rumahnya itu.

"Cari siapa mas?" Tanyanya karena seingatnya ia tidak memesan paket apapun.

"Saya mau nganterin paket atas nama Zara Nareswara,apa benar disini?" Katanya.

"Oh iya benar.sudah di bayar?" Tanyanya.

"Belum mas." Balasnya.

Akram menggangguk lalu membayarnya setelah si pengantar paket itu menyebutkan nominalnya.

Setelah orang itu pergi,Akram langsung masuk kembali kedalam.dan diwaktu yang sama ia bertemu dengan Zara untuk yang pertama kalinya setelah satu Minggu ini tidak bertemu sama sekali dengan gadis itu walaupun tinggal di atap yang sama.

Selama seminggu kemarin Zara memang selalu pergi lebih awal dan saat dirinya pulang pun gadis itu sudah ada di kamarnya.

" Paket punya Zara, ya?" Tanyanya yang langsung diangguki oleh lelaki itu. Lelaki itu memberikannya pada gadis itu.

Zara mengambil uang yang sudah ia siapkan tadi lalu memberikannya pada Akram.

"Ini sebenarnya gak perlu."

"Zara hanya mengembalikan uang yang tadi kak Akram keluarkan." Katanya.setelahnya zara langsung kembali lagi ke kamarnya.

Akram menatap kepergian gadis itu.sikapnya benar benar berubah semenjak hari itu.ia juga melihat jika Zara sudah tidak memakai kalung yang berbandul cincin pernikahannya itu.

Bahkan gadis itu mengubah panggilannya terhadap dirinya.


OoO


Zara menghabiskan jam istirahatnya di perpustakaan seraya membaca buku serta mendengarkan musik kesukaannya itu.

Diwaktu yang sama tiba-tiba ada orang yang mencopot sebelah earphone nya membuatnya langsung menoleh.

"Lo apaan si,ganggu tau gak." Protesnya yang merasa sangat terganggu.

"Sorry sorry, tapi gue juga pengen ikut dengerin musik." Katanya.

"Nggak boleh."

"Bentar doang elah,pelit amat." Sahutnya. Zara menghela nafasnya lalu kembali membaca bukunya dan membiarkan Zio ikut mendengarkan musik juga.

"Gue liat, akhir akhir ini lo hobi banget diem disini." Ujar lelaki itu tiba-tiba.

"Gak boleh emang?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca itu.

"Ya boleh si, cuma rada aneh aja gitu." Katanya. Kali ini Zara tidak menanggapi ucapan lelaki itu.

"Zar." Panggilnya.

"Hm."

"Pulang sekolah nanti ada acara pergi kemana gak?" Tanyanya.

" Enggak ada, kenapa?" Tanyanya balik.tidak biasanya lelaki itu menanyakan hal ini.

" Temenin gue,mau gak?" Tanyanya dengan harapan kali ini Zara tidak menolaknya.

"Kemana."

" Nyari hadiah buat adek gue.kemarin dia dapet nilai besar dan gue janji bakal kasih dia hadiah kalo dapet nilai gede."

"Eum yaudah."

"Yaudah apa?"

"Gue mau nemenin lo nyari hadiah." Balasnya. Zio yang mendengar itu langsung bersorak ria, padahal Zara hanya menyetujui rencana untuk menemaninya saja bukan menerimanya.

Zara yang melihat kelakuan lelaki itu hanya terkekeh pelan seraya menggelengkan kepalanya.

"Yo diem astaghfirullah, ngapain si joget joget kayak gitu ih."

"Gue seneng banget sumpah, akhirnya lo nerima ajakan gue juga." Senangnya.karena memang baru kali ini Zara tidak menolak ajakannya itu.

"Stop atau gue batalin nih?" Ancamnya.

Zio langsung duduk kembali ke tempat semula. " Gue udah diem berarti gak ada pembatalan." Katanya.

_

Seperti rencananya di sekolah,kini Zio dan Zara sedang sibuk berkeliling mencari kado itu.

"Karena adek lo cewek jadi gue rasa mending lo beliin boneka juga deh.ini lucu lho." Katanya menunjuk pada boneka keropi.

"Eh tapi beliin yang sesuai kesukaan adek lo aja deh hhe." Lanjutnya karena takutnya adeknya Zio tidak menyukai boneka pilihan.

"Adek gue pasti suka banget sama boneka ini, apalagi yang milihinnya cewek cantik." Katanya seraya menatap kearah Zara

"Kerjaan lo gombal Mulu." Cibirnya.

"Gue serius kali,lo kan emang cantik.btw lo suka boneka ini juga ya?" Tanyanya.yang langsung diangguki oleh Zara.

"Berarti kesukaan lo ada yang sama sama adek gue.dia juga suka Boneka ini bahkan parahnya kamarnya aja pengen ada gambar kayak ginian haha."

"Yaudah ambil dua aja." Lanjutnya.

"Ko dua?"

"Buat lo satu,anggap aja sebagai tanda terimakasih gue karena lo udah mau nemenin gue."

"Eh gausah,paan si." Balasnya.ia ikhlas ko nemenin Zio mencari hadiah buat adiknya itu.

"Gak boleh nolak pokoknya.gue maksa." Ujarnya.

"Terserah lo aja deh." Balasnya.karena percuma juga ia berdebat seperti apapun juga karena Zio akan tetep membeli dua.





AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang