Bagian #13

156 7 0
                                    

Assalamualaikum man teman semuanya.

Hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




"Zara." Panggil tantenya,membuat sang pemilik nama menoleh.

" Iya tante."

"Kamu bahagia menikah dengan Akram?" Tanyanya untuk yang pertama kalinya setelah acara akad waktu itu.

"Bahagialah,masa nikah sama orang yang di cinta malah gak bahagia, gimana si tante ini hhe."

"Yang mencintai itu kan kamu bukan Akram, apalagi yang tante tau itu suami kamu masih cinta sama kekasihnya yang kabur itu kan?" Tanyanya.

Rima menggenggam tangan ponakannya itu. " Zar,tante tau kamu sangat mencintai Akram.tapi tante juga gak mau kamu menderita karena mencintai sendirian."

Walaupun zara hanya keponakannya,tapi ia sangat menyayanginya dan tidak mau ponakannya itu menderita.

"Zara tau kekwatiran Tante,tapi Zara belum bisa nyerah sekarang,Zara masih mau memperjuangkan cintanya Zara sama mas Akram." Keukeuhnya.

"Kalo seandainya Akram gak bisa cinta sama kamu bagaimana?jika kekasihnya datang lagi bagaimana?"

Zara terdiam mendapatkan pertanyaan tantenya itu.ia sendiri tidak pernah membayangkan hal itu.dan jika emang itu terjadi mungkin ia akan hancur.

" Udahlah tante, jangan bahas itu dulu untuk sekarang,zara yakin ko suatu saat suaminya Zara juga akan mencintai Zara." Balasnya mencoba menepis semua ketakutannya itu.

"Terserah kamu ajalah,yang penting tante udah ingetin kamu ya."

__

Sebelum ashar Zara sudah pulang kerumahnya, karena ia memang tidak jadi menginap dirumah tantenya itu.

Ia menaruh makanan yang tadi di belinya sebelum pulang itu,ia memang tidak masak sore ini.

Gadis itu berjalan kearah kamarnya untuk mandi juga bersiap siap untuk shalat karena sebentar lagi adzan akan berkumandang.


Usai melaksanakan shalat, tiba-tiba saja pikiran Zara mengingat kata kata tantenya tadi itu.

"Mas Akram bisa cinta sama gue gak ya nantinya." Monolognya.

Pandangannya tertuju pada laci di dekat tempat tidur itu.ia ingat jika Akram pernah mengatakan jika ia tidak boleh membuka laci itu makanya kuncinya di sembunyikan.

Ia mencari kunci itu karena ia yakin jika di dalam laci itu adalah hal hal yang berkaitan dengan kekasih Akram yang tidak pernah ia ketahui itu.

Setelah beberapa lama mencarinya akhirnya ia bisa menemukannya.ia langsung membukanya dan benar saja disana ia menemukan banyak foto Akram dengan kekasihnya itu.

"Jadi ini pacarnya mas Akram itu?cantik banget si ini,pantes suami gue gamon sama dia."

Ia memang tidak menyangkal jika gadis itu memang cantik secara fisik,bahkan jika dibandingkan dengan dirinya memang sudah kalah telak.

"Tapi percuma cantik tapi gak bisa ngehargain orang,bisa bisanya dia kabur di acara nikahannya sendiri." Makinya seraya menunjuk nunjuk kearah foto perempuan itu.

"Udah untung di cintai sama cowok setampan suami gue,udah mau dinikahin juga malah gak mau."lanjutnya.

"Eh tapi ada untungnya juga si dia kabur,kan jadi gue yang di nikahin sama mas Akram ganteng." Katanya lagi dengan senyumnya itu.

Di saat yang sama ia mendengar suara mobil milik Akram yang membuatnya langsung buru buru menaruh kembali foto itu dan menguncinya kembali.

"Kenapa muka lo panik gitu?" Tanyanya saat melihat wajah istrinya yang terlihat panik itu.

"Biasa aja juga ih." Ujarnya dengan senyumnya.

Akram menaruh curiga karena melihat gelagat gadis itu yang terlihat sangat aneh.

"Gue ko curiga ya." Ujarnya.

"Ih apaan si,udah ya sekarang mending mas Akram mandi biar Zara angetin makanannya dulu."katanya.

"Gue makin curiga si ini,lo nyembunyiin apaan dari gue hah,ngaku lo." Tudingnya.

"Nyembunyiin apaan si,orang gada yang di sembunyiin ko." Elaknya.karena ia tidak mungkin mengatakan jika ia habis melihat lihat laci yang di larang di buka itu.

"Awas aja kalo lo beneran nyembunyiin sesuatu." Katanya.

"Udah sana mandi,bau keringat tau." Kata Zara berbohong karena nyatanya lelaki itu tidak bau sama sekali.

"Siapin baju gue." Katanya sambil berlalu.

"Siap 86." Balasnya dengan senyum indahnya itu.





AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang