Bagian #19

795 22 1
                                    


Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.






        Bel pulang sekolah baru saja berbunyi membuat seluruh siswa disana tersenyum senang bahagia karena jam yang di tunggu tunggu telah tiba.

"Zara." Panggil Ghea,membuat pemilik nama menoleh ke arah orang yang memanggilnya.

"Apa."

"Lo sama Zio pacaran ya?" Tanyanya.

Zara mengerutkan keningnya bingung,kenapa tiba-tiba Ghea menanyakan hal itu.

"Enggak,kata siapa lo" bantahnya.karena ia memang tidak berpacaran dengan Zio.

"Jujur aja sama gue Zar kalo emang udah pacaran,gue dukung ko kalo lo sama Zio." Ujarnya.ia emang mendukung jika benar keduanya berpacaran.karena ia tahu bahwa Zio adalah laki-laki yang baik,dan kelihatannya lelaki itu juga memang sangat mencintai sahabatnya itu .

"Ini gue udah jujur Ghe."

"Jadi beneran lo gak pacaran sama Zio?" Tanyanya yang masih tidak mempercayai jawaban dari gadis itu.

" Ya emang gak pacaran.lagian lo dapet info dari mana si." Katanya.

"Banyak yang ngira kalian pacaran tau.soalnya gue liat akhir akhir ini juga kalian suka pergi bareng jadi ya wajar jika orang orang termasuk gue nih ya,ngira kalian pacaran." Jawabnya.

Zara mengakui jika akhir akhir ini ia memang sering kemana mana bareng Zio,tapi bukan berarti saling suka juga kan.

"Ya tapi kenyataannya gue sama dia cuma temenan,gak lebih."

"Yah,sayang banget tau.zio itu ganteng lho,baik juga lagi.yakin lo gak naksir sama dia."kata Ghea.

"Apaan si,udah ah gausah bahas itu." Balas Zara. Gadis itu berjalan duluan keluar dari kelas.

"Ih Zara tungguan,elah." Teriaknya sambil menyusul sahabatnya itu.

"Zar,lo yakin gak suka sama Zio?" Tanyanya yang masih menanyakan hal yang sama.

"Enggak."

"Ya kenapa? menurut gue nih ya,kalian itu cocok tau,dan gue juga yakin kalo Zio itu bisa jadi pasangan yang baik buat lo." Kata Ghea yang tetap keukeuh dengan pendapatnya itu.

"Ghe ayolah gausah bahas ini terus,gue gak nyaman"

"Oh oke,gue minta maaf." Katanya. " Btw main ke toko buku yu." Lanjutnya.

Di waktu yang sama handphone Zara berbunyi menandakan pesan WhatsApp masuk.

Kak Akram
Gue di depan sekolah lo.

Zara mengerutkan keningnya heran.untuk apa lelaki itu ada disini? seingatnya ia tidak punya janji apapun apalagi minta di jemput.

"Zar."

"Hm."

"Gimana,mau gak?disana lagi banyak buku baru lho."

" Kapan kapan aja ya,gue masih ada urusan." Balasnya seraya menyengir.

"Urusan apaan elah,oh atau lo jalan sama Zio ya.hayoh ngaku." Ledeknya.

"Paan si,zio zio mulu deh.gue ada urusan yang lain,bukan sama Zio." Katanya menjelaskan.

"Oh,kirain gitu kan.yaudah gue balik duluan kalo gitu,bye." Katanya sambil melambaikan tangan.

"Bye."

Setelah kepergian Ghea,Zara langsung pergi menemui Akram yang ada di depan sekolah itu.

Ia melihat mobilnya yang terparkir disana.

"Ada apa?" Tanyanya to the poin.

"Mama pengen ketemu lo." Katanya yang menyampaikan pesan dari mamanya itu.

"Nanti zara kesana.makasih infonya.assalamualaikum." katanya yang langsung pergi menjauhi mobil milik Akram itu.

Akram langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Zara yang sedang menunggu kendaraan umum itu.

"Lo denger gue gak si,mama pengen ketemu sama lo."

"Iya,zara tau.nanti abis ganti baju dirumah,Zara mau kerumah mama." Balasnya.

"Bareng gue."

"Gak mau."

Tanpa mengatakan apapun lagi Akram menggendong gadis itu dan membawanya kedalam mobil.ia tidak peduli dengan teriakan serta Pukulan yang didapatnya dari gadis itu.

"Lo bisa diem gak si, ntar orang orang mikirnya gue nyulik lo lagi."

"Kan kak Akram emang nyulik zara, nanti kalo ada orang ² kak Akram palingan juga di gebukin."

"Gue bawa istri sendiri bukan istri orang." Balasnya.mana ada sejarahnya seorang suami dipukuli warga hanya karena mengajak pulang istrinya sendiri.

"Turunin Zara, pokoknya"

"Enggak."

"Tapi Zara mau turun." Akram sama sekali tidak mendengarkan ucapan gadis itu dan tetap saja melajukan mobilnya itu.

  Setelah beberapa menit berlalu, Akram memarkirkan mobilnya dihalaman rumah orang tuanya itu.

Keduanya masuk kedalam rumah itu dimana kedatangan Zara sudah di tunggu oleh wanita paruh baya itu.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam, apa kabar sayang."tanyanya yang menyapa Zara dengan senyum hangatnya itu .

" Allhamdulillah,baik ma.mama sendiri gimana?" Tanyanya.

"Mama rada sakit sebenernya,tapi dengan kedatangan kamu ini mama pasti cepet sehat lagi." Katanya.

"Kalian nginep kan?" Lanjutnya membuat Zara langsung terdiam.

"Mama seneng banget lho kalo kalian mau nginep." Katanya lagi karena kedua orang didepannya ini hanya saling tatap dan diam.

"Iya kita nginep." Bukan Zara yang yang menjawabnya melainkan Akram.













Buat yang mau cerita ini Next cepat bisa komen aja ya di kolom komentar sebanyak banyaknya ya




AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang