Bagian #30

750 21 0
                                    

 
    Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya Hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



" Kamu ko belum siap siap si mas?" Tanya pada Akram yang masih asik bermain ponsel dan itupun hanya menggunakan celana panjangnya saja tanpa baju.

Lelaki itu menoleh sebentar kearah istrinya yang sedang ada di depannya itu sebelum kembali menatap kembali layar ponselnya.

Akram memang sedang bermain Game sejak tadi.menurutnya kali ini lebih seru dari main game biasanya.

"Kamu dengar aku gak si,mas?" Tanyanya yang merasa terabaikan itu.

"Denger." Balasnya.

"Kalo dengar terus kenapa masih diem aja,kamu tuh niat gak si dateng ke acaranya temen kamu itu." Omelnya.

Hari ini memang hari dimana teman Akram itu menikah.melihat Akram yang seperti ini membuat nya kesal sendiri jadinya.

Akram menyudahi permainan nya,lalu menaruh handphonenya itu. " Acaranya kan jam delapan, itu tuh baru akad aja,kita kesananya pas udah mulai resepsinya aja sayang." Balasnya dengan santai. Temannya itu memang mengadakan acara akad dan resepsi sekaligus agar tidak ribet untuk kedua kalinya.

Zara menghela nafasnya,bisa bisanya lelaki itu sesantai ini, padahal ini kan acara temannya sendiri.

"Aku mau liat akadnya tau, karena itu adalah acara sakral nya.lagian kamu tuh aneh masa datang ke acara teman sendiri gak mau liat akadnya." Herannya.memang wajar jika emang yang nikah itu hanya teman biasa saja,tapi ini kan bisa dibilang teman dekatnya.

Tanpa mengatakan apapun Akram menaruh ponselnya dan memakai kemejanya itu.dan hal itu jelas saja membuat Zara tersenyum senang.

Akram menggelengkan kepalanya melihat istrinya yang seseneng itu.ini alasan kenapa ia ingin datang belakangan aja karena ia tidak mau berlama lama di acara itu.

"Jangan senyum senyum terus,ini pakein." Ujarnya seraya menyerahkan dasinya itu.

"Siap paksu." Balasnya yang dengan senang hati menerima dasi itu dan membantu memasangkannya.

               Tiba di tempat acara,Zara sangat senang karena acaranya belum dimulai.tadinya ia pikir sudah dimulai bahkan sudah selesai mengingat kedatangan yang rada telat itu.

"Wih ganteng banget si teman kamu itu." Kata Zara.memang benar pengantin prianya itu sangat tampan tapi walaupun begitu yang paling tampan bagi zara tetaplah suaminya.

"Biasa aja." Ketusnya.

Zara yang melihat raut kekesalan dari wajah suaminya itu hanya bisa tersenyum tipis.

"Abis acara akad,langsung pulang Pokoknya." Kata Akram mengingatkan kembali perjanjian yang sudah di buat sebelum datang kemari.

"Iya mas,inget ko aku." Balasnya.

Selanjutnya mereka hanya diam karena acara sudah mau di mulai dan para tamu memang di harapkan untuk diam agar suasananya tenang, setidaknya sampai akad selesai.

Acara akad pun telah usai,dan setelah itu barulah pengantin wanitanya dihadirkan. Zara yang melihat pasangan pengantin itu tersenyum juga ada iri karena dulu saat ia menikah,Akram masih membencinya jadi mungkin terkesan canggung bukan bahagia seperti pasangan yang baru sah menjadi suami istri itu.

"Mas,aku ke toilet bentar ya." Izinnya.

"Mau aku antar?" Tawarnya.

Zara menggelengkan kepalanya " nggak usah mas,aku bisa sendiri." Balasnya

"Yaudah, Jangan lama ya.kita bentaran lagi pulang." Zara mengangguk lalu pergi meninggalkan Akram.

Saat hendak ke toilet ia tidak sengaja berpapasan dengan seseorang yang gak asing baginya,namun ia juga lupa siapa orang itu.

"Kayak pernah liat,tapi dimana ya?" Tanyanya pada diri sendiri. Zara tak mau ambil pusing memikirkan hal itu.ia kembali melanjutkan perjalanannya.

Selesai dari toilet zara langsung kembali ketempat acara lagi, tepatnya ke tempat keberadaan Akram berada tadi.

Langkah zara terhenti saat lelaki yang ia cari ada didepannya.Zara yang melihat pemandangan kurang mengenakan itupun berusaha agar tidak menangis.

"Mas Akram." Panggilnya membuat kedua orang yang sedang berpelukan itupun langsung melepaskan diri satu sama lain.

"Mau pulang sekarang kan?" Tanyanya yang tetap tenang seolah ia tidak melihat kejadian apa-apa barusan.

Akram mengangguk dan menggenggam tangan zara berjalan kearah pelaminan untuk berpamitan pada pengantin.

Setelah berpamitan, keduanya langsung pulang tapi sepertinya tidak sesenang saat datang ke acara.

"Aku bisa jelasin soal tadi itu." Ia mengetahui perubahan zara setelah melihat dirinya tadi.

"Kamu seneng ketemu dia lagi?" Tanyanya seraya menatap mata suaminya itu.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Laki laki itu tetap diam karena bingung harus mengatakan apa sekarang.

Zara menghela nafasnya. " Gausah dijawab kalo emang berat."







































        

AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang