#Bagian 29

687 19 0
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.















         Seperti biasanya setiap pagi Zara menyiapkan pakaian suaminya usai memasak.ia memang sengaja membuat sarapan lebih dulu karena akhir akhir ini Akram sangat manja sampai baju saja ingin di pakaikan olehnya.

Rasanya ia seperti memiliki anak kecil saja tapi versi dewasanya.

"Kenapa liatin aku kayak gitu?" Tanyanya saat Akram terus menatapnya.

"Emang gak boleh?" Tanyanya.padahal ia hanya menatap istrinya sendiri.

"Nggak boleh."  Balasnya seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya itu.

Akram mencoba menyingkirkan kedua tangan Zara yang menutupi wajah cantiknya itu.

" Kamu salting ya aku liatin." Godanya saat melihat pipi zara yang memerah seperti tomat saja.

" Ih GR."elaknya .

Akram terkekeh seraya menunjuk pipi zara " ini apa namanya kalo bukan salting."

"Ish.. tau ah.kamu nyebelin."

"Iya tau aku ganteng."

"Gak nyambung." Balasnya diiringi tawa kecilnya.

   Melihat jam yang mulai siang,zara langsung mengambil kemeja milik Akram dan memakaikannya pada tubuh tegap lelaki itu.

"Sayang."

"Hm."

"Aku sebenarnya hari ini malas kerja tau." Ujarnya dengan pandangan yang tak lepas dari wanitanya itu.

"Malesnya kenapa?"

"Karena gak ada kamu disana,apa aku libur aja ya hari ini." Rasanya ia tidak ingin meninggalkan istrinya itu.

"Kamu tuh ya, dikit-dikit libur.gak ada pokoknya kamu harus kerja." Balasnya.kebiasaan banget emang kalo udah mode manja itu ngomong nya males kerja terus.

" Uang aku udah banyak tau walaupun gak kerja juga." Katanya yang sebenarnya memang ingin libur hari ini.

"Iya tau,uang kamu banyak sangat banyak.tapi tetep aja kamu itu pimpinan disana jadi harus memberikan contoh yang baik buat pegawainya." Ujarnya.

Akram tersenyum tipis seraya menjawil hidung istrinya itu pelan. "Oke oke aku gak jadi libur hari ini."

dalam hatinya yang paling dalam ia memang ingin banget libur hari ini agar bisa menghabiskan waktu berdua dengan istrinya itu namun sayangnya ia tidak bisa melakukan itu karena hari ini ada pertemuan penting.

Usai membantu suaminya bersiap,Zara langsung mengajaknya untuk sarapan bersama.

Hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk menghabiskan sarapannya masing-masing.

"Nanti siang gausah nganterin makan siang ya." Ujarnya yang memulai obrolan.

"Lho kenapa? bosen ya?" Tanyanya heran.

Akram menggelengkan kepalanya. "Bukan,tapi kan kata kamu nanti ada teman mu yang mau main,setau ku kalo cewek udah cerita itu gak mungkin bisa sebentar iya kan?" Tanyanya.

Zara tersenyum karena memang itu faktanya.terkadang perempuan suka lupa waktu jika sudah asik mengobrol.

"Tapi nanti kamu makannya gimana"

"Beli di luar aja gapapa." Balasnya.sesekali beli makan diluar juga tidak begitu buruk.

Akram melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan jam setengah delapan. "Aku jalan sekarang ya." Ujar nya.Zara mengangguk dan mengantarnya kedepan rumah.

"nanti kalo ada apa apa langsung kabarin aja ."

"Iya mas,hati hati jufa jalan.kalo udah sampai harus kabarin aku." Ujarnya setelah mencium punggung tangan suaminya itu.

Lelaki itu mengangguk lalu mencium kening istrinya itu sekilas. " Aku pergi, assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

                Rada siangan Ghea benar benar datang kerumahnya.ia pikir gadis itu tidak jadi kemari.

"Ini beneran rumah lo Zar." Tanyanya yang masih tidak percaya jika temannya itu sudah menikah.

" Lebih tepatnya rumah suami gue,udah ah yo masuk." Ajaknya.Ghea mengangguk dan mengikuti Zara dari belakang.

"Mau minum apa?" Tanyanya menawarkan.

"Nggak usah,ntar gampang itu mah.yang penting itu jelasin sekarang sama gue kenapa lo bisa nikah tanpa ngundang gue lagi." Ujarnya yang sangat penasaran sekali.bisa bisanya Zara menyembunyikan ini padanya.pantas saja saat ia ingin main kerumahnya selalu saja tidak di izinkan ternyata karena ini.

Zara menghela nafasnya." Oke jadi gini, awalnya yang mau nikah itu suami gue sama pacarnya dan saat gue dateng sebagai tamu ternyata yang gue tau pacar dari suami gue itu ngebatalin secara sepihak.dan karena emang gue suka sama dia makanya gue nawarin diri buat menjadi penggantinya."

"Ko gue gak yakin ya,soalnya gue liat laki lo kayak sayang banget sama lo masa si iya ceritanya gitu." Walaupun ia hanya melihat suami Zara sekali tapi ia bisa liat jika lelaki itu menyayangi temannya itu.

"Ya lo kan liatnya sekarang.dulu tuh dia dingin banget tau sama gue.makanya gue juga gak berani ngebocorin soal pernikahan gue ini sama orang orang termasuk lo hehe."

"Jadi ini juga alasan lo kenapa nolak Zio waktu itu?" Tanyanya.

"Lo tau soal itu."

Ghea mengangguk karena sebelum Zio pergi,lelaki itu bilang di tolak oleh Zara.

"Gue si yang tanya, terus akhirnya dia bilang sama gue soal itu,dan karena itu juga yang ngebuat dia yakin lanjutin sekolahnya disana."

"Sebenernya gue gak enak tau harus nolak dia,tapi gue juga gak mau nyakitin dia lebih dalam lagi dengan nerima dia disaat hati dan status gue yang udah jadi milik orang lain.Zio itu orang baik gue yakin ko dia pasti menemukan perempuan yang jauh lebih baik dari gue."

Zara mengakui jika Zio adalah orang yang sebenarnya hampir mendekati sempurna namun walaupun seperti itu ia tidak bisa menerima Zio dalam kehidupannya yang masih menjadi istri orang.

AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang