Bagian #3

820 20 0
                                    

Budayakan vote setelah membaca ya man teman, hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.


    Sebelum adzan subuh Zara sudah bangun,namun ia tidak langsung bangun dari posisi tidur saat melihat Akram yang sangat dekat dengan saat ini.

Zara tersenyum saat ia bangun melihat suaminya yang sedang memeluknya seperti ini, walaupun ia tau jika itu hanyalah ketidak sengajaan saja.

Dengan keberaniannya ia mengelus ngelus pipi Akram disaat lelaki itu masih terlelap dalam tidurnya.

"Seandainya kamu juga mencintai Zara, pasti Zara juga akan senang." Ujarnya seraya tersenyum.

Diwaktu yang sama lelaki itu membuka matanya yang langsung bertatapan langsung dengan istri kecilnya itu.

Akram langsung menggeser tubuhnya agak menjauh dari Zara.

"Gausah nyari nyari kesempatan ya lo." Ujarnya.

"Kamu kali yang nyari nyari kesempatan sampai peluk peluk aku segala,atau jangan jangan mas Akram udah suka ya sama Zara." Godanya.

"Najis." Ujarnya yang langsung beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar.

"Marah marah mulu perasaan." Gumamnya.

Zara tak mau ambil pusing,ia segera menuruni ranjang lalu berjalan ke kamar mandi untuk bersih bersih sebelum subuh.ia memang sering mandi sebelum subuh.

  
      Selesai shalat subuh tadi Zara langsung ikut memasak dengan mama mertuanya itu.ia memang belum pandai dalam hal memasak namun untuk bantu bantu ia bisalah dikit dikit.

"Ma,Zara boleh tanya?" Tanyanya

" Tentang Akram ya?" Tebaknya membuat Zara tersenyum seraya mengangguk.

"Tanya soal apa?"

"Makanan kesukaan mas Akram itu apasi ma?nanti aku mau belajar masak kesukaannya dia." Ujarnya.

"Akram itu sangat suka sama ayam tariaki dan udang asam manis pedas."

Zara mengangguk sebagai jawaban, sekarang ia sudah tau masakan apa yang harus ia pelajari.

Gadis itu bertekad untuk melakukan apapun agar suaminya mau  mencintai nya balik.ia tidak masalah jika saat ini lelaki itu masih tidak menyukainya tapi ia berharap suatu saat nanti lelaki itu bisa menerima juga membalas perasaannya balik.

Ia tau jika menaklukan hati seorang Akram tidak mudah untuk dilakukan, namun Zara tidak akan menyerah untuk melakukannya.

    Usai masakannya selesai,Zara membantu Dewi untuk menata makanan tadi di meja makan.

Setelahnya ia pamit untuk memanggil Akram yang tadi masih mandi itu.

Sesampainya di kamar ia tidak menemukan suaminya itu,namun ia melihat pembatas antara kamar dan balkon itu terbuka.

Ia berjalan kesana dan yang ia lihat adalah lelaki itu yang sedang berdiri disana seraya menghirup udara pagi itu.

Zara mendekati lelaki itu dan memeluknya dari belakang yang sontak saja langsung di lepaskan oleh Akram yang tidak menyukai hal itu.

" Gue peringatin sama lo ya,gausah modus jadi orang" Bentaknya.

"Mas Akram marah marah marah mulu deh padahal kan cuma mau peluk aja." Balasnya.

" Gue gak suka di peluk sama kuman kayak lo." Sarkasnya.

"Dih sekarang aja bilang kuman kuman, semalam aja tapi dipelukin tuh, sampai pagi lagi." Kata Zara mencoba mengingatkan lelaki itu seraya menaik turunkan alisnya.

"Gausah GR ya, itu tuh cuma refleks aja." Bantahnya

Zara tersenyum "iya iya tau ko,tapi tetep aja mas Akram peluk Zara."

"Gak jelas lo."

"Masih pagi itu gak baik tau marah marah,ntar malah tambah ganteng." Peringat gadis itu dengan ngasalnya.

"Lo tuh mau ngapain si." Geramnya, karena jujur ia muak dengan gadis di hadapannya ini.

"Oh iya zara sampai lupa,Zara itu mau manggil Mas Akram buat sarapan bareng,mama sama papa udah nungguin tau." Ujarnya.

ia sampai lupa tujuan awalnya mau apa.mungkin karena terlalu terpesona sama ketampanan suaminya kali ya, pikirnya.

"Emang dasar pikun si lo." Cibirnya yang langsung pergi begitu saja meninggalkan Zara sendiri.

"Mas Akram tungguin." Teriaknya seraya mengejar suaminya itu yang melangkah sangat cepat sekali.




























AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang