Bagian #39

571 16 3
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik  mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






Sambil menunggu cimolnya jadi ia bermain ponsel untuk menghilangkan rasa bosannya.

"Ternyata udah besar juga masih aja suka sama cimol." Kata seseorang membuat Zara menoleh kearah sampingnya itu.

Dan betapa terkejutnya ia saat melihat orang itu.

"Zio."ujarnya.sejak kapan lelaki ini ada di Indonesia,pikirnya.

"Hay,apa kabar zara?" Tanyanya dengan senyum indahnya.

"Baik,lo sendiri gimana?" Tanyanya balik.

"Gue gak baik baik aja setelah di tolak sama lo." Celetuknya yang langsung membuat Zara terdiam bahkan merasa sedikit merasa bersalah jika mengingat hal itu.

Zio yang merasa suasananya yang sudah canggung pun langsung tertawa. " Bercanda,zar.gue baik baik aja ko." Balasnya.

"Btw gimana kuliah lo disana?" Tanyanya, karena setelah Zio pergi ia benar-benar tidak ada komunikasi apapun. 

"Lancar lancar aja si." Balasnya.

"Eum pasti banyak yang naksir ya sama lo disana." Kata Zara mencairkan suasana.

"Banyak si,tapi gak ada satupun yang bisa gantiin posisi lo di hati gue." Katanya.

Hening

"Ini neng cimolnya." Kata si penjual cimoln itu membuat Zara langsung menoleh.

"Eh sama pacarnya juga ternyata." Lanju si mamangnya.

Baik Zara dan Zio langsung bertukar pandang satu sama lain. " Bukan mang,kita cuma temanan aja." Kata mereka berdua berbarengan.

"Oh gitu, kirain mamang pacarnya si Eneng, karena dulu sering ikut kesini juga." Katanya.memamg benar dulu Zio sering ikut alias mengikuti Zara.

" Hhe bukan mang,oh iya ini uangnya, kembaliannya buat mamang aja." Zara membayar cimolnya itu.

"Ih ath mamang jadi gak enak." Katanya.

"Gapapa mang,anggap aja ini memang rezekinya mamang." Ujarnya seraya tersenyum.

"Makasih neng zara, semoga Allah balas kebaikan nya neng Zara." Katanya.

"Aamiin." Balasnya.


Selesai membeli jajanan itu Zara berniat pulang kembali Karena apa yang di inginkan nya sudah di beli.

"Pulangnya gue anterin aja mau nggak?" Tanya Zio.

"Enggak usah, makasih."

"Sama sama." Balas zio seraya terkekeh. " Tapi beneran deh,gue anterin aja ya.gue gabut banget ini nggak ada tujuan." Alibinya.

"Nggak usah,gue bisa pulang sendiri." Tolaknya.

"Zara."

"Hm."

"Laki laki mana si yang bisa luluhin hati lo sampai lo nolak gue?" Tanyanya.

Zara menoleh kearah Zio yang kini berbicara serius.ia tau saat lelaki itu bicara serius atau tidaknya.

"Gue tau lo ngehindar,tapi seingat gue,gue gak punya salah sama lo artinya ada seseorang yang lo jaga perasaannya kan." Tebaknya.

Zara terdiam karena tebakannya itu memang benar,ia memang sedang menjaga perasaan Akram.mungkin ini saatnya ia memberi tau Zio tentang siapa laki laki yang berhasil mencuri hatinya itu.

"Gue udah nikah zio.dan memang ada hati yang harus gue jaga perasaannya, yaitu suami gue." Jujurnya.

"Sejak kapan?" Tanyanya.

"Saat kita masih sama sama SMA,gue nikah karena satu alasan tapi yang pasti bukan karena perjodohan ataupun MBA." Katanya. "Gue minta maaf ya karena gak jujur sama lo,dan maaf karena gue gak bisa balas perasaan lo." Lanjutnya.

Zio terdiam.ternyata sudah tidak ada lagi harapan untuknya bisa bersatu dengan Zara jika sudah begini.karena secinta apapun dirinya pada seseorang,ia tidak mau merusak hubungan orang lain.apalagi ini sudah tahap ke pernikahan.

"Lo bahagia sama pernikahan lo ini?"

"Allhamdulillah gue bahagia, apalagi beberapa bulan lagi gue akan jadi seorang ibu." Ujarnya dengan senyumnya.

"Gue seneng kalo lo bahagia,btw selamat atas kehamilan lo." Katanya dengan berusaha tersenyum.

"Zio,gue bener bener minta maaf ya.gue yakin ko lo bisa dapet orang yang lebih baik dari gue." Katanya yang masih merasa tidak enak.

" minta maaf mulu deh kayak lebaran aja." Kekehnya.

"Gue serius Zio." Kata Zara membuat Laki laki itu menatap perempuan itu.

"Maaf di terima kalo lo mau gue anterin pulang.janji deh gue bakal anterin lo sampai selamat."

"Gak_"

"Liat,udah mendung bentar lagi juga hujan.lo mau kehujanan disini, kasian ntar bayi lo kedinginan."

"Kalo laki lo marah,ntar gue yang jelasin deh." Katanya.





AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang