Bagian #24

185 11 0
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.











   Zara merasa aneh saat memasuki kamar milik suaminya itu.perasaan tadi sore ia masih melihat sofa di kamar ini tapi sekarang kemana perginya.

"Nyari apa sayang?" Tanya Akram seraya merangkul pundak istrinya itu.

Melihat itu membuat Zara langsung melepaskan rangkulan itu,dan menatap lelaki itu.

"Kemana sofa disini,ko gada?" Tanyanya.jika sofa nya tidak ada lalu ia akan tidur dimana.

"Gue keluarin, soalnya gue rasa biar lebih luas aja gitu." Katanya dengan senyum tanpa dosanya itu.

Ia memang sengaja mengeluarkan sofa itu karena ia tidak ingin jika Zara tidur disana.

Sore tadi saat istrinya sibuk dengan mamanya di taman belakang ia langsung mengeluarkan sofa itu di bantu satpam dirumahnya itu.

"Kamu ko gitu si,kalo kayak gini aku tidur dimana?" Marahnya.

"Ya disitulah,sama gue." Balasnya seraya menaik turunkan alisnya.

"Gak mau,bukan mahram." Ketusnya.

"Bukan mahram gimana si,kita kan udah nikah kalo lo lupa." Ujarnya mengingat kan. " Dan hal yang paling gue ingat dulu, justru lo yang maksa tidur bareng setelah acara akad itu.masa sekarang gak mau."

"Itukan dulu,beda sama sekarang."

"Sama."

"Beda."

"Sama."

"Beda."

"Sama aja sayangku." Balasnya.Akram lebih dulu berbaring di kasurnya tapi tatapannya masih pada gadis itu yang masih berdiri.

"Udah sini tidur,janji cuma tidur doang." Katanya meyakinkan.

"Zar,gue serius gak bakal macem macem.ini udah malem lho sampai kapan mau berdiri kayak gitu." Katanya lagi.

"Bener ya,awas kalo ingkar." Balasnya terpaksa ikut tidur juga, karena disini tidak ada kasur kecil.

"Iya, serius.palingan juga peluk doang." Katanya dengan senyum jahil nya.

"Nggak boleh.awas aja kalo peluk peluk,anda akan kena denda." Balasnya.Zara menaruh kedua guling itu di tengah tengah sebagai pembatas nya.

"Galak banget istri gue."

"Berisik."

"Gue juga cinta ko sama lo." Balasnya tidak nyambung.

"Gak jelas." Cibirnya.

"Hah?apa?pengen anak lima?iya nanti kita bikin sayang."

"Gila."

_____

           Sebelum adzan subuh Akram sudah bangun lebih dulu.dan hal pertama yang ia lihat adalah Zara yang masih terlelap tidur seraya memeluknya.

Tangannya terulur mengusap pelan kepala istrinya itu. " Dia yang ngelarang meluk tapi dia sendiri yang meluk gue." Gumamnya seraya terkekeh pelan.

Tepat saat Adzan subuh berkumandang,Zara terbangun dari tidurnya.

"Pagi." Sapa Akram dengan senyumnya itu.

Zara yang menyadari satu hal itupun langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

" Kenapa di lepas,kalo masih nyaman peluk lagi aja sini." Godanya membuat Zara semakin malu.

"Apaan si,orang gak sengaja." Katanya yang langsung segera pergi ke kamar mandi.

" Sengaja juga gapapa kali." Teriaknya yang sudah pasti di dengar gadis itu.

____

      "Lho mama ko udah masak aja si?" Tanyanya saat melihat Mama mertuanya yang sudah memasak.

"Ya gapapa lah,sekali sekali ini." Balasnya.

"Tapi aku jadi gak enak ma, harusnya aku aja."

"Gapapa sayang,orang cuma masak doang ko.mending kamu panggil Akram aja kita sarapan bareng."

Zara mengangguk dan pergi untuk memanggil Akram yang masih bersiap siap itu.

"Ayo sarapan,mama udah nungguin." Beritahunya.

"Iya,ntar nyusul." Balasnya karena ia harus mencari sesuatu dulu.

Zara tadinya mau pergi,namun ia mengurungkan niatnya saat melihat lelaki itu yang sedang kebingungan mencari sesuatu.

"Nyari apa si?" Tanyanya.

"Flashdisk warna putih.perasaan semalem ada disini." Katanya.seingatnya ia menaruhnya di nakas samping tempat tidur tapi sekarang malah tidak ada.

Zara menghela nafasnya lalu ikut mencari barang itu, seraya membereskan barang barang yang sudah di berantakin oleh Akram.

Kebiasaan lelaki itu jika mencari barang itu selalu saja ujungnya ngeberantakin.

"Ini bukan?" Tanyanya saat berhasil menemukan flashdisk warna putih itu.

"Iya ini.makasih."

"Sama sama." Balasnya yang langsung pergi meninggalkan kamar setelah selesai membereskan yang berantakan tadi.

  Akram menyusul gadis itu untuk sarapan pagi.ia duduk tepat di sebelah gadis itu.

"Abis ngapain si kalian,ko lama banget." Tanya Dewi.

"Abis bikin anak." Sahut Akram ngasal.

"Bohong ma,tadi mas Akram nyari flashdisk jadi Zara bantuin." Kata Zara meluruskan.

"Padahal kalo bikin anak beneran juga gapapa tau." Kekehnya.

Zara hanya tersenyum untuk menanggapinya. Setelahnya mereka makan dengan tenang tanpa ada obrolan apapun lagi.



    

AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang