Bagian #22

821 19 0
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






   Zara sedang menunggu angkutan umum di halte yang tak jauh dari tempat sekolahnya itu.

Sambil menunggu angkutan umum itu datang,ia memainkan ponselnya untuk sekedar menghilangkan rasa bosannya itu.

Ketenangannya seketika terganggu saat ia mendengar klakson mobil yang berbunyi berkali kali.

"Berisik banget si,pergi sana." Usirnya setelah tau siapa pelakunya.

"Ayo pulang."

"Bisa pulang sendiri." Tolaknaya.lagian ia tidak mau langsung pulang karena mau berziarah ke makam orang tuanya dulu

Bukannya pergi lelaki itu malah membuat keributan dengan membunyikan klakson mobilnya berulang ulang.

Zara mendengus kesal dan akhirnya menaiki mobil itu membuat si pemiliknya tersenyum tipis nyaris tak terlihat.

"Gausah senyum." Cibirnya.

"Ko tau,gue senyum.merhatiin ya?" Godanya.

"Apaan si,GR banget."

Akram terkekeh pelan lalu menjalankan mobilnya.

Dan seperti biasanya hanya ada keheningan selama perjalanan, sampai akhirnya Zara meminta turun saat sudah sampai di tempat pemakaman itu.

"Ngapain ikut turun,pulang sana." Usirnya karena ia merasa tidak mengajak lelaki itu untuk ikut dengannya.

"Gue mau ikut ziarah juga." Katanya.karena selama nikah ia belum pernah ziarah ke makam mertuanya itu.

"Nggak boleh,orang asing gak boleh ziarah ke makam orang tua Zara." Ketusnya.

"Gue kan menantunya,bukan orang asing, benar kan?." Tanyanya.

Zara terdiam.memang benar si.tapi tetap saja ia tidak mau jika Akram ikut  ziarah juga.dan jika di pikir pikir kenapa baru sekarang lelaki itu mengatakannya kenapa gak dari kemarin kemarin.

"Tetep aja,gak boleh.pulang aja sana,awas aja kalo ngikutin." Katanya yang langsung pergi meninggalkan Akram yang masih mematung di tempatnya.

Akram menatap kepergian gadis itu dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Lelaki itu tidak mendengarkan ucapan Zara yang menyuruhnya pulang duluan,namun ia juga tidak hanya berdiam diri di mobil saja, tapi diam diam tanpa sepengetahuan zara ia justru mengikutinya dan bersembunyi di balik pohon yang tidak jauh dari tempat peristirahatan terakhir mertuanya itu.

    Menit demi menit telah berlalu.melihat Zara yang sudah selesai membuat Akram segera pergi dari sana lebih awal agar tidak ketahuan jika ia mengikutinya.

AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang