Bagian #23

781 22 0
                                    


Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





     Seperti biasanya Zara akan membuat sarapan pagi.namun kali ini ia hanya membuat nasi goreng saja karena bahan makanannya sudah habis dan Belum sempat belanja.

Niatnya ia akan belanja agak siangan, karena sekarang ia belum beres beres rumah.

"Hai." Sapa Akram secara tiba-tiba membuat gadis itu terkejut.

" Astaghfirullah."

" Ko malah istighfar si, emang gue hantu? Tanyanya.

Zara tidak menjawab apapun dan memilih meneruskan aktivitasnya itu.selesai nasi goreng nya jadi ia langsung menaruhnya kedalam piring dan membawanya ke meja makan.

"Zara,soal yang semalam gue serius.gue_" Akram menghentikan ucapannya kala Zara menatapnya garang.

"Serius untuk bohongin zara? begitu?" Tanyanya yang sama sekali tidak percaya dengan apa yang di bilang Akram semalam.

" Enggak gitu,gue serius suka sama lo." Katanya yang sama sekali tidak digubris oleh gadis itu.

Melihat Zara yang hanya diam dan menikmati sarapannya membuat Akram tidak mengatakan apapun lagi karena percuma juga gadis itu tidak akan mendengarkannya.

Jalan satu satunya hanya membuktikan ucapannya itu.

Selesai sarapan,Zara langsung pergi begitu saja ke dapur untuk mencuci piring kotornya.

Setelah semuanya beres,Zara langsung ke kamarnya untuk bersiap untuk pergi membeli keperluan rumah.

Namun saat sampai di kamar ia malah melihat Akram yang sedang memasukan barang barangnya kedalam dus, seperti buku juga barang lainnya.

"Mau diapain barang barang Zara?" Tanyanya.

Akram tidak menjawab apapun dan tetap meneruskan aktivitasnya,lalu ia membawanya ke kamar milik nya itu.

"Mau kamu tuh sebenernya apa si?" Tanyanya saat lelaki itu hendak membuka lemarinya.

"Pindah lagi ya ke kamar gue." Pintanya.

"Enggak mau,Zara udah nyaman dikamar ini." Balasnya.

"Mama gue mau nginep disini seminggu,apa kata dia nanti kalo lo masih tidur di kamar ini?" Ujarnya memanfaatkan mamanya yang akan menginap nanti.

"Bohong."

"Yaudah kalo gak percaya,lo tanya aja sendiri sama mama.ribet amat." Ujarnya.

Benar saja Zara langsung mengambil handphone nya dan menelpon mamanya itu. Namun sayangnya tidak angkat.mungkin mama mertuanya itu sedang sibuk.

"Mama gak angkat.kamu pasti bohong kan?" Tuduhnya.

"Ngapain gue bohong,orang bener ko mama mau nginep.ya kalo lo gak percaya lo tungguin aja nanti siang juga mama kesini,kalo gada lo boleh deh bawa lagi barang barang lo ini." Katanya meyakinkan.

"Yaudah awas."

"Gak mau di bantuin?" Tanyanya.

"Nggak,pergi sana." Usirnya.

"Galak banget istri gue." Gumamnya seraya meninggalkan kamar itu dengan penuh kemenangan.

_

     Bukan hanya merecoki di rumah tapi Akram juga merecoki Zara saat membeli kebutuhan rumah.

" Kamu tunggu di luar aja bisa gak si,ribet tau gak." Omelnya.

"Nggak,ah gabut.mending disini." Balasnya.

"Yaudah diem gausah ikutan milih juga." Kata Zara.

"Oke sayang." Jawabnya tanpa dosanya.

Benar saja Akram hanya diam mengikuti gadis itu tanpa ikut memilih kayak tadi.

   Selesai membeli semuanya keduanya langsung pulang, lebih tepatnya karena Zara yang tak mau di ajak kemana mana lagi.

Saat sampai rumah Zara melihat Dewi yang sudah ada di depan rumahnya itu.

"Assalamualaikum." Katanya yang langsung mencium punggung tangan mamanya itu.

Ternyata Akram memang tidak berbohong soal mamanya itu.

"Wa'alaikumsalam,abis belanja ya?" Tanyanya dengan senyum nya.

"Iya ma, kebetulan kebutuhan rumah udah pada habis." Balasnya seraya tersenyum.

" Tumben kamu mau ikut belanja, biasanya paling males." Cibir mamanya pada Akram.

"Apa salahnya jadi suami siaga ma."

"Heleh."

"Mama udah nunggu lama?" Tanya Zara.

"Enggak ko,mama baru aja dateng." Balasnya.

"Yaudah ayo masuk ma." Ajaknya yang langsung diangguki oleh dewi.

AKRAM ZARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang